Dalam sebuah perekrutan pekerjaan, tidak jarang perusahaan harus mengambil cara mengatasi Candidate Ghosting. Candidate seperti ini tidak baik untuk ditiru. Karena, tidak bertanggung jawab atas hal yang telah dilakukannya.
Dengan tidak memberi kabar atau konfirmasi apapun kepada perusahaan yang dilamar. Dengan tidak memenuhi panggilan ataupun memberikan konfirmasi untuk memenuhi tahapan perekrutan selanjutnya.
Munculnya Candidate Ghosting tentunya tidak terjadi begitu saja. Biasanya ada beberapa hal yang membuat para candidate menghilang tanpa kabar dan memutuskan komunikasi secara sepihak.
Beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya Candidate Ghosting, di antaranya adalah komunikasi yang dilakukan perekrut tidak efektif, lamanya proses rekrutmen, harapan candidate yang tidak sesuai kenyataan terhadap perusahaan.
Selain itu, munculnya Candidate Ghosting karena adanya tawaran pekerjaan yang lebih baik dengan penerimaan yang lebih cepat. Sehingga, membuat candidate memutus komunikasi dengan perusahaan yang sedang dilamarnya.
Sehingga, Candidate Ghosting akan memberikan pengaruh yang tidak baik bagi perusahaan, terutama bagi HR sebagai perekrut.
Karena akan membuang waktu untuk menunggu kabar atau memastikan candidate yang ghosting, apakah akan lanjut mengikuti perekrutan atau tidak.
Namun, meskipun demikian. Perusahaan atau pemberi kerja memiliki cara untuk mengatasi Candidate Ghosting yang menghilang tanpa kabar.
Baca juga: 5 Cara Membuat Iklan Lowongan Kerja Yang Efektif dan Menarik Banyak Kandidat
Beberapa Cara Mengatasi Candidate Ghosting
Ketika sebuah perusahaan membuka lowongan pekerjaan atau membuka rekrutmen kerja. Dan menjumpai Candidate Ghosting. Hendaknya melakukan berbagai cara untuk mengatasi adanya Candidate Ghosting pada perekrutan kerja yang akan dibuka di waktu mendatang.
Cara ini sebagai upaya untuk meminimalisir munculnya Candidate Ghosting. Mengingat, candidate jenis ini tidak muncul begitu saja.
Namun, terjadi karena adanya beberapa hal yang menyebabkan candidate mengghosting perusahaan atau perekrut. Adapun cara mengatasi Candidate Ghosting di antaranya adalah sebagai berikut.
Baca juga: Cara menghitung bonus tahunan karyawan
- Melakukan Evaluasi terhadap Perekrut Perusahaan dan Candidate
Cara pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi Candidate Ghosting adalah perusahaan atau perekrut (HR) melakukan evaluasi terhadap kinerja tim. Dengan cara mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap proses rekrutmen kerja.
Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh tim rekrutmen, maka perbaikilah hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam proses rekrutmen selanjutnya.
Namun, jika setelah evaluasi candidate lah yang mengghosting perusahaan. Maka buatlah database para Candidate Ghosting, sebagai upaya pertimbangan jika candidate melamar kembali ke perusahaan.
- Transparansi Perusahaan kepada Candidate
Cara selanjutnya untuk mengatasi Candidate Ghosting dalam perekrutan kerja adalah dengan melakukan transparansi perusahaan kepada para candidate.
Transparansi ini perlu dilakukan, untuk meyakinkan para candidate terhadap perusahaan yang dilamarnya. Sehingga akan memunculkan simpati dari candidate.
Transparansi yang bisa dilakukan oleh perusahaan atau perekrut adalah dengan menjelaskan berbagai prosedur perekrutan kerja. Lalu menjelaskan fasilitas-fasilitas yang akan didapatkan setelah diterima di perusahaan.
Selain itu, hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada candidate adalah nominal gaji yang ditawarkan oleh perusahaan kepada candidate yang terpilih. Supaya membuat para candidate yakin dan bersemangat untuk melanjutkan dan menyelesaikan proses perekrutan.
Baca juga: Penyebab candidat Candidate Ghosting
- Melakukan Komunikasi Dua Arah dengan Candidate
Cara mengatasi Candidate Ghosting pada perekrutan selanjutnya adalah dengan melakukan komunikasi dua arah antara perekrut (HR) dan candidate. Komunikasi sangat penting untuk menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi candidate.
Selain itu, komunikasi dua arah memberikan kesempatan dan ruang kepada para candidate untuk menyampaikan pesan, kesan, dan harapan mereka terhadap perusahaan.
Cara ini juga dapat membuat para candidate yakin, merasa dihargai dan didengar. Sehingga, akan merasakan kenyamanan terhadap perusahaan.
Komunikasi dua arah yang dilakukan oleh perekrut saat menerima candidate, misalnya dengan memberikan waktu kepada candidate untuk menyampaikan pesan atau bertanya. Lalu, perekrut juga dapat menjawab pertanyaan candidate.
Selain itu, perekrut juga dapat memberikan berbagai tips dan saran yang positif kepada para candidate dalam menghadapi proses interview kerja. Supaya lolos dan terpilih sebagai karyawan perusahaan.
- Melakukan Pembaharuan terhadap Kebijakan Perusahaan
Cara mengatasi Candidate Ghosting terakhir adalah dengan melakukan berbagai pembaharuan kebijakan perusahaan. Dengan melakukan evaluasi terhadap kebijakan perusahaan yang ada.
Misalnya dengan melakukan evaluasi atau pembaharuan pada kebijakan dalam proses rekrutmen kerja perusahaan. Juga menentukan kebijakan tersebut, apakah sesuai dengan kondisi saat ini dan budaya perusahaan yang ada.
Dengan mempertimbangkan apa saja yang harus dirubah pada kebijakan perusahaan saat dibuka rekrutmen kerja. Apakah kebijakan-kebijakan yang ada hanya menguntungkan perusahaan atau memberikan keuntungan dan kemudahan bersama bagi karyawan terpilih.
Perlu dicatat, bahwa perilaku ghosting tidak hanya dilakukan oleh candidate. Namun, juga dapat dilakukan oleh perekrut (HR) atau perusahaan. Sehingga cara yang tepat untuk mengatasi Candidate Ghosting adalah perusahaan melakukan evaluasi diri.
Dengan cara memperbaiki berbagai kebijakan rekrutmen, seperti melakukan transparansi perusahaan kepada candidate, melakukan komunikasi dua arah dan yang lainnya. Sehingga dapat menjadi cara mengatasi Candidate Ghosting dengan hal-hal yang positif.
Baca juga: Apakah HRD Boleh Melakukan Background Check Sosial Media Calon Kandidat?