Cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV bisa dilakukan dengan trik-trik yang mudah. Hal ini penting untuk diketahui karena cukup signifikan dengan korelasi kualitas keterampilan yang dimiliki seorang pelamar kerja.
Banyak aplikasi dan platform yang memudahkan seseorang memalsukan pengalaman kerjanya. Beberapa orang bahkan rela membuat situs palsu demi mempercantik CV yang mereka punya. Sudut pandang pragmatis semacam itu tidak bisa disalahkan, tapi bisa dihindari.
Mengapa Orang Memalsukan CV?
Sebetulnya, level pemalsuan CV ini bisa beragam. Ada yang memalsukan sama sekali dengan menginput data-data fiktif yang sebenarnya hanya dibuat-buat saja jadi penting mengetahui cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV. Beberapa yang lain melebih-lebihkan pengalaman kerja mereka di tempat sebelumnya.
Tindakan melebih-lebihkan semacam itu umum dikenal dengan istilah bluffing. Dan mengapa seorang pelamar kerja melakukan bluffing? Tujuannya ya agar menyolok mata sang HRD dan berharap jadi kandidat yang dilirik.
Yang luput dari perhatian para bluffer ini adalah konsekuensi yang akan diterima jika aksinya tertangkap basah. Tidak main-main, pelamar bisa ditolak sejak awal pengajuan berkas dan dicemplungkan ke daftar hitam.
Meski risikonya begitu besar, pelamar tipe ini masih juga ada hingga hari ini. Dan memang tidak bisa disalahkan, tapi para HRD dan unit perusahaanlah yang mestinya lebih selektif dalam memverifikasi berkas para pelamarnya.
Daftar Isi
Cara Mengetahui Riwayat Kerja Palsu di CV
Ada beberapa cara untuk mengetahui riwayat kerja palsu di CV yang bisa Anda terapkan. Cara-cara ini perlu dipahami agar proses seleksi karyawan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Serta, pelamar yang lolos diterima kerja adalah pekerja yang benar-benar kompeten sesuai dengan yang dicari.
1. Verifikasi Data
Mengetahui latar belakang pelamar jadi cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV awal seorang perekrut menilai calon karyawan. Baca secara cermat latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, serta keahlian yang dipunyai pelamar. Lakukan obrolan singkat seputar data-data tersebut.
Padu-padankan informasi yang dipaparkan dalam berkas dengan tutur kata si pelamar. Jika terdapat satu-dua jawaban yang bertolakbelakang dengan apa yang ada di dokumen terlampir, Anda patut mencurigainya.
Jika Anda masih ragu, Anda bisa konfirmasikan langsung ke lembaga terkait yang berhubungan. Terlebih, jika Anda memiliki relasi yang bekerja di tempat yang sama yang pernah ditempati si pelamar, tentu itu akan memudahkan verifikasi data.
2. Aktivitas Dunia Maya
Bukan bermaksud membuntuti, akan tetapi media sosial kini berperan lebih dari sekadar tempat berbagi foto-foto liburan saja. Akun medsos bahkan bisa jadi tipe CV anyar di era saat ini. Maka tidak heran jika HRD menerapkan cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV dengan memantau medsos Anda.
Jika Anda seorang pelamar, kalau perlu, lampirkan email dan portofolio daring yang sudah disusun pada biodata profil. Hal ini malah dapat memudahkan para HRD dalam menilik jejak digital plus riwayat kerjamu.
Maka dari itu, bijaklah memakai platform-platform media sosial. Cuitan-cuitan Anda hari ini bisa saja jadi batu sandungan Anda kala melamar kerja di masa mendatang. Postinglah sesuatu hal yang baik dan menarik agar reputasi Anda juga terjaga.
3. Uji Keterampilan
Katakanlah, si pelamar yang melakukan bluffing itu lolos diterima kerja. Namun, sebelum resmi bekerja secara reguler, biasanya ada masa pelatihan terlebih dahulu. Jadi, di sinilah cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV itu terbukti atau tidak, nantinya.
Jika apa yang Anda lihat ternyata berbeda dengan catatan keterampilan yang terpampang di dokumen terlampir, Anda bisa menilai sendiri kompetensinya. Masa pelatihan akan membuktikan siapa saja yang siap bekerja dan siapa yang hanya ingin “pakai seragam” saja.
Anda juga berhak memberikan tugas khusus yang dinilai relevan dengan deskripsi kerja calon karyawan tersebut nantinya. Jika calon karyawan tersebut mampu menjalankannya sesuai arahan, itu berarti menandakan keterampilan yang sudah matang untuk terjun di dunia kerja.
Urusan pekerjaan memang merupakan urusan yang cukup pelik, entah bagi pelamar ataupun pihak perekrut. Menunggu kabar wawancara lanjutan dan menyeleksi pelamar-pelamar terbaik adalah dua hal yang sama-sama menguras tenaga.
Maka dari itu, ketika Anda melamar kerja, pastikan data-data apa yang Anda tuliskan sudah tepat. Tidak perlulah melebih-lebihkan keterampilan Anda, cukup buktikan saja kalau Anda berkompeten. Serta, cara mengetahui riwayat kerja palsu di CV juga akan lebih efektif.