Apa Yang Mesti Dilakukan Jika Karyawan Resign Mendadak?

Karyawan Resign Mendadak? Ini Cara Jitu Menghadapinya

Ketika seorang karyawan tiba-tiba mengundurkan diri dari pekerjaannya, hal ini dapat menjadi situasi yang menantang bagi perusahaan.

Resignasi mendadak dapat meninggalkan perusahaan dengan berbagai masalah, termasuk kehilangan pengetahuan dan pengalaman yang berharga, serta tugas-tugas yang belum selesai.

Namun, daripada panik, ada beberapa langkah strategi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk menghadapi situasi ini dengan baik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tindakan yang perlu diambil ketika karyawan mengundurkan diri secara tiba-tiba, serta strategi yang dapat membantu perusahaan tetap berjalan lancar dan mengatasi dampak dari resignasi yang tidak terduga.

Cari Tahu Ada Apa dengan Karyawan di Perusahaan?

Karyawan resign mendadak adalah ketika karyawan memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Dalam hal ini, sebagai perusahaan, kita mungkin hanya bisa memberikan dukungan kepada mereka karena hal-hal tersebut di luar kendali mereka.

Namun, ada juga situasi di mana karyawan resign mendadak karena masalah yang terkait dengan pekerjaan atau organisasi tempat mereka bekerja.

Beberapa alasan yang bisa menyebabkan karyawan resign mendadak adalah sebagai berikut:

  • Gaji yang tidak memadai atau rendah
  • Kurangnya pengakuan dan rasa hormat
  • Work life balance yang buruk
  • Tidak adanya peluang bertumbuh
  • Terlalu banyak beban kerja
  • Komunikasi yang buruk di kantor
  • Lingkungan kerja toxic
  • Konflik Internal antar rekan kerja atau manajemen.
  • Penurunan performa perusahaan

Dampak Karyawan Resign Mendadak Bagi Perusahaan

Saat karyawan Resign mendadak, hal ini seringkali berakibat negatif bagi perusahaan, dampak negatif tersebut antara lain:

  • Terjadinya kekacauan dalam penyelesaian pekerjaan.
  • Meningkatnya beban kerja bagi karyawan atau tim yang lain.
  • Kemungkinan terhambatnya kemajuan proyek yang sedang dikerjakan bersama klien.
  • Kesulitan dalam mencari pengganti yang tepat untuk posisi yang ditinggalkan.
  • Selain itu, tingginya jumlah karyawan yang mengundurkan diri secara tiba-tiba juga dapat meningkatkan tingkat turnover dalam perusahaan. Ini merupakan indikasi bahwa strategi pemeliharaan karyawan atau employee retention perusahaan belum berfungsi secara efektif.

Dengan mempertimbangkan dampak negatif yang diakibatkannya, penting bagi perusahaan untuk menganalisa dan memahami alasan di balik keputusan karyawan resign mendadak. Tapi apakah Karyawan Resign mendadak diperbolehkan oleh aturan hukum?

Aturan Karyawan Resign Mendadak Secara Hukum

Sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Pasal 162 Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, ditegaskan bahwa proses pengunduran diri karyawan diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan minimal 30 hari sebelum tanggal efektif pengunduran diri.

Kebijakan ini sering disebut sebagai periode pemberitahuan satu bulan atau One Month Notice.

Meskipun aturan tersebut jelas, Undang-undang Ketenagakerjaan tidak secara eksplisit menyatakan sanksi bagi karyawan yang mengundurkan diri tanpa pemberitahuan satu bulan.

Dalam situasi seperti ini, perusahaan berhak untuk menerapkan ketentuan yang telah disetujui bersama antara pekerja dan pengusaha.

Untuk itu, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Human Resources perusahaan untuk menangani situasi karyawan resign mendadak di perusahaan.

Cara Menangani Karyawan Resign Mendadak

Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Cari Tahu Situasi Perusahaan Dan Karyawan

Sebagai HR, Anda perlu mendalami dinamika antara karyawan dan perusahaan. Pasalnya, Retensi karyawan atau Employee retention merupakan aspek kritikal yang berkontribusi pada keberhasilan sebuah perusahaan.

sebagai penghubung utama antara kedua belah pihak, peran HR sangat penting dalam memahami dan menavigasi situasi yang dihadapi oleh kedua pihak.

Anda dapat melakukan wawancara keluar atau exit interview untuk mencari tahu lebih dalam alasan di balik keputusan seorang karyawan resign secara mendadak.

Proses ini tidak hanya memberi peluang untuk mempertimbangkan apakah perlu upaya persuasif agar karyawan tersebut memilih untuk bertahan.

Namun juga menjadi kesempatan emas bagi perusahaan untuk introspeksi dan memperbaiki aspek kesejahteraan serta kondisi lingkungan kerja yang ada.

Di samping itu, pemahaman mendalam tentang situasi internal perusahaan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan urgensi posisi yang harus segera diisi.

Hal ini sangat membantu dalam proses seleksi dan rekrutmen kandidat yang tepat untuk mengisi kekosongan dan memperkuat struktur organisasi.

2. Patuhi Kesepakatan Kedua Belah Pihak

Gunakan kebijakan internal perusahaan yang telah disetujui bersama sebagai acuan dalam membuat keputusan.

Sebagai contoh, apabila perusahaan menerapkan kebijakan pemberitahuan satu bulan sebelum resign atau one month notice period, penting bagi karyawan untuk mengerti dan bekerja sama untuk menjamin kelancaran proses yang menguntungkan kedua pihak.

Akan tetapi, jika terdapat ketidaksesuaian dalam mematuhi ketentuan ini, penerapan sanksi atau konsekuensi sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditetapkan menjadi langkah yang harus diambil.

Di samping itu, dalam menghadapi situasi karyawan resign mendadak, penting untuk tetap mematuhi regulasi ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk memastikan bahwa karyawan telah menerima semua hak mereka seperti gaji, komisi, tunjangan, dan bonus yang telah dijanjikan.

Ini merupakan langkah wajib untuk memastikan bahwa proses pengunduran diri berjalan sesuai dengan norma hukum dan etika profesional.

Baca juga: Kursus Online yang Bisa Bikin Langsung Kerja

3. Mulai Pencarian Pengganti Sesegara Mungkin

Meskipun kebijakan perusahaan Anda menetapkan pemberitahuan satu bulan untuk pengunduran diri karyawan atau one month notice period, penting bagi Anda untuk segera mencari pengganti posisi yang ditinggalkan.

Langkah pertama adalah dengan menjalin komunikasi yang efektif antara karyawan yang berencana mengundurkan diri, anggota tim lainnya, dan manajer yang bertanggung jawab.

Hal ini sangat vital untuk memahami kebutuhan dan kriteria tim serta memastikan proses penyerahan tugas berjalan lancar.

Anda juga disarankan untuk meminta karyawan yang akan mengundurkan diri untuk mendokumentasikan seluruh hasil kerjanya.

Hal Ini akan memudahkan proses transisi dan meminimalisir dampak negatif dari kekosongan posisi tersebut.

Itu tadi beberapa cara menangai situasi karyawan resign mendadak. Sebagai HR pun pasti kewalahan untuk menangani proses recruitment hingga replacement.

Tentunya tidak mudah bagi HR untuk mencari kandidat yang tepat secara cepat. Apa lagi desakan dari tim yang harus menemukan anggota baru untuk segera menyelesaikan target pekerjaan.

Referensi:

  • Axonify. Diakses pada 2023. What to do when an employee quits suddenly.
  • Upwork. Diakses pada 2023. What to Do When an Employee Suddenly Quits.

Pasang Loker Sekarang dan Dapatkan Bonus Credits!