tahapan dalam interview kerja

5 Tahapan dalam Interview Kerja, Perhatikan Berikut Ini!

Berbicara mengenai rekrutmen maka terdapat sejumlah tahapan dalam interview kerja yang harus dilewati oleh seorang joobseekers. Tetapi memang setiap perusahaan mempunyai kebijakan atau budaya berbeda-beda mengenai proses tersebut. Oleh karena itulah kemungkinan besar Anda akan menemui beberapa proses interview berbeda-beda saat tengah berada di lapangan. Berikut ini penjelasan tahapan interview kerja, yuk simak!!!

Apa Itu Interview Kerja?

Menurut Indeed, interview kerja merupakan diskusi atau percakapan antara calon pemberi kerja dan kandidat.
Interview kerja adalah sebuah proses di mana seorang calon pekerja atau pelamar pekerjaan bertemu dengan perekrut atau pihak yang bertanggung jawab dalam suatu perusahaan untuk menjalani percakapan atau pertemuan formal dengan tujuan mengevaluasi apakah pelamar tersebut cocok untuk posisi pekerjaan yang tersedia.

Baca Juga: 7 Tips Membuat CV yang Pasti Lolos Seleksi Perusahaan 

Berbagai Tahapan Interview Kerja

1. Tahap Screening : CV + Tahap Wawancara via Telpon

Tahap ini biasanya dimulai dengan peninjauan CV atau resume yang diajukan oleh pelamar. Perekrut atau tim HR akan memeriksa apakah pelamar memenuhi persyaratan dasar pekerjaan.

Jika CV memenuhi kriteria awal, pelamar mungkin akan dihubungi untuk tahap wawancara telepon. Wawancara telepon adalah wawancara singkat untuk mengevaluasi lebih lanjut ketertarikan pelamar dan memverifikasi beberapa informasi dasar.

2. Tahap Pra-Wawancara: Psikotes

Tahap ini dapat melibatkan tes psikologi atau tes kepribadian yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari kepribadian dan keterampilan pelamar. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek seperti kepemimpinan, keterampilan interpersonal, ketahanan tekanan, dan kompatibilitas dengan budaya perusahaan.



3. Tahap 1: Tahap Wawancara HRD

Dalam tahap ini, pelamar akan diwawancara oleh anggota tim HR atau personalia. Wawancara ini dapat mencakup pertanyaan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, motivasi, dan kemampuan pelamar.

HRD dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana pelamar dapat berkontribusi dalam peran yang dilamar dan sejauh mana mereka cocok dengan budaya perusahaan.

4. Tahap Focus Group Discussion (FGD)

FGD adalah sesi diskusi kelompok yang melibatkan beberapa pelamar sekaligus. Ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berkomunikasi, kerja tim, serta kemampuan berpikir kreatif dan analitis.

Dalam FGD, pelamar biasanya diberikan skenario atau topik tertentu untuk dibahas bersama, dan mereka dinilai berdasarkan kontribusi dan interaksi mereka dalam kelompok.

5. Tahap Studi Kasus

Tahap ini mungkin melibatkan pelamar dalam memecahkan studi kasus atau masalah yang relevan dengan posisi yang dilamar. Studi kasus ini dirancang untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah, analisis, dan pemikiran kritis pelamar.

6. Tahap 2: Tahap Interview User

Dalam tahap ini, pelamar mungkin akan diwawancara oleh calon rekan kerja atau atasan langsung yang akan bekerja bersama mereka. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi sejauh mana pelamar sesuai dengan tim dan sejauh mana mereka memahami tugas dan tanggung jawab pekerjaan.

7. Tahap 3: Tahap Panel Interview

Panel interview melibatkan wawancara oleh sekelompok orang, seperti anggota tim HR, manajer, dan anggota tim teknis atau fungsional. Pelamar mungkin akan diuji lebih dalam dalam bidang teknis, pengalaman kerja, dan keterampilan khusus yang relevan.



8. Tahap Akhir: Tahap Wawancara dengan C-level

Pada tahap ini, pelamar mungkin akan bertemu dengan eksekutif tingkat C atau manajemen puncak perusahaan. Ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk menilai tingkat pemahaman pelamar tentang visi dan strategi perusahaan serta bagaimana mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.

Baca Juga : 10 Tips Lolos Interview Kerja

Tahapan Setelah Interview Kerja

1. Penawaran

Setelah pelamar melewati tahapan wawancara dan dianggap cocok untuk posisi pekerjaan, perusahaan akan membuat penawaran resmi. Penawaran kerja ini biasanya berisi rincian tentang posisi pekerjaan, gaji dan tunjangan, jadwal kerja, serta informasi lainnya yang relevan.

Pelamar akan menerima penawaran kerja dalam bentuk tertulis, baik melalui surat resmi atau email. Penawaran tersebut dapat memiliki batas waktu tertentu yang harus dipatuhi pelamar untuk memberikan jawaban.

2. Negosiasi

Setelah menerima penawaran kerja, pelamar dapat mempertimbangkan untuk bernegosiasi mengenai rincian-rincian tertentu dalam penawaran tersebut. Ini dapat meliputi negosiasi gaji, tunjangan, jadwal kerja, atau komponen lain dari paket kerja.

Proses negosiasi harus dilakukan dengan sopan dan profesional. Terbuka untuk berbicara tentang kebutuhan dan harapan Anda, tetapi juga harus realistis dalam permintaan Anda.

3. Medical Check-up

Beberapa perusahaan mungkin mengharuskan pelamar untuk menjalani pemeriksaan medis sebagai bagian dari proses penerimaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon karyawan dalam keadaan kesehatan yang baik dan dapat menjalankan tugas pekerjaan dengan aman.

Pemeriksaan medis ini dapat melibatkan tes kesehatan umum, pemeriksaan fisik, atau tes khusus yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

Baca Juga : 9 Tips Menghadapi Wawancara Kerja Menggunakan Psikologi Agar Tidak Gugup

Tips Interview Kerja

1. Cari Tahu Tentang Perusahaan dan Pewawancara

Lakukan penelitian tentang perusahaan sebelum wawancara. Ketahui sejarah, visi, misi, produk atau jasa, serta nilai-nilai perusahaan tersebut. Juga cari tahu tentang pewawancara jika mungkin. Ini dapat membantu Anda memahami latar belakang dan minat mereka dalam proses wawancara.

2. Latihan Psikotes

Jika Anda tahu bahwa wawancara akan melibatkan tes psikologi atau kepribadian, latihan psikotes sebelumnya dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan memberikan hasil yang lebih akurat.

3. Latihan Studi Kasus

Jika studi kasus atau tes keterampilan tertulis adalah bagian dari wawancara, latihan adalah kunci. Cobalah untuk memecahkan studi kasus atau masalah serupa sebelum wawancara untuk meningkatkan keterampilan Anda.

4. Persiapkan Contoh Pekerjaan

Persiapkan contoh-contoh konkret dari pekerjaan atau proyek sebelumnya yang menunjukkan kemampuan dan prestasi Anda. Ceritakan dengan jelas bagaimana Anda berkontribusi dan mencapai hasil yang positif.

5. Jangan Menjelekan Tempat Kerja Sebelumnya

Hindari berbicara negatif tentang tempat kerja atau atasan sebelumnya, meskipun Anda memiliki pengalaman buruk. Ini bisa memberikan kesan negatif tentang Anda kepada calon perekrut.

6. Persiapkan Pertanyaan yang Baik

Selalu siapkan pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada pewawancara. Ini menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Pertanyaan seperti “Bagaimana deskripsi pekerjaan ini?” atau “Apa harapan perusahaan untuk pemegang posisi ini?” dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diharapkan.

7. Tanyakan Langkah Selanjutnya

Setelah wawancara selesai, tanyakan kepada pewawancara tentang proses seleksi selanjutnya. Ini akan memberikan Anda gambaran tentang apa yang diharapkan dan kapan Anda dapat mengharapkan feedback.

8. Kirimkan Email Terima Kasih Setelah Wawancara

Setelah wawancara, kirimkan email terima kasih kepada pewawancara sebagai tanda penghargaan atas waktu yang mereka berikan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menguatkan minat Anda dalam posisi tersebut.


Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya

Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.

Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.