Cari Kerja dan Cari Cuan untuk Bahagiakan Keluarga

cara menjadi desain grafis otodidak

Cara Menjadi Desain Grafis Otodidak Hingga Jadi Profesional

Cara menjadi desain grafis otodidak kuncinya ada pada konsistensi. Dulu, mungkin harus kuliah lama untuk jadi desain grafis profesional, tapi sekarang tidak selalu begitu. Ilmu pengetahuan bisa diakses dengan mudah melalui kecanggihan internet.

Anda bisa belajar apa pun yang Anda minati termasuk desain grafis. Banyak platform gratis yang menyediakan ilmu pengetahuan yang Anda cari dan mengakomodasi segala kebutuhan belajar Anda. Tinggal bagaimana Anda konsisten belajar dan latihan saja sebetulnya.

3 Cara Menjadi Desain Grafis Otodidak

Ada beragam cara menjadi desain grafis otodidak dengan belajar dari rumah. Namun, setidaknya, tiga aspek berikut ini adalah pokok utamanya. Jika Anda sudah menguasainya, langkah selanjutnya akan lebih ringan. Simak penjelasannya berikut ini.

  1. Pelajari Hal-Hal Dasar Dahulu

Orang yang awam dengan desain grafis umumnya berpikir bahwa pekerjaan itu hanya tentang mengetahui cara menggunakan perangkat lunak tertentu semata. Tetapi mempelajari desain grafis tidak benar-benar tentang “mengetahui Photoshop” saja.

Cara menjadi desain grafis otodidak pertama ini lebih tentang mempelajari sejarah desain grafis dan esensi teori desain grafis. Kemudian, praktiknya, adalah tentang keterampilan yang mendasari keahlian Anda, seperti memilih palet warna, memilih tipografi, membuat kisi, dan sebagainya.

Jangan terburu-buru ingin bisa beragam trik eksper dalam dunia desain grafis. Percayalah, Ketika Anda berhasil menguasai ilmu-ilmu dasar, untuk mengembangkan keahlian selanjutnya akan lebih mudah.

  1. Persiapkan Media Belajarnya

Secara garis besar, cara menjadi desain grafis otodidak mesti diawali dengan menyiapkan sarana belajar dahulu. Mulai dari buku-buku pengetahuan dasar, ruang kerja yang mendukung, dan aplikasi yang memadai. Anda juga mesti memilih perlengkapan kerja yang benar-benar sesuai saja.

Laptop stand yang bagus jika Anda bekerja dengan laptop dan layar, atau layar yang bagus jika Anda hanya memiliki laptop. Tablet Wacom atau iPad dengan Apple Pencil. Dan printer, sangat berguna untuk mencetak pekerjaan Anda sendiri di rumah, untuk memeriksa ukurannya.

Setiap ruang kerja-dari-rumah (WFH) membutuhkan rak buku yang bagus. Secara lebih praktis, buku desain terbaik dapat membantu memberi Anda ide, inspirasi, dan cara sehat untuk beristirahat selama hari yang penuh tekanan.

Selain kit fisik Anda, ada baiknya memikirkan aplikasi yang dapat menghemat waktu, tenaga, dan stres Anda. Google Tasks/Notes sangat bagus untuk melacak dan menulis sendiri daftar periksa dan hal-hal lain.

Aplikasi semacam itu juga dapat diakses melalui Gmail, membuatnya dua kali lebih praktis. Plus, jika suka, gunakan aplikasi untuk manajemen waktu. Itu membuat Anda fokus pada hal-hal penting, dan membantu menghindari godaan menunda-nunda pekerjaan.

  1. Perangkat Lunak yang Kompeten

Sisi kompeten dalam hal ini tidak hanya tentang mutu aplikasinya, tapi juga Anda sebagai penggunanya. Karena itu, perangkat lunak bukanlah segalanya dari sekian cara menjadi desain grafis otodidak.

Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign tetap menjadi standar ideal aplikasi desain grafis bagi para pekerja profesional. Secara garis besar, ketiganya memiliki ranah fungsi yang berbeda-beda.

Photoshop digunakan untuk mengedit gambar raster seperti foto, sedangkan Illustrator digunakan untuk mengedit gambar vektor seperti ilustrasi dan ikon. Sementara itu, InDesign digunakan untuk membuat layout untuk publikasi cetak dan digital.

Masing-masing aplikasi memiliki keunggulan sendiri-sendiri yang khas. Kini, ketiganya juga semakin banyak digunakan secara interoperabilitas dalam satu alur kerja. Kembali lagi ke masalah teknis, dan relatif menyesuaikan kebutuhan pesanan dari klien sebetulnya.

Mengingat bahwa tiga aplikasi tersebut cukup vital sekaligus yang paling mahal, maka membutuhkan langganan Adobe Creative Cloud. Itu termasuk perangkat lunak kreatif khusus lainnya, seperti After Effects untuk grafik gerak dan Premiere Pro untuk pengeditan video.

Semakin banyak profesional yang menggunakan alat ini, dan karya Anda masih dapat dihasilkan dalam format Adobe. Selain itu, jika Anda tidak ingin membayar apa pun, masih banyak aplikasi-aplikasi gratis yang bisa Anda coba tanpa perlu keluar biaya.

Canva, Figma, dan Gravit Designer adalah tempat yang baik untuk memulai saat pertama kali mempelajari desain grafis. Belajar apa pun selalu dimulai dengan cara yang sederhana termasuk cara menjadi desain grafis otodidak.

Bagikan Artikel:

About The Author