Dalam psikotes Anda wajib bisa memahami perbedaan tes pauli dengan kraepelin. Karena keduanya meskipun terkesan sangat asing didengar tapi nyatanya sering dilakukan dalam kehidupan. Dengan mengetahui perbedaan kedua tes ini dapat membantu Anda dalam seleksi kerja yaitu proses rekrutmen. Berikut ini perbedaan tes pauli dan tes kraepelin, Yuk Simak!!!
Pengertian Tes Pauli
Menurut Narasi, tes pauli adalah salah satu tes psikologi yang menilai ketelitian, kecepatan, ketekunan dan daya tahan seseorang. Tes ini digunakan untuk menilai pemahaman dan keterampilan yang spesifik terkait dengan pekerjaan tertentu. Sehingga tes ini merupakan tes yang biasa digunakan dalam proses rekrutmen kerja.
Pengertian Tes Kraepelin
Menurut Universitas Negeri Malang, tes karepeling adalah salah satu tes psikologi yang menilai dampak latihan, memory, kelelahan dan gangguan seseorang. Tujuan utama dari Tes Kraepelin adalah untuk menilai kemampuan kognitif dan intelektual individu dalam mengatasi serangkaian tugas yang mengharuskan mereka untuk berpikir dan bertindak dengan cepat. Oelh karena itu, tes ini biasanya digunakan dalam proses rekrutmen kerja.
Baca Juga : 5 Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang Dan Bagaimana Penilaiannya?
Perbedaan Tes Pauli dan Tes Kraepelin
1. Tujuan Penggunaan
Tes Paulin digunakan untuk mengungkapkan aspek-aspek psikologis individu, seperti kepribadian, persepsi, dan emosi, dengan meminta mereka untuk memberikan interpretasi subjektif terhadap serangkaian gambar tinta abstrak.
Sedangkan, tes kraepelin digunakan untuk mengukur kecepatan berpikir, konsentrasi, dan respons terhadap tugas-tugas kognitif sederhana. Ini berfokus pada aspek kognitif, bukan aspek psikologis yang lebih mendalam.
2. Metode Evaluasi
Tes Paulin melibatkan analisis interpretasi dan respons subjektif terhadap gambar-gambar tinta yang diberikan kepada individu. Evaluasi ini dilakukan oleh seorang profesional yang berpengalaman dalam psikodiagnostik.
Sedangkan, tes kraepelin berfokus pada waktu yang dibutuhkan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas kognitif tertentu, seperti menghitung, menyusun, atau merespons terhadap stimulus.
3. Konteks Penggunaan
Tes Paulin digunakan dalam konteks psikodiagnostik atau penilaian psikologis dalam rangka mendapatkan wawasan lebih dalam tentang individu, terutama dalam diagnosis gangguan mental atau penilaian kepribadian.
Sedangkan, tes kraepelin digunakan dalam konteks pengukuran kognitif, seperti dalam penelitian ilmiah atau pengujian kinerja kognitif dalam situasi tertentu.
4. Hasil yang Diukur
Tes Paulin berfokus pada interpretasi gambar dan memberikan wawasan tentang karakteristik psikologis individu, seperti gaya berpikir, emosi, atau persepsi.
Sedangkan, tes kraepelin erfokus pada pengukuran kinerja kognitif, seperti kecepatan berpikir, konsentrasi, dan respons terhadap tugas kognitif.
Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya
Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.
Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.