Portofolio merupakan kumpulan hasil karya yang sudah pernah dibuat, kemudian ditambahkan dengan pengalaman kerja, proyek, organisasi atau pencapaian seseorang.
Beberapa pekerjaan tertentu biasanya membutuhkan portofolio ketika ingin melamar pekerjaan. Salah satunya portofolio desain grafis adalah yang penting Anda buat jika ingin melamar di bidang ini. Portofolio ini nantinya akan berisi tentang kumpulan proyek desain yang sudah pernah dihasilkan, seperti packaging, poster, desain website, logo dan lain-lain.
Kerangka Portofolio Desain Grafis
Sebelum membuat portofolio desain grafis, ada pentingnya jika Anda mengetahui apa saja yang harus dituliskan dalam portofolio tersebut, seperti:
1. Data diri
Pertama jelaskan secara singkat data diri Anda pada bagian awal sebagai bentuk perkenalan.
- Nama
- Kontak: nomor telepon, email, alamat
- Link: LinkedIn, YouTube, Instagram atau website desain lainnya
- Deskripsi diri yang berisi 2-3 kalimat penjelasan diri
2. Curriculum Vitae (CV)
Jika ingin menjelaskan dengan lengkap, maka Anda bisa menambahkan CV dalam portofolio desain. Jelaskan juga mengenai pengalaman kerja, pendidikan, pengalaman organisasi hingga pencapaian terbesar Anda selama ini.
Anda juga bisa menambahkan beberapa hard skill dan software skill, seperti
Hard skill: UX design, motion graphics, web design, logo design, color theory, typography dan lainnya
Software skill: Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Adobe Indesign, After Effect, Figma, Adobe XD
3. proyek yang pernah dikerjakan
Bagian yang selanjutnya yang penting dalam portofolio desain yaitu menampilkan desain Anda. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah
- Utamakan kualitas dibandingkan kuantitas: portofolio bertujuan untuk menampilkan bagaimana hasil kerja Anda selama ini. Namun bukan berarti Anda tampilkan semuanya. Pilihlah beberapa project yang paling Anda banggakan.
- Perjelas kategori dan bagian: jika terdapat beberapa proyek yang berbeda, Anda bisa membuat daftar isi dan mengelompokkannya menjadi beberapa kategori agar lebih mudah.
- Tambahkan penjelasan di setiap bagian: tambahkan penjelasan untuk setiap proyek yang Anda lakukan agar pembaca memiliki gambaran mengenai proyek yang Anda kerjalan.
Cara Membuat Portofolio Desain Grafis
1. Pilih karya secara selektif
Pertama yang bisa dilakukan yaitu kumpulkan terlebih dahulu semua hasil proyek yang selama ini sudah Anda buat, mulai dari proyek besar hingga kecil.
Setelah itu urutkan sesuai hasilnya mulai dari yang biasa saja hingga yang terbaik. Biasanya HRD atau klien akan melihat 3-5 karya terbaik sebagai titik awal penilaian.
Biasanya perusahaan atau klien memilih desainer dengan keahlian yang spesifik di bidang tertentu dibandingkan seseorang dengan banyak pemahaman di berbagai aspek desain yang berbeda.
2. Pilih platform yang jelas
Selanjutnya pilihlah platform yang tepat untuk mengupload portofolio Anda. Anda bisa mencari situs atau membuat website khusus yang berisi hasil karya Anda.
Selain itu, sudah banyak juga platform yang memang dikhususkan untuk menunjukkan portofolio atau keahlian Anda di bidang desain grafis.
3. Kelola proyek dengan baik
Jika Anda belum memiliki banyak proyek yang sudah pernah dikerjakan, Anda bisa menerima proyek kecil terlebih dahulu. Kerjakan dengan sepenuh hati sampai hasilnya memuaskan.
Dengan begitu Anda bisa mulai menciptakan style atau personal branding dalam desain.
4. Buat situs mudah dibaca
Penting jika Anda membuat portofolio menggunakan website adalah buat website bisa mudah diakses dan dibaca. Anda bisa mengklasifikasikan karya sesuai dengan jenisnya. Dengan begitu, klien bisa lebih mudah untuk memilih kebutuhan desainnya.
Contoh Portofolio Desain Grafis
1. Mohamed Samir
Jika Anda kesulitan membuat website sendiri untuk portofolio, maka bisa mencoba menggunakan platform yang umumnya digunakan oleh desain grafis, yaitu Behance.
Salah satunya yang dilakukan oleh Mohamed Samir. Di platform tersebut ia menunjukkan beberapa hasil karyanya, seperti typography. Selain itu ia juga menunjukkan jenis typography yang berbeda-beda. Dengan begitu akan memudahkan klien menentukan mana yang tepat dengan style mereka.
2. Peter Tarka
Anda juga bisa menampilkan karya melalui sosial media, seperti Instagram. Peter Tarka dikenal dengan keahliannya di bidang 3D motion graphic.
Website portfolio nya juga sangat mudah diakses dan tidak menggunakan terlalu banyak klik, melainkan hanya scroll saja.
3. Jessica Walsh
Walaupun sudah memiliki nama besar, Anda tetap membutuhkan portofolio, seperti yang dilakukan oleh Jessica Walsh. Ia dinobatkan sebagai salah satu dari “10 Kreator Visual” Terbaik versi Ad Age.
Beberapa contoh karya yang bisa Anda lihat seperti desain grafis dengan warna-warna cerah, komposisi dan ilustrasi.
4. Aries Moross
Contoh portofolio desain grafis yang selanjutnya bisa Anda gunakan sebagai referensi adalah milik Aries Moross. Ia mendesain portofolionya dengan unik karena Anda akan diberikan “running text” besar, namun estetik.,
Tulisan-tulisan tersebut bisa diklik dan akan menampilkan highlight dari proyek yang pernah ia kerjakan.
5. Nisha K Sethi
Jika Anda ingin portofolio yang menampilkan banyak jenis jasa, mulai dari digital sampai offline, maka bisa mencoba melihat contoh portofolio desain grafis milik Nisha K Sethi.
Ia menampilkannya dengan to the point serta menampilkan beberapa proyek yang dikerjakan namun tidak memiliki kesan yang terlalu banyak.
Beberapa jenis desain grafis yang ditampilkan, seperti hand-lettering, materi cetak sampai desain digital.
6. Kuon Yagi
Kuon Yagi merupakan desainer UX dari Tokyo dengan tema colourful. Ia memperkenalkan dirinya sebagai web designer atau markup engineer.
Keunikan dari situs ini adalah walaupun tampilannya animasi dan penuh warna, namun sangat responsif. Sehingga memudahkan siapa saja melihat dan menikmati karyanya.
7. Ben Mingo
Ben Mingo merupakan desainer dari California, Amerika yang memiliki karya dalam bentuk situs sederhana. Umumnya situs mengharuskan pengunjungnya menekan menu dan melanjutkan scroll. Namun berbeda dengan Ben Mingo yang menampilkan portofolionya dengan sederhana dan to the point.
Situs ini cocok untuk Anda, desain grafis dengan konsep desain yang minimalis dan sederhana.
8. Marco Marino
Contoh portofolio desain grafis yang selanjutnya adalah yang berasal dari Marco Marino. Ia adalah desainer UI UX dari Italia. Situsnya menampilkan beberapa foto dan paragraf mengenai perkenalan diri.
Desainnya didominasi dalam bentuk logo dan desain situs. Tema yang digunakan untuk website portofolionya adalah minimalis sehingga lebih mudah dipahami.
Baca juga: Contoh motivation letter untuk kerja
Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya
Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.
Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.