Apakah Nilai IPK Penting dalam Melamar Kerja? Ini Penjelasannya

Banyak orang mengatakan bahwa nilai IPK dapat menunjang perjalanan karier ke depannya, namun ada juga yang mengatakan sebaliknya. Apakah nilai IPK penting dalam melamar kerja? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini!

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai rata-rata dari keseluruhan mata kuliah mulai awal hingga akhir selama menempuh pendidikan di suatu program studi, baik Diploma maupun Sarjana. Mempunyai nilai IPK yang tinggi tentu sangat membanggakan dan harapannya bisa membantu dalam meningkatkan peluang karier.

Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang berlomba-lomba fokus belajar agar memperoleh nilai IPK yang tinggi. Namun, apakah nilai IPK penting dalam melamar kerja? Nah, untuk mendapatkan jawabannya, simak penjelasan berikut ini sampai akhir!

Apakah Nilai IPK Penting dalam Melamar Kerja?

Secara umum, terdapat banyak cara dan pertimbangan yang digunakan oleh HRD dalam menentukan kandidat yang sesuai untuk mengisi posisi tertentu, salah satunya nilai IPK. Biasanya, nilai IPK akan dijadikan sebagai filter awal atau syarat administrasi dalam proses rekrutmen.

Oleh karena itu, apabila seorang kandidat tidak memenuhi standar IPK tertentu yang telah ditetapkan di syarat administrasi, maka mereka tidak dapat lolos ke tahap seleksi berikutnya. Kendati demikian, nilai IPK bukanlah aspek atau parameter satu-satunya yang diutamakan oleh perusahaan.

Baca Juga: Apakah PPPK Bisa Jadi PNS? Ini Penjelasan dan Aturannya!

Saat ini, nilai IPK sudah tidak lagi digunakan sebagai salah satu kriteria dalam proses rekrutmen di beberapa perusahaan. Pasalnya, tidak sedikit fresh graduate yang memiliki nilai IPK tinggi, namun mereka tidak bisa menunjukkan kinerja yang maksimal.

Jadi, apakah nilai IPK penting dalam melamar kerja? Jawabannya adalah tergantung pada bidang pekerjaan dan jenis perusahaannya. Sebab, hal ini memang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Ada perusahaan yang masih menggunakan nilai IPK sebagai salah satu kriteria dalam penyeleksian kandidat, tetapi ada juga yang tidak.

Standar IPK untuk Melamar Kerja

Seperti yang telah dijelaskan, nilai IPK memang dapat menjadi salah satu pertimbangan, tetapi bukan satu-satunya yang penting. Namun, apabila selama kuliah Anda bisa memperoleh nilai IPK yang tinggi, maka hal itu pun sangat bagus.

Melansir dari Jobstreet, perusahaan-perusahaan besar kerap menetapkan standar IPK minimal 3.00 sebagai persyaratan awal atau administrasi pekerjaan. Jadi idealnya, Anda perlu memiliki nilai IPK setara atau lebih dari 3.00 agar mendapatkan kemudahan saat melamar kerja.

Nilai IPK yang tinggi dapat menunjukkan kepada HRD atau tim rekrutmen sebagai wujud dedikasi dan kerja keras Anda selama kuliah. Anda bisa menuliskan nilai IPK ini di CV (Curriculum Vitae) atau surat lamaran pekerjaan.

Pekerjaan yang Bisa Didapatkan Tanpa Nilai IPK

Dalam beberapa kasus, nilai IPK di bawah 3.00 memang cenderung sulit mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Namun, hal ini bukanlah akhir dari perjuangan Anda sebagai job seeker.

Terdapat pekerjaan-pekerjaan yang bisa didapatkan tanpa nilai IPK tinggi. Kini, banyak perusahaan, seperti startup yang lebih mempertimbangkan pengalaman dan keterampilan sebagai kriteria utama dalam menyeleksi kandidat.

Mereka mencari kandidat yang memiliki potensi, semangat, dan kemampuan adaptasi yang relevan dengan budaya perusahaan. Sebagai contoh, apabila Anda mempunyai keterampilan komunikasi yang baik, Anda akan cocok bekerja di sektor marketing.

Anda pun dapat mencoba melamar pekerjaan entry-level, seperti asisten administrasi, staf produksi, asisten penjualan, sales associate, customer service representative, dan lain sebagainya. Pekerjaan entry-level bisa menjadi landasan bagi Anda untuk membangun pengalaman dan kompetensi yang dibutuhkan untuk penunjang karier di masa depan.

Selain itu, pekerjaan yang bisa didapatkan tanpa nilai IPK lainnya adalah sebagai freelancer atau membuka bisnis sendiri. Sebagai freelancer, Anda hanya perlu menunjukkan CV, portofolio, pengalaman, dan lain sebagainya untuk ditawarkan kepada calon klien.

Sementara itu, jika memiliki bisnis sendiri, Anda akan bertanggung jawab penuh terhadap arah dan pengelolaan bisnis. Jadi, banyak sekali peluang yang dapat diperoleh tanpa nilai IPK. Nilai IPK yang rendah bukan berarti tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

Hal yang Tak Kalah Penting dari IPK untuk Melamar Kerja

Pada dasarnya, nilai IPK bukanlah penentu dalam mendapatkan pekerjaan. Terdapat beberapa hal lain yang tidak kalah penting dari IPK untuk melamar kerja. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Networking

Networking adalah salah satu kunci penting dalam memulai karier. Anda harus mengasah kemampuan ini mulai dari sekarang.

Saat masih menempuh pendidikan, perluaslah pertemanan Anda. Jaringan ini nantinya pasti akan bermanfaat bagi Anda ketika masuk ke dunia kerja. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa meminta surat rekomendasi dari mereka.

2. Hard Skill

Hal penting berikutnya adalah hard skill. Hard skill menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Anda dapat terus belajar dan mengasah hard skill yang dimiliki, seperti design, programming, dan lain sebagainya.

Anda pun bisa mempelajari skill baru yang mungkin berguna untuk karier di masa mendatang.

3. Soft Skill

Selain hard skill, soft skill juga sangat penting untuk diperhatikan dan dikembangkan. Perusahaan sangat membutuhkan individu dengan kemampuan problem solving yang baik dan bisa berpikir kritis. Beberapa soft skill lainnya, yaitu time management, kepercayaan diri, mudah bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan mengenai apakah nilai IPK penting dalam melamar kerja. Nilai IPK yang tinggi memang bagus, tetapi juga perlu diimbangi dengan networking, hard skill, dan soft skill.

Jadi, selalu persiapkan diri Anda dengan matang, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Sebab, hal tersebut akan sangat berguna untuk menjunjang dan membuka peluang karier di masa depan.