perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural

Perbedaan Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural


Notice: Undefined index: titleWrapper in /var/www/html/wp-content/plugins/seo-by-rank-math/includes/modules/schema/blocks/toc/class-block-toc.php on line 103

Antara jabatan fungsional dan jabatan struktural tentu sudah tidak lagi asing bagi Anda yang bekerja, lalu apa perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural?

Istilah jabatan menurut KBBI jabatan tersebut memiliki arti sebuah tugas atau pekerjaan dalam suatu pemerintahan atau organisasi. Jenis jabatan itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu fungsional dan struktural.

6 Perbedaan Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural yang Harus Diketahui

Biasanya jabatan fungsional maupun jabatan struktural ini terdapat pada lembaga pendidikan seperti di perguruan tinggi terutama bagi yang berstatus sebagai PNS. Berikut adalah enam perbedaan antara jabatan fungsional dan struktural yang harus diketahui agar tidak salah.

1. Jumlah Pemangku Jabatan

Untuk jumlah pemangku jabatan struktural seringkali oleh setiap dosen. Sehingga di dalam satu kampus adanya kemungkinan memiliki rektor lebih dari satu. Sementara yaitu untuk jabatan fungsional beberapa dosen tersebut mengaku salah atau jabatan.

2. Sistem Penilaian

Perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural yang kedua adalah terletak pada sistem penilaian. Seperti yang diketahui jika istilah jabatan tentu akan menyerah pada suatu tingkatan. Sehingga baik jabatan fungsional maupun jabatan struktural memiliki tingkat tersendiri.

Sebagai contohnya adalah pada jabatan struktural yang mana terdapat dekan yang kemudian dibawahnya terdapat beberapa jabatan lainnya. Supaya bisa naik jabatan maka kedua jabatan tersebut memiliki cara masing-masing dalam menentukan nilai. 

Khusus jabatan fungsional tersebut dinilai dari kualifikasi akademik. Sebagai contohnya adalah Guru Besar yang diwajibkan telah mengantongi ijazah S3 (doktor).

Selain itu juga bisa dinilai dari angka kredit dosen yang berasal dari pelaksanaan Tri Dharma, yahut mengajar, meneliti mengabdi pada masyarakat. Sedangkan untuk jabatan struktural penghakimannya bisanya akan dinilai dari prestasi dosen dalam pemeliharaan yang terdapat pada jabatan fungsional tersebut.

3. Syarat Naik Jabatan

Perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural yang selanjutnya adalah terletak pada syarat naik jabatan. Syarat naik jabatan pada dosen dan guru Besar ini pun berbeda. Untuk jabatan dosen syarat naik jabatan dilihat dari angka kredit doesn.

Dan syarat naik jabatan pada guru besar adalah dengan cara dilihat dari aspek kualifikasi akademik.

Sedangkan syarat untuk naik jabatan struktural pada dosen adalah bagi dosen yang telah memiliki integritas dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang diembannya.

Baca juga: 7 Contoh Struktur Organisasi Perusahaan Lengkap yang Baik dan Benar

Jika dosen tersebut bisa mengangkat atau memberi nama baik pada kampus tersebut dan dapat membuktikan dengan adanya prestasi dosen tersebut akan mendapatkan jabatan struktural.



4. Tunjangan

Selain memiliki ketiga perbedaan di atas perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural juga bisa dilihat dari tunjangan yang diperoleh oleh pegawai tersebut. pada jabatan fungsional dosen akan mendapatkan tunjangan dari sertifikasi dosen. Dan apabila sudah memangku jabatan Guru Besar akan mendapatkan tunjangan beasiswa.

Sedangkan pada jabatan struktural setiap posisi yang dipegang akan memberikan tunjangan yang besarannya disesuaikan dengan adanya kebijakan kampus tempatnya bekerja.

5. Jenis atau Bentuk Jabatan

Adanya perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural ini juga bisa dilihat dari jenis atau bentuk jabatan. Untuk jabatan struktural semua jabatan yang terdapat pada sistem struktur organisasi kampus.

Mulai dari rektor, dekan, ketua program, wakil rektor, ketua program studi dan seterusnya. Sedangkan untuk jabatan fungsional biasanya tidak tercantum dalam struktur organisasi kampus. Namun pemilik jabatannya ada dan memiliki tugas masing-masing serta wewenang yang jelas.

Dan untuk jabatan fungsional dimulai dari asisten ahli yang kemudian naik menjadi lektor, lektor kepala dan yang paling tinggi adalah guru besar atau profesor.

6. Tugas dan Wewenang

Perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural yang selanjutnya bisa dilihat dari tugas dan wewenang yang tentunya berbeda. Secara umum pemangku jabatan struktural memiliki tugas untuk melaksanakan seluruh Tri Dharma.

Sedangkan untuk jabatan struktural lebih bersifat spesifik. Sebagai contohnya adalah bagi pemangku kepentingan jabatan rektor yang mana jabatan tersebut hanya memiliki tugas yang berbeda dengan bawahannya. Umumnya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing kampus.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Demokratis, Definisi dan Cirinya

Meski memiliki beberapa perbedaan seperti yang telah dijelaskan di atas, namun seringkali kedua jabatan ini dianggap sama. Jadi, setelah mengetahui perbedaan jabatan fungsional dan jabatan struktural maka Anda bisa memahami perbedaan kedua jabatan di atas. 


Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya

Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.

Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.