gaya kepemimpinan demokratis

Gaya Kepemimpinan Demokratis, Definisi dan Cirinya

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan suatu sistem kepemimpinan yang memiliki anggapan jika bawahan atau anggota adalah sebagai makhluk termulia yang ada di dunia. Gaya kepemimpinan ini biasanya juga selalu berusaha mensinkronisasikan antara kepentingan dan tujuan.

Model kepemimpinan ini menggambarkan jika tujuan organisasi merupakan sebuah hal yang sangat penting daripada kepentingan pribadi pada bawahannya. Tidak hanya itu saja kepemimpinan model ini juga senang dalam menerima kritik, saran dan masukan.

Bagaimana Gaya Kepemimpinan Demokratis?

Model kepemimpinan yang demokratis ini biasanya memiliki kemiripan yang sedikit mirip dengan paham demokrasi. Model kepemimpinan ini menuntut pembagian kekuasaan yang bersifat lebih setara.

Yang artinya adalah dalam kepemimpinan demokratis ini tidak ada salah satu pihak yang lebih mendominasi dari lainnya dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu model kepemimpinan ini juga tidak menunjukkan adanya hirarki sehingga lebih banyak digunakan.

Hal ini dikarenakan pemimpin yang menganut gaya ini biasanya akan membuka kesempatan yang sama untuk para anggotanya dalam berpartisipasi yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan ketika bermusyawarah. Sebab suara dari masing-masing anggota mendapat perlakukan yang sama.

Di gaya kepemimpinan demokratis ini siapapun boleh pendapat tanpa dihakimi karena diskusi yang sangat dianjurkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Peran pemimpin merupakan bentuk untuk menawarkan bimbingan dan kendali atas jalannya musyawarah yang berlangsung.

Selain itu pemimpin demokratis ini juga diberi tugas untuk memutuskan siapa yang terdapat dalam group yang biasa memberi kontribusi pada keputusan yang diciptakan. Namun, hal ini tidak berarti jika setiap keputusan harus selalu dibuat dalam grup.

Hal ini biasanya tergantung pada peran dan tanggung jawab seorang pemimpin, keputusan final yang memungkinkan adanya di tangan pemimpin.

Baca juga: Definisi Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Ciri-cirinya

4 Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis

Sistem kepemimpinan ini bisa dibilang sebagai model kepemimpinan yang melibatkan partisipasi para anggota atau kelompok dalam proses pengambilan keputusan bersama.

Pemimpin demokratis ini biasanya lebih mendorong para anggotanya untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan, memberi kritik dan saran. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ciri-ciri model kepemimpinan demokratis yang membedakan dengan gaya kepemimpinan lainnya.

1. Terdapat Hubungan Timbal Balik

Ciri model kepemimpinan demokrasi yang pertama adalah para pemimpin memiliki hubungan timbal balik antara pemimpin atau ketua dengan anggotanya atau bawahannya. Sistem kepemimpinan ini memberikan ruang selebar-lebarnya bagi para anggota untuk melakukan komunikasi yang baik.

Seorang bawahan tidak perlu ragu apalagi takut untuk memberikan kritik dan saran. Selain itu para anggota juga bisa memberi masukan yang membangun melalui prosedur yang benar dan didasari pada fakta-fakta yang ada.

2. Pimpinan dan Anggota Memegang Tanggung Jawab yang Sama

Ciri gaya kepemimpinan demokratis yang selanjutnya adalah antara atasan dan bawahan memegang tanggung jawab yang sama. Artinya adalah antara pemimpin dan bawahan atau pemimpin dan anggotanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak berbeda apalagi berat sebelah.

Semua bentuk keberhasilan dan kegagalan adalah sebuah bagian dari tanggung jawab antara atasan dan bawahan, tanpa terkecuali. Sehingga antara keduanya memperoleh bagian yang adil dan sama yang sama antara satu dengan lainnya.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Transformasional untuk Kemajuan Perusahaan



3. Kebebasan Berpendapat

Kebebasan dalam berpendapat merupakan ciri gaya kepemimpinan demokratis. Hal ini dikarenakan, setiap orang yang terlibat di dalam organisasi atau kelompok tersebut memiliki hak untuk menyatakan, memberi pendapat demi kemajuan organisasi, kelompok atau perusahaan.

Namun terdapat hal yang harus diperhatikan jika dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan prosedur atau tata cara yang baik. Tujuannya adalah agar tetap berjalan lebih kondusif serta tidak menimbulkan konflik diantara anggota lain.

4. Saling Mengawasi 

Gaya kepemimpinan demokratis ini memungkinkan adanya pengawasan di antara kedua belah pihak antara atasan dan bawahan atau anggota pemimpin dan anggotanya. Artinya adalah pengawasan dalam tugas tidak hanya dapat dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggotanya namun namun juga sebaliknya.

Dengan demikian di antara kedua belah pihak dapat saling membantu dan juga bisa saling membantu dan mengingatkan untuk selalu bekerja sama yang sesuai dengan aturan serta tanggung jawab yang telah diberikan oleh perusahaan atau antar kelompok.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Otokratis yang Terkenal

Biasanya model kepemimpinan tersebut bisa masuk ke dalam dan diterapkan di berbagai jenis industri, organisasi, kelompok atau perusahaan baik pemerintahan, swasta, pendidikan dan lainya. Gaya kepemimpinan demokratis yang bersifat fleksibel ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. 


Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya

Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.

Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.