gaya kepemimpinan otoriter

Definisi Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Ciri-cirinya

Gaya kepemimpinan otoriter merupakan model kepemimpinan yang tertua di dunia. Gaya kepemimpinan ini pernah dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia, seperti Richard Nixon, Napoleon Bonaparte, Queen elizabeth dan yang lainnya.

Model kepemimpinan ini juga biasa dijuluki dengan kepemimpinan yang diktator, kepemimpinan tirani dan juga model kepemimpinan yang otoritatif. Lalu, apa bagaimana model kepemimpinan otoriter tersebut?

Bagaimana Gaya Kepemimpinan Otoriter Itu?

Model kepemimpinan ini biasanya pemimpin menjadi pusat otoritas tertinggi atas segala keputusan dalam organisasi, kelompok. Dalam model kepemimpinan tersebut biasanya orang-orang akan secara struktural berada di bawah pemimpin sehingga tidak memiliki hak.

Biasanya model kepemimpinan ini lebih mempercayai ika kesuksesan yang diperoleh merupakan kesuksesan dari sang pemimpin. Sebab pemimpin yang bersifat otoriter ini akan memusatkan kekuasaan dan menggunakannya sesuai dengan kehendak dan keinginan sendiri.

Tidak hanya itu saja model kepemimpinan yang seperti ini juga tidak bertanggung jawab kepada orang-orang atau anggota yang dipimpinnya. Jadi, dengan gaya kepemimpinan yang otoriter pemimpin memegang seluruh wewenang yang ada di tangannya dan menggunakannya sendiri.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Otokratis yang Terkenal

Apa Saja Ciri Gaya Kepemimpinan Otoriter?

Gaya kepemimpinan absolut ini tentunya memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan model kepemimpinan demokratis. Umumnya para pemimpin dengan gaya ini lebih berorientasi pada anggota atau bawahan yang dipimpinnya.

1. Seorang pemimpin yang bersifat otoriter ini lebih cenderung hanya berorientasi pada tugas dan hasilnya semata. Tidak hanya itu saja mereka biasanya juga memaksa para bawahan atau anggotanya untuk selalu tunduk dan tidak melakukan mau adanya kesalahan sedikitpun.

Hal ini merupakan sebuah implementasi dari perintah yang diberikan oleh pemimpin yang gaya kepemimpinan otoriter ini cenderung lebih kaku.

2. Biasanya model kepemimpinan otoriter akan memberikan hukuman atau sanksi yang berat kepada anggotanya atau bawahannya atas kesalahan atau ketidakpatuhannya terhadap lembaga. Hal inilah yang menjadikan jenis kepemimpinan absolut lebih cenderung tegas.

3. Seorang pemimpin dengan gaya otoriter ini memiliki visi yang terbaik demi kepentingan organisasi, kelompok atau lembaga yang dipimpinnya. Oleh sebab itu, anggota atau bawahan harus mewujudkan visi tersebut sebagai visi utama untuk mereka juga.

4. Selain beberapa ciri di atas ciri gaya kepemimpinan otoriter yang paling menonjol adalah sebagai pemimpin bisa mengendalikan semua keputusan yang ada. Sebagai anggota atau bawahan hanya dijadikan sebagai media atau alat untuk pelaksanaan tanpa ragu untuk memberikan atau menjalankan semua perintahnya.

5. model kepemimpinan otoriter ini biasanya sangat sedikit sekali adanya masukan dari anggota atau dari bawahnya. Sebab biasanya para pemimpin dengan model kepemimpinan yang seperti ini selalu mengabaikan pemikiran di luar dari keinginannya.

Umumnya para pemimpin hanya menuntut para anggotanya untuk tetap menjalankan tugas dan perintah yang telah dibebankan kepada bawahan atau anggota nya.

Baca juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Transformasional untuk Kemajuan Perusahaan

Apa Saja Dampak Gaya Kepemimpinan Otoriter?

Sama seperti model kepemimpinan lainnya, sistem pemerintahan yang satu ini juga memiliki beberapa dampak. Berikut adalah beberapa dampak yang dirasakan dari gaya kepemimpinan absolut.

1. Dampak Positif

Setiap gaya kepemimpinan tentu memiliki dampak positif masing-masing. Berikut adalah beberapa dampak positif dalam menjalankan sistem kepemimpinan otoriter.

  • Kepemimpinan dapat bersikap tegas dan cepat dalam mengambil keputusan atau tindakan.
  • Para pemimpin otoriter biasanya memiliki tanggung jawab penuh demi mendapatkan kemajuan.
  • Memiliki penerapan gaya kepemimpinan tersebut sangat cocok dengan tekanan tinggi atau kondisi darurat konflik.
  • Organisasi atau kelompok tersebut bisa berjalan dengan terstruktur sebab pemimpin selalu memaksa anggotanya untuk selalu taat kepada perintah yang diberikan.
  • Biasanya hasil kepemimpinan akan terlihat sempurna. Sebab, pemimpin tidak akan memberikan maaf bagi setiap kesalahan apapun.



2. Dampak Negatif

Selain memiliki dampak positif gaya kepemimpinan otoriter ini juga tidak lepas dari adanya dampak negatif. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari sistem kepemimpinan otoriter.

  • Pemimpin yang bersikap otoriter tidak pandai dalam memecahkan masalah kreatif sehingga bisa merugikan anggota atau kelompok yang dipimpinnya.
  • Anggota atau bawahan biasanya mengalami turnover sebab lebih merasa nyaman secara terus-menerus berada dibawah tekanan.
  • Biasanya bawahan atau anggota akan merasa takut sekaligus membenci temannya.
  • Biasanya bawahan atau anggota enggan berkontribusi lebih. Umumnya merek ayahnya bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.
  • Para pemimpin menjadi orang yang sangat keras kepala dan dominan.

Baca juga: Seputar Gaya Kepemimpinan Situasional yang Fleksibel

Biasanya sistem kepemimpinan ini cocok untuk diterapkan di suatu situasi tertentu, seperti di daerah yang sedang mengalami konflik. Namun, gaya kepemimpinan otoriter ini juga bisa membuat anggotanya menjadi lebih disiplin dan tertata dengan rapi. 


Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya

Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.

Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.