Untuk Anda para pekerja, kenali perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP berikut ini. Semua pihak baik pihak pekerja maupun pihak yang merekrut pekerjaan harus mengetahui perbedaan di antara ketiganya.
Terutama bagi Anda yang masih fresh graduate dan sedang mencari pekerjaan kontrak ataupun tetap dari perusahaan lama atau perusahaan baru.
Hal ini pastinya karena gaji merupakan komponen paling penting di dalam industri pekerjaan, setiap pekerjaan yang dilakukan perlu adanya hak yang harus dibayarkan yaitu upah atau gaji.
Menurut Indeed, gaji adalah pembayaran yang konsisten oleh pemberi kerja kepada seorang karyawan berdasarkan pekerjaan dan jasa posisi tertentu. Pengusaha biasanya membayarnya setiap bulan, namun beberapa perusahaan membayar gajinya secara mingguan, dua mingguan, bulanan, dua bulanan, atau bahkan tahunan.
Untuk menghindari kekeliruan dalam proses penggajian, setiap perusahaan membutuhkan cara menghitung take home pay yang benar dan akurat. Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP!
Baca juga: Cara Menghitung Gaji Prorata Harus dengan Kalkulasi Tepat
Apa Itu Gaji Pokok?
Pendapatan pokok merupakan komponen utama dari penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan setiap bulannya. Anda harus paham betul bahwa upah pokok bukanlah pendapatan bersih yang didapatkan oleh seorang karyawan per bulan karena adanya nominal penambahan serta pengurangan dalam proses perhitungannya.
Jumlah yang didapatkan berdasarkan nominal upah pokok berbeda-beda tergantung dari jenis pekerjaan ataupun posisi setiap karyawan. Tetapi nominal upah pokok akan selalu sama setiap bulannya dan jumlahnya tertera pada kontrak kerja.
Kalau Anda masih bingung, pendapatan pokok ini adalah upah yang ditanyakan ketika Anda diwawancara oleh pihak HRD.
Apa Itu Gaji Kotor?
Gaji kotor merupakan total dari upah pokok ditambah bonus ditambah uang lembur dan ditambah seluruh tunjangan yang belum dipotong.
Pemotongan tunjangan yang dimaksud di sini adalah berdasarkan jenis pajak yang sudah diatur oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan pasal 7 ayat 2.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa upah pokok itu paling sedikit 75% dari upah pokok dan tunjangan tetap. Jadi, komponen yang ada di dalam perhitungan pendapatan kotor diantaranya adalah berikut ini:
- Upah pokok
- Tunjangan kesehatan
- Bonus
- Tunjangan pendidikan
- Uang lembur
- Tunjangan keluarga
- Uang tunjangan pensiun
- Tunjangan hunian
Komponen Gaji Kotor
1. Gaji Pokok
Jumlah gaji dasar yang diberikan kepada karyawan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan.
2. Tunjangan
Tunjangan adalah uang tambahan yang diberikan kepada karyawan di luar gaji pokok. Ini dapat berupa tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, dan tunjangan lainnya.
3. Bonus
Bonus adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian tertentu atau kinerja yang baik.
4. Komisi
Bagi karyawan yang bekerja dalam penjualan atau pemasaran, komisi adalah pembayaran yang diberikan sebagai persentase dari penjualan yang berhasil mereka hasilkan.
5. Lembur
Jika karyawan bekerja lebih dari jam kerja normal, mereka mungkin berhak menerima gaji lembur, yaitu pembayaran ekstra atas jam kerja tambahan.
6. Insentif
Insentif adalah komponen yang diberikan sebagai insentif khusus untuk mendorong karyawan untuk mencapai tujuan atau kinerja tertentu.
7. Uang Kerajinan
Uang kerajinan adalah pembayaran periodik yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas loyalitas mereka terhadap perusahaan.
8. Pendapatan Lainnya
Ada juga pendapatan lain yang mungkin diberikan kepada karyawan, seperti tunjangan pendidikan, tunjangan anak, dan manfaat lainnya.
Cara Menhitung Gaji Kotor
1. Identifikasi Komponen Pendapatan
Identifikasi semua komponen pendapatan yang akan dihitung dalam gaji kotor. Ini termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, lembur, insentif, dan komponen pendapatan lainnya.
2. Jumlahkan Komponen Pendapatan
Jumlahkan semua komponen pendapatan yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan total pendapatan sebelum potongan.
3. Hitung Pajak Penghasilan
Tentukan besaran pajak penghasilan yang akan dikenakan pada total pendapatan kotor. Pajak penghasilan dapat dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku di wilayah Anda. Tarif pajak sering kali bervariasi tergantung pada tingkat pendapatan.
4. Hitung Potongan Lainnya
Jika ada potongan lain yang dikenakan pada gaji kotor, seperti potongan asuransi kesehatan atau kontribusi dana pensiun, hitunglah total potongan ini.
5. Kurangkan Pajak dan Potongan dari Pendapatan Kotor
Kurangkan jumlah pajak penghasilan dan total potongan lain dari total pendapatan kotor untuk mendapatkan jumlah gaji bersih.
6. Hasilkan Jumlah Gaji Kotor
Jumlah gaji kotor adalah total pendapatan sebelum dikurangkan pajak penghasilan dan potongan lainnya.
Apa Itu Take Home Pay atau THP?
Take home pay merupakan pembayaran utuh yang diterima setiap karyawan yang bekerja di dalam perusahaan setelah menambahkan pendapatan rutin ataupun insidentil yang merupakan hak dari karyawan itu sendiri.
Tentunya take home pay juga sudah dikurangi dengan hal-hal wajib yang perlu dibayarkan oleh pihak perusahaan berdasarkan peraturan pemerintah. Take home pay tidak sama dengan pendapatan rutin biasa atau pendapatan pokok.
Karena pendapatan ini sudah dikurangi pajak, tunjangan-tunjangan wajib, dan benefit lainnya terkait pekerjaan karyawan tersebut setiap bulan.
Komponen Perhitungan Gaji Take Home Pay
1. Gaji Pokok
Gaji dasar yang diterima oleh karyawan sebelum dikurangkan potongan pajak dan potongan lainnya.
2. Pajak Penghasilan
Potongan pajak yang dikenakan pada gaji kotor. Besarannya tergantung pada tarif pajak yang berlaku di wilayah Anda dan tingkat pendapatan.
3. Potongan Asuransi Sosial
Kontribusi asuransi sosial atau dana pensiun yang mungkin diperlukan oleh undang-undang atau perusahaan. Ini termasuk kontribusi ke program asuransi kesehatan dan pensiun.
4. Potongan Asuransi
Jika karyawan memiliki asuransi kesehatan atau asuransi lain yang dibayarkan melalui gaji, jumlah premi akan dikurangkan dari gaji kotor.
5. Potongan Lainnya
Potongan lain yang mungkin diperlukan oleh perusahaan atau negara, seperti kontribusi ke dana kesejahteraan, dana serikat pekerja, dan lain sebagainya.
Cara Menghitung Gaji Take Home Pay
1. Identifikasi Komponen Pendapatan
Identifikasi semua komponen pendapatan yang akan dihitung dalam gaji kotor. Ini meliputi gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, lembur, insentif, dan komponen pendapatan lainnya.
2. Jumlahkan Komponen Pendapatan
Jumlahkan semua komponen pendapatan yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan total pendapatan sebelum potongan.
3. Hitung Pajak Penghasilan
Tentukan besaran pajak penghasilan yang akan dikenakan pada total pendapatan kotor. Pajak penghasilan dapat dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku di wilayah Anda. Pastikan untuk memperhitungkan pengurangan pajak dan potongan yang berlaku.
4. Hitung Potongan Asuransi Sosial dan Kontribusi
Jika ada kontribusi asuransi sosial atau kontribusi pensiun yang harus dibayarkan, hitunglah total kontribusi ini.
5. Potongan Asuransi
Jika karyawan memiliki asuransi kesehatan atau asuransi lain yang dibayarkan melalui gaji, jumlah premi akan dikurangkan dari gaji kotor.
6. Kurangkan Pajak, Kontribusi, dan Potongan Lain dari Pendapatan Kotor
Kurangkan jumlah pajak penghasilan, kontribusi asuransi sosial, kontribusi pensiun, potongan asuransi, dan potongan lainnya dari total pendapatan kotor untuk mendapatkan jumlah Gaji Take Home Pay.
7. Hasilkan Jumlah Gaji Take Home Pay
Jumlah Gaji Take Home Pay adalah jumlah yang sebenarnya akan diterima oleh karyawan setelah semua potongan.
Baca Juga : 7 Cara Menjawab Berapa Gaji yang Diinginkan dan Contohnya
Perbedaan Gaji Pokok, Gaji Kotor dan THP
Yang membedakan di antara perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP adalah sebagai berikut:
1. Pengertian
Gaji pokok adalah bagian dari komponen pendapatan yang diterima setiap bulan yang jumlahnya dikurangi komponen pemotongan upah lainnya seperti iuran BPJS, pinjaman karyawan, asuransi kesehatan, dan lain-lain.
Sedangkan gaji kotor merupakan penggabungan dari upah pokok, bonus, uang lembur, dan semua tunjangan yang belum dikurangi oleh jenis potongan apapun.
Lalu, take home pay adalah komponen pembayaran yang di dalamnya sudah termasuk pendapatan rutin atau pokok, pendapatan insidental, dan komponen pemotongan lainnya. Sehingga dengan pengertian masing-masing bisa disimpulkan perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP.
2. Jumlah
Perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP berdasarkan jumlah take home pay atau gaji bersih lebih kecil daripada pendapatan pokok karena sudah adanya penambahan dalam penghitungan upah kotor yang kemudian dikurangi dalam perhitungan upah bersih.
3. Perhitungan
Gaji pokok = upah pokok yang sudah disepakati pada perjanjian kerja di awal dan belum dikurangi komponen pemotongan upah lainnya, jadi nominalnya masih utuh.
Gaji kotor = gaji pokok + upah lembur + bonus + tunjangan lainnya
Gaji bersih = gaji kotor – semua jenis potongan seperti pajak, BPJS, asuransi wajib, benefit, dan lain-lain.
Perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP sangat mudah dikenali jika teman-teman pekerja paham betul paycheck atau slip pembayaran upah yang diberikan oleh pihak HR perusahaan setiap bulannya.
Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya
Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.
Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.