Fakta dan Mitos Negosiasi Gaji

7 Fakta dan Mitos Negosiasi Gaji dalam Dunia Kerja, Wajib Tahu!

Tahap negosiasi gaji sering kali terdengar menakutkan bagi sebagian orang karena banyak mitos terkait hal tersebut. Yuk, cek fakta dan mitos negosiasi gaji di sini!

Negosiasi gaji adalah tahap penting dalam memperjuangkan nilai yang pantas didapatkan untuk pekerjaan yang akan dilakukan. Ada banyak mitos-mitos yang berkaitan dengan tahap rekrutmen tersebut.

Tidak sedikit kandidat yang terpengaruh pada mitos-mitos tersebut sehingga mereka menjadi tidak percaya diri untuk melakukan negosiasi gaji. Padahal, fakta di lapangan justru tidak sesuai dengan apa yang dikatakan pada mitos. 

Penasaran apa saja fakta dan mitos negosiasi gaji? Ayo simak pembahasannya di artikel ini sampai akhir!

Fakta dan Mitos Negosiasi Gaji

Pada dasarnya, negosiasi merupakan percakapan yang berakhir dengan kesepakatan. Jadi, negosiasi adalah tentang fakta, bukan mitos. Oleh karena itu, mari ketahui fakta dan mitos negosiasi gaji agar Anda dapat mengatasi hal-hal berikut apabila melakukan negosiasi.

1. Tidak Memiliki Pengalaman, Tidak Boleh Negosiasi Gaji

Tidak sedikit lulusan baru yang enggan melakukan negosiasi gaji. Mereka meyakini bahwa negosiasi hanya boleh dilakukan oleh kandidat yang memiliki pengalaman. Padahal, mitos ini seharusnya tidak perlu dipercayai.

Melansir dari Salary, jika perusahaan memberikan tawaran kepada Anda, maka hal itu berarti bahwa keterampilan dan pengalaman Anda memang dibutuhkan untuk memberikan kontribusi pada perusahaan. Jadi, jangan ragu untuk melakukan negosiasi gaji apabila belum sesuai dengan keinginan dan harus dilandasi dengan argumen yang kuat.

2. Menerima Tawaran Pertama adalah Tanda Kesetiaan Pada Perusahaan

Berikutnya, banyak yang mengatakan bahwa menerima tawaran pertama adalah tanda kesetiaan pada perusahaan. Hal ini hanyalah mitos semata. Faktanya, langsung menerima tawaran pertama justru membuat kandidat melewatkan kesempatan untuk memperoleh kompensasi yang lebih baik. Sebab, perusahaan kerap kali memberikan tawaran lebih rendah dibandingkan yang sebenarnya mereka siapkan.

3. Negosiasi Gaji akan Membuat Kandidat Tampak Serakah

Proses negosiasi gaji adalah hak yang sah bagi calon karyawan dan biasa dilakukan dalam lingkungan kerja profesional. Mitos yang mengatakan bahwa gaji akan membuat kandidat tampak serakah adalah mitos yang tidak masuk akal.

Justru, negosiasi gaji bisa menunjukkan bahwa kandidat menghargai dirinya sendiri dan sadar akan nilai dari kontribusi yang akan diberikan kepada perusahaan. Faktanya, perusahaan juga sangat terbuka dengan kesempatan negosiasi gaji yang diajukan kandidat.

Baca Juga: 10 Contoh Surat Panggilan Kerja, Yuk Catat Sekarang!



4. Nilai Gaji untuk Posisi Tertentu Sudah Wajar

Fakta dan mitos negosiasi gaji berikutnya adalah bahwa nilai gaji untuk posisi tertentu yang ditawarkan perusahaan sudah wajar, standar, dan tetap untuk setiap industri. Hal tersebut tentu tidak sepenuhnya benar.

Meskipun posisi yang dilamar sama, namun rentang gaji di setiap perusahaan tidak sama. Sebab, perusahaan pasti memiliki pertimbangan terkait kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukan oleh kandidat nantinya. Jadi, peluang untuk bernegosiasi gaji masih ada.

5. Apabila Kesepakatan Bagus, Tidak Bisa Lagi Negosiasi

Mitos selanjutnya adalah apabila penawaran yang diberikan perusahaan sudah bagus, maka lebih baik tidak mengajukan negosiasi lagi. Faktanya, Anda tetap masih memiliki kesempatan melakukan tawar-menawar gaji dan memperoleh kesepakatan lebih lanjut.

Sebaiknya, lakukan riset terlebih dahulu sebelum proses negosiasi terjadi. Anda bisa mengumpulkan semua informasi terkait posisi yang ditawarkan. Kemudian, pertimbangkan mengenai target dan tantangan dari posisi tersebut, apakah sudah sesuai atau belum. Langkah ini akan membantu Anda menyampaikan argumen yang masuk akal dan kuat.

6. Negosiasi Gaji Hanya untuk Posisi Tinggi

Salah satu fakta dan mitos negosiasi gaji yang masih dipercaya adalah bahwa tahap ini hanya untuk posisi tinggi saja. Padahal, negosiasi gaji berlaku bagi seluruh kandidat, baik itu untuk posisi manajerial maupun staf biasa.

Setiap individu berhak melakukan negosiasi terlepas dari pengalaman kerja atau level mereka. Hal yang paling penting adalah pemahaman kuat dan mendalam terkait nilai diri kandidat yang relevan dengan posisi pekerjaan.

7. Kandidat Harus Puas dengan Apa yang Ditawarkan

Fakta dan mitos negosiasi gaji lainnya adalah kandidat harus puas dengan apa yang sudah ditawarkan oleh perusahaan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, negosiasi gaji merupakan hak bagi setiap calon karyawan. 

Jadi, tidak ada salahnya jika ingin bernegosiasi untuk memperoleh gaji lebih baik. Dilansir dari MySkill, negosiasi dapat meningkatkan peluang mendapatkan kompensasi yang lebih sesuai dengan kontribusi dan value dari kandidat. Terutama, apabila didukung dengan riset dan argumen yang kuat.

Demikian informasi mengenai beberapa fakta dan mitos negosiasi gaji yang sampai kini masih dipercayai oleh kebanyakan orang. Dengan mengetahui informasi tersebut, Anda dapat lebih teredukasi dan bisa melakukan riset mendalam sebelum bernegosiasi gaji.

Jadi, jangan terlalu percaya dengan mitos-mitos negosiasi gaji, akan lebih baik jika Anda mencari tahu fakta yang terjadi di lapangan. Semoga penjelasan di atas bermanfaat bagi Anda dan semoga sukses dalam melakukan negosiasi gaji dengan atasan.


Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya

Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.

Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.