Dalam proses rekrutmen karyawan, tak jarang perekrut akan melakukan Tes Psikotes untuk mengetahui bagaimana kepribadian dari seseorang yang akan direkrutnya. Jenis Tes Psikotesnya pun beragam sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena disetiap jenis psikotes yang dilakukan oleh perusahaan atau perekrut terdapat penilian masing masing. Salah satu contoh psikotes yang kerap digunakan oleh perusahaan dalam menilai kepribadian adalah Tes Wartegg.
Apa Itu Tes Warteg?
Untuk orang awam yang sebelumnya tidak pernah mendengar apa itu Tes Wartegg sebelumnya, mungkin penjelasan berikut dapat membuat Anda lebih paham dan tergambarkan tentang apa itu Tes Wartegg. Tes Wartegg adalah tes yang pada dasarnya memiliki konsep yang sama seperti kuis gambar. Kenapa Kuis Gambar? Karena di tes ini, Anda diminta mengisi 8 kotak kecil dengan sedikit sketsa atau coretan di dalamnya. Tugas Anda adalah melengkapi coretan tersebut menjadi gambar yang utuh. Cara Anda menggambar dan apa yang Anda gambar bisa mengungkap banyak hal tentang dirimu, seperti apa yang Anda rasakan atau bagaimana Anda berpikir.
Cara Anda melengkapi gambar-gambar tersebut bisa bercerita banyak tentang siapa Anda, apa yang Anda sukai, dan bagaimana cara Anda berpikir. Sebagai sejarah, Tes Wartegg ini dibuat oleh seseorang bernama Ehrigg Wartegg dan sudah ada sejak tahun 1920-an. Tes Wartegg juga dikenal banyak orang dengan sebutan Wartegg Zeichen Test (WZT) atau The Wartegg Drawing Completion Test (WDCT) atau Drawing Completion Test (DCT). Jadi, bayangkan saja Anda sedang melukis atau menggambar, dan dari situ psikolog bisa belajar tentang kepribadianmu.
Sejarah Singkat Tes Wartegg
Tes ini pertama kali dibuat oleh seorang bernama Ehrig Wartegg sekitar tahun 1930-an. Ehrig Wartegg sendiri terinspirasi dari psikologi Gestalt yang dikembangkan oleh F. Kreinger dan F. Sander di University of Lepzing, yaitu ide bahwa manusia melihat dan mengalami dunia sebagai keseluruhan, bukan hanya bagian-bagian terpisah. Jadi, ketika Anda menggambar, Anda tidak hanya menggambar coretan, tapi Anda menggabungkannya dengan pengalaman-pengalamanmu untuk membuat sesuatu yang memiliki makna.
Selain itu, Tes ini juga punya akar dari psikoanalisis, yang mengatakan bahwa gambar-gambar itu seperti cerminan dari pengalaman bawah sadarmu. Menurut Roivainen (2009) tes Wartegg merupakan tes yang berakar dari psikoanalisis dan psikologi Gestalt. Berkat psikoanalisis, interpretasi tes Wartegg lebih luas, karena respon terhadap gambar merupakan proyeksi dari kepribadian. Intinya, tes Wartegg ini bukan hanya soal menggambar, tapi juga soal memahami dirimu lewat gambar. Tes ini masih populer digunakan dalam banyak situasi, seperti saat seleksi kerja, karena dianggap bisa menunjukkan berbagai aspek kepribadian seseorang.