Tes Kraepelin adalah salah satu tes angka yang paling sering digunakan saat ini. Dikutip dari E Journal UIN Jakarta, Tes Kraepelin dan Tes Pauli adalah dua tes angka atau numerik yang paling banyak digunakan dalam rekrutmen dan seleksi kerja hingga saat ini. Kedua tes tersebut dianggap sangat akurat dalam mengukur perhatian, konsentrasi, kemauan, dan stabilitas kerja seorang kandidat. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Tes Kreapelin, berikut pembahasan lengkapnya.
Daftar Isi
Apa Itu Tes Kraepelin?
Tes Kraepelin adalah salah satu alat yang digunakan dalam psikologi untuk mengukur konsentrasi, perhatian, dan daya tahan mental seseorang. Ini adalah tes yang dirancang untuk mengukur sejauh mana seseorang dapat mempertahankan kinerja kognitifnya selama periode waktu tertentu. Nama tes ini diambil dari Emil Kraepelin, seorang psikiater Jerman yang terkenal karena karyanya dalam bidang psikiatri pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Menurut Emil Kraepelin sendiri yang dikutip dari Britannica mendefinisikan tes ini sebagai sebuah tes psikologis yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas kognitif selama jangka waktu yang berkelanjutan. Tes ini sering melibatkan serangkaian tugas atau aktivitas yang harus dilakukan peserta dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.
Berbeda dengan pengertian Tes Kraepelin yang diungkap oleh Eysenck, Menurut Hans Eysenck dalam bukunya Attention and Arousal: Cognition and Performance. Springer, Tes Kraepelin adalah “tes daya tahan kognitif yang melibatkan pemeliharaan perhatian dan konsentrasi selama periode waktu tertentu.”
Fungsi Tes Kraepelin Untuk Rekrutmen Karyawan
Tes Kraepelin menjadi salah satu tes numerik yang paling diandalkan saat ini karena Tes Kraepelin mampu:
1. Mengukur Kecepatan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah memang menjadi salah satu soft skill terpenting yang mesti dimiliki oleh para pekerja. Seperti yang diungkapkan oleh Brian Tracy : ‘Kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik adalah ukuran sebenarnya dari keterampilan Anda sebagai seorang pemimpin.”
Hal ini lah yang membuat Tes Kraepelin dianggap penting untuk menilai kepribadian seseorang dalam hal pemecahan masalah karena memang beberapa posisi membutuhkan seseorang yang mampu melakukan pemecahan masalah dengan tepat dan cepat.
2. Mengukur Ketelitian
Seperti yang dikutip dari tulisan Linkedin, Beberapa pekerjaan sangat membutuhkan ketelitian untuk dapat menciptakan hasil kerja yang maksimal. Mulai dari Pilot, auditor hingga data analis merupakan beberapa pekerjaan yang sangat membutuhkan seseorang dengan tingkat ketelitian lebih.
Tak heran jika banyak perusahaan atau perekrut yang menjadikan Tes Kraepelin sebagai salah satu tes yang dapat menggambarkan ketelitian seorang kandidat yang nantinya akan mengisi sebuah posisi diperusahaan tersebut.
3. Mengukur “Apakah Anda Pribadi yang Cepat Bosan?”
Sebuah study yang dilakukan oleh Udemy menyebutkan jika 43% karyawan merasa bosan dengan pekerjaan yang dilakukan. Meskipun hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada kenyataannya kebosanan pada pekerjaan akan sangat berdampak negatif pada kemajuan sebuah bisnis atau perusahaan.
Para pimpinan perusahaan di Amerika Serikat bahkan sangat mengkhawatiran situasi ini. Dimana banyak dari mereka yang menilai jika Kebosanan karyawan berdampak pada moral, retensi, dan produktivitas dalam pekerjaan yang dijalaninya.
Tes Kraepelin akan membantu perekrut untuk mengetahui apakah Anda seseorang yang tergolong cepat bosan atau tidak.Karena, dalam pengerjaannya, tes dengan deret angka begitu banyak akan membuat Anda merasa tidak akan bertahan dan memutuskan untuk menyudahi tes tersebut.
4. Menguji Kontrol Emosi Seseorang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Norwich University yang berjudul Emotional Intelligence and Leadership, Kontrol emosi yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan di tempat kerja, dimana dalam penelitian tersebut juga disebutkan jika kontrol emosi dianggap lebih penting daripada keterampilan teknis. Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah penilitian yang menunjukan jika “67% perusahaan ingin merekrut karyawan dengan keterampilan kecerdasan emosional.”
Tak heran jika Tes Kraepelin merupakan sebuah tes yang sangat diandalkan oleh banyak perekrut untuk mengetahui kemampuan kontrol emosi seseorang. Dengan mengetahui kontrol emosi dari seorang kandidat, perekrut akan memiliki gambaran akan apa yang nantinya terjadi dalam beberapa situasi penting yang akan dihadapi oleh kandidat tersebut.
5. Mengukur “Seberapa Cepat Anda Mampu Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru”
Soft Skill beradaptasi dalam lingkungan baru menjadi salah hal yang akan diukur oleh perekrut dalam Tes Kraepelin. Dalam hal ini rekruter atau perusahaan ini mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana Anda ketika memulai sesuatu yang baru. Rekruter juga ingin melihat bahwa seorang kandidat dapat menyambut tantangan baru dan menemukan cara untuk mengatasinya.
Teknis Pengerjaan Dan Cara Mengerjakan Tes Kreapelin
Untuk dapat mengerjakan Tes Kraepelin dengan baik dan benar, berikut metode pengerjaan yang mesti Anda pahami:
1. Bentuk Tes Kraepelin
- Tes Kraepelin terdiri dari 20 kolom yang berisi deretan angka dari 0 hingga 9.
- Peserta diberi waktu 20 menit untuk menyelesaikan seluruh tes, termasuk waktu untuk mengisi identitas dan menerima instruksi dari petugas serta contoh pengerjaan.
2. Pola Pengerjaan
- Peserta harus mengerjakan tes ini dari bawah ke atas, artinya mereka akan mulai dari kolom terbawah dan kemudian bergerak ke atas ke kolom berikutnya.
3. Penjumlahan Angka
- Setiap kolom terdiri dari dua angka yang harus dijumlahkan oleh peserta.
- Jumlah angka bawah dan atas harus ditulis di samping kanan antara dua angka yang dijumlahkan.
4. Penanganan Angka Lebih dari 10
- Jika hasil penjumlahan dua angka melebihi 10, peserta hanya perlu menulis angka paling belakang dari hasil penjumlahan tersebut.
- Angka puluhan tidak perlu dicatat.
5. Waktu untuk Setiap Kolom
- Pengerjaan setiap kolom hanya diberi waktu 30 detik. Ini berarti peserta harus segera melanjutkan ke kolom berikutnya setelah 30 detik berlalu.
- Petugas akan memberikan instruksi untuk berpindah ke kolom selanjutnya setelah waktu 30 detik berakhir.
6. Koreksi Kesalahan
Jika peserta melakukan kesalahan dalam penjumlahan, mereka dapat mengoreksi dengan mencoret jumlah sebelumnya dan menggantinya dengan jawaban yang benar di samping kanannya.
Penilaian Tes Kraepelin
Sistem penilaian Tes Kraepelin didasarkan pada grafik yang dihasilkan dari pengerjaan kolom-kolom dalam tes tersebut. Berikut adalah penjelasan yang mudah dipahami tentang sistem penilaian Tes Kraepelin:
1. Garis Grafik Datar
Jika setiap kolom yang Anda kerjakan menghasilkan garis grafik yang datar (tidak naik atau turun secara signifikan), itu menunjukkan bahwa Anda memiliki sifat konsisten yang baik dalam mengerjakan sesuatu. Ini merupakan indikasi positif karena menunjukkan bahwa ANda dapat menjaga konsistensi dan perhatian tanpa banyak fluktuasi.
2. Garis Grafik Naik
Jika garis grafik yang ditarik dari setiap kolom yang Anda kerjakan menghasilkan garis yang naik, itu berarti Anda mengalami peningkatan dalam kinerja seiring berjalannya waktu. Ini juga bisa dianggap positif karena menunjukkan bahwa Anda mampu belajar dan berkembang seiring berjalannya waktu.
3. Garis Grafik Turun
Jika grafik yang terbentuk adalah sebuah garis yang turun, itu mengindikasikan bahwa Anda mungkin memiliki semangat kerja yang kurang, dan ini bisa mengakibatkan kurangnya prestasi. Ini adalah indikasi yang kurang positif, dan mungkin perlu diperhatikan agar semangat kerja bisa ditingkatkan.
4. Garis Grafik Naik Turun
Jika grafik yang dihasilkan adalah garis yang naik turun, itu bisa menunjukkan adanya ketidakstabilan emosi.
Hal ini mungkin mengindikasikan perubahan perhatian atau konsentrasi yang bervariasi dan bisa mempengaruhi kinerja.
Tips Mengerjakan Tes Kreapelin
Dalam mengerjakan Tes Kreapelin, Anda wajib mempersiapkan diri Anda dengan beberapa tips berikut:
1. Persiapan Fisik dan Mental yang Baik
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan sebelum menghadapi tes Kraepelin adalah mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Pastikan Anda cukup tidur sebelum hari tes, dan konsumsi makanan yang sehat agar tubuh Anda dalam kondisi optimal. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam-dalam untuk menghilangkan stres. Pikiran yang tenang akan membantu Anda berpikir lebih jernih saat mengerjakan tes.
2. Persiapkan peralatan yang Diperlukan
Jangan gunakan pensil mekanik karena akan membuang waktu pada saat reload mata pensil yang baru, seandainya kamu mereload dalam 10 lajur bisa-bisa kamu kehilangan waktu 10-15 detik atau ketinggalan satu kolom sebab untuk menyelesaikan satu kolom dibutuhkan waktu 10-15 detik.
Persiapkan penghapus karet dan dua pensil yang sudah di raut sebelum mengikuti tes, tujuannya jika pesil utama patah maka kamu bisa menggunakan pensil cadangan lainnya dengan cepat. Ini penting karena pada saat tes berlangsung kamu hampir tidak memiliki waktu untuk meraut ulang pensil yang patah tersebut.
2. Fokus dan Hindari Gangguan
Saat Anda sudah berada di ruang ujian, pastikan untuk benar-benar fokus pada tes. Jangan biarkan gangguan dari luar mengalihkan perhatian Anda. Matikan ponsel atau letakkan di luar jangkauan Anda, dan hindari berbicara dengan peserta lain sebelum atau selama tes.
3. Teliti dan Disiplin
Kunci untuk sukses dalam tes Kraepelin adalah teliti dan disiplin. Perhatikan waktu dengan baik dan pastikan Anda tidak terlalu lama pada satu bagian soal. Jika Anda merasa kesulitan dengan satu pertanyaan, jangan terlalu lama terpaku padanya. Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya dan kembali lagi jika ada waktu tersisa.
4. Perhatikan Setiap Angka dengan Cermat
Tes Kraepelin seringkali melibatkan manipulasi angka-angka dalam beberapa kolom. Pastikan Anda membaca dan memahami setiap angka dengan cermat sebelum mengambil tindakan. Kesalahan kecil dalam membaca angka dapat mengakibatkan kesalahan besar dalam perhitungan Anda.
5. Konsisten dalam Jumlah Baris
Ketika mengerjakan tes Kraepelin, penting untuk menjaga konsistensi dalam jumlah baris yang Anda kerjakan di setiap kolom. Jangan biarkan jumlah baris naik atau turun secara drastis, karena ini dapat membingungkan dan mengganggu aliran kerja Anda. Praktek dan latihan akan membantu Anda mengembangkan keterampilan ini.
6. Latihan Tes Kraepelin Sebelumnya
Jika ada kesempatan, cobalah untuk mengerjakan tes Kraepelin sebelumnya sebagai latihan. Ini akan membantu Anda terbiasa dengan variasi angka yang mungkin muncul dalam tes sebenarnya. Semakin sering Anda berlatih, semakin baik Anda akan menguasai tugas-tugas numerik dalam tes ini.
Dengan mempersiapkan diri secara fisik dan mental, menjaga fokus, dan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan meningkatkan peluang sukses Anda dalam mengerjakan tes Kraepelin. Ingatlah bahwa dengan banyak berlatih dapat membuat Anda semakin memahami semua bentuk tes yang ada, jadi jangan ragu untuk berlatih sebanyak mungkin sebelum menghadapi tes sebenarnya. Dengan dedikasi dan usaha, Anda dapat mengatasi tantangan ini dan mencapai hasil yang memuaskan.
Demikianlah pembahasan kami tentang Contoh Soal Psikotes Kraepelin ini. Kami berharap Anda berhasil dalam ujian kognitif Anda dan dapat mengaplikasikan tips-tips ini dengan baik. Semoga sukses!
Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya
Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.
Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.