Operator Excavator: Tugas Dan Gajinya Yang Katanya Besar

Apa Itu Operator Excavator?

Operator Ekskavator adalah seseorang yang bertugas pemindahan material reklamasi, seperti pasir, serta penggunaan bucket khusus untuk mengangkat peralatan.

Pekerjaan ini terkait dengan peralatan berat yang sering ditemui di area penambangan. Sebenarnya, ekskavator juga merupakan peralatan umum yang digunakan dalam industri konstruksi.

Ekskavator adalah mesin berat yang dilengkapi dengan bucket yang berukuran cukup besar, dan tidak semua orang memiliki keterampilan untuk mengoperasikannya. Untuk melakukan tugas ini, diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus.

Jika Anda tertarik dengan pekerjaan mengoperasikan ekskavator, sangat penting untuk memahami tugas-tugas yang terkait dan juga prospek karir yang mungkin tersedia. Hal ini akan membantu Anda merasa lebih percaya diri saat memutuskan untuk terlibat dalam industri pertambangan.

Tugas Operator Excavator

Apakah Anda mengetahui bahwa di Indonesia, ekskavator sering disebut dengan sebutan “bego”? Ini karena dalam bahasa Inggris, alat berat ini dikenal sebagai “backhoe.” Fungsinya adalah untuk melakukan berbagai tugas, seperti pengangkutan material, penurunan tanah, hingga penggunaan alat pemecah batu.

Alat berat berwarna khas kuning ini hanya dapat dioperasikan oleh individu yang memiliki keterampilan khusus, agar operasional pertambangan dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah tanggung jawab seorang operator ekskavator di sektor pertambangan:

1. Melakukan Inspeksi Berkala

Seorang operator harus secara rutin melakukan pemeriksaan ekskavator sebelum menggunakannya. Ini mencakup pemeriksaan tingkat bahan bakar, kondisi alat pengendali, kondisi keranjang, dan tingkat minyak. Proses ini mirip dengan pemeriksaan rutin kendaraan di rumah.

Baca juga: Apa itu operator forklift? pelajari lebih lanjut gajinya!

2. Menggunakan Alat Sesuai dengan Peruntukannya

Tugas utama dalam profesinya adalah mengoperasikan alat berat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Ini mencakup hal-hal seperti lokasi operasional, teknik pengoperasian yang benar, dan ketentuan lainnya.

3. Perawatan Alat

Alat berat harus tetap dalam kondisi baik dan terawat untuk mencegah kerusakan. Biasanya, perusahaan akan memiliki pedoman khusus mengenai perawatan alat tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi aturan perusahaan dan tidak mengabaikannya meskipun terlihat sepele.

4. Mengatasi Masalah Kerusakan

Biasanya, jika ada kerusakan pada alat, operator perlu melaporkannya kepada pengawas di lapangan. Informasi ini kemudian akan diteruskan ke departemen mekanik perusahaan untuk diperbaiki. Perbaikan bukanlah tugas operator, tetapi melibatkan personel yang lebih ahli dalam hal tersebut.

5. Tanggung Jawab Pribadi

Sebagai operator ekskavator, seseorang harus bertanggung jawab atas alat yang mereka operasikan. Jika terjadi kesalahan, kerusakan, atau masalah lainnya, mereka harus siap untuk bertanggung jawab dan tidak boleh menghindar dari tanggung jawab mereka.

6. Mematikan Mesin Alat dengan Benar

Setelah selesai mengoperasikan ekskavator, operator harus mematikan mesinnya dengan benar dan memarkirkannya sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Selain itu, operator juga harus mengamankan kunci sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Baca juga: Apa Itu profesi operator crane?

Gaji Operator Escavator

Ketika kita berbicara tentang kompensasi bagi operator Escavator/alat berat, di Indonesia, gaji yang mereka terima cukup menggembirakan. Itu sebabnya banyak individu yang bercita-cita untuk menjadi operator alat berat.

Di Indonesia, rata-rata pendapatan bulanan untuk operator alat berat adalah sekitar Rp 3.836.051, namun ini hanyalah angka rata-rata. Oleh karena itu, tiap perusahaan dapat memberikan gaji bulanan yang berbeda kepada operator alat beratnya.

Sebagai contoh, jika kita melihat gaji operator alat berat di PT Freeport, mereka bisa mendapatkan gaji sekitar Rp 3,8 juta per bulan, sebuah angka yang dapat dianggap tinggi dan mengesankan.

Selain itu, ada beberapa perusahaan, terutama yang berbasis di luar negeri, yang memberikan kompensasi kepada operator alat berat hingga mencapai kisaran Rp 8 hingga Rp 10 jutaan per bulan. Perlu diingat bahwa angka-angka ini mewakili gaji pokok saja, dan belum termasuk tunjangan serta insentif lainnya.