Cara ngomong resign ke atasan seringkali dianggap sepele oleh beberapa orang, namun hal ini mungkin perlu Anda perhatikan. Karena beberapa orang seringkali salah ngomong jika ingin mengundurkan diri dari pekerjaan, hasilnya permohonan undur diri miliknya ditolak secara langsung oleh pimpinan karena salah mengomong sebelumnya.
Dalam dunia karier pada zaman ini keinginan untuk mengundurkan diri setelah beberapa tahun bekerja dianggap sudah wajar, namun jika saat ini kali pertamanya bagi Anda untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Pasti merasa bingung harus ngomong seperti apa kepada pimpinan, sehingga bisa mendapatkan izin untuk mengundurkan diri. Berikut ini cara ngomong resign ke atasan, yuk simak!!!
Cara Ngomong Resign ke Atasan
Menyampaikan pengunduran diri kepada atasan adalah langkah penting dalam perjalanan karier Anda. Proses ini memerlukan ketelitian dan sikap profesional. Berikut adalah panduan langkah demi langkah tentang cara berbicara saat ingin mengajukan resign kepada atasan:
1. Meminta Waktu Secara Personal
Pertama-tama, cari waktu yang tepat untuk berbicara secara personal dengan atasan Anda. Cobalah untuk menghindari momen-momen sibuk atau hari-hari penting di kantor. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk berbicara tanpa gangguan dan memberikan perhatian penuh pada percakapan ini.
2. Menjelaskan Alasan
Ketika Anda berbicara dengan atasan, jujurlah tentang alasan mengapa Anda ingin mengundurkan diri. Berbicaralah dengan sopan dan tegas. Misalnya, Anda dapat menyebutkan bahwa Anda merasa butuh tantangan baru atau ingin mengejar peluang karier yang lebih cocok dengan tujuan Anda. Hindari menjatuhkan pihak lain atau mengeluh secara berlebihan tentang pekerjaan Anda saat ini.
3. Ucapan Terima Kasih
Selanjutnya, luangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih kepada atasan Anda. Ingatlah bahwa meskipun Anda akan pergi, kolaborasi Anda di masa lalu tetap memiliki nilai. Menghargai kesempatan yang telah Anda dapatkan akan meninggalkan kesan yang baik.
4. Beritahu Atasan Setidaknya 2 Minggu Sebelum Mengajukan Surat Pengunduran Diri
Penting untuk memberi atasan Anda pemberitahuan yang cukup sebelum tanggal efektif pengunduran diri Anda. Biasanya, memberikan pemberitahuan dua minggu adalah standar dalam bisnis. Ini memberi perusahaan waktu untuk mencari pengganti Anda atau merencanakan transisi yang lancar.
5. Tawarkan Diri Untuk Bertanggung Jawab Penuh Atas Proses Transisi
Untuk menunjukkan sikap profesionalisme, tawarkan diri untuk membantu dalam proses transisi. Ini bisa berarti membantu melatih pengganti Anda, menyelesaikan proyek-proyek tertentu, atau memberikan panduan mengenai pekerjaan Anda kepada rekan kerja yang akan mengambil alih tanggung jawab Anda. Sikap ini akan memudahkan perusahaan dan mengurangi ketegangan selama masa transisi.
6. Tetap Tegas, tapi Baik Hati dengan Keputusan Anda
Terakhir, tetaplah tegas dalam keputusan Anda untuk mengundurkan diri, tetapi lakukan hal ini dengan penuh kebaikan hati. Jangan biarkan diri Anda terlibat dalam negosiasi yang dapat membuat Anda merasa tertekan. Jelaskan bahwa Anda telah memikirkan dengan matang keputusan ini dan merasa ini adalah langkah terbaik bagi perkembangan Anda.
Baca juga: Contoh pekerjaan wiraswasta
Manfaat Ngomong Resign Ke Atasan Secara Baik Baik
Manfaat berbicara secara baik-baik kepada atasan saat mengumumkan keputusan resign Anda adalah langkah bijak dalam mengelola karier Anda. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang tiga manfaat utama yang bisa Anda peroleh dari tindakan ini:
1. Jaga Reputasi Profesional Anda Tetap Utuh
Saat Anda mengumumkan resign dengan sopan dan profesional, Anda mencerminkan integritas dan kematangan dalam dunia kerja. Ini akan membantu menjaga reputasi profesional Anda tetap baik di mata atasan, rekan kerja, dan perusahaan.
Ingatlah bahwa industri seringkali memiliki jaringan yang saling terhubung, dan berita tentang perilaku Anda bisa menyebar luas. Dengan mengambil sikap yang baik saat mengumumkan resign, Anda memastikan bahwa reputasi Anda tetap utuh, yang dapat membantu dalam mencari pekerjaan baru di masa depan.
2. Pastikan Referensi Positif
Saat Anda mengakhiri hubungan kerja dengan baik, atasan Anda cenderung lebih bersedia memberikan referensi positif jika diminta oleh calon majikan di masa mendatang. Referensi yang baik sangat berharga dalam dunia pekerjaan, dan mereka dapat menjadi poin penentu dalam proses seleksi pekerjaan baru.
Dengan menjaga hubungan yang baik saat resign, Anda meningkatkan peluang untuk mendapatkan rekomendasi yang kuat dari atasan Anda, yang dapat membantu Anda mengamankan posisi yang diinginkan di masa depan.
3. Bangun Jaringan Anda
Dalam dunia kerja, jaringan profesional sangat penting. Ketika Anda mengomunikasikan resign secara baik-baik, Anda memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan Anda dengan atasan dan rekan kerja yang Anda tinggalkan. Ini bisa berarti berpotensi mendapatkan dukungan, informasi, atau peluang pekerjaan di masa mendatang dari orang-orang yang Anda kenal dalam perusahaan sebelumnya.
Terlebih lagi, jika Anda merencanakan untuk tetap berada dalam industri yang sama, menjaga hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja lama dapat membantu Anda membangun jaringan yang kuat untuk menghadapi tantangan karier di masa depan.
Baca juga: Cara Mengundurkan Diri dari Interview Kerja
Contoh Ngomong Resign Ke Atasan
Berikut adalah contoh saat mengumumkan niat untuk resign kepada atasan:
1. Contoh 1
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk bekerja di perusahaan ini. Saya telah mempertimbangkan dengan matang keputusan ini dan ingin memberi tahu Anda bahwa saya telah memutuskan untuk resign dari posisi saya di sini. Keputusan ini tidak saya ambil dengan ringan, dan saya merasa ini adalah langkah yang terbaik untuk mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan perkembangan karier dan aspirasi pribadi saya. Saya sangat menghargai pengalaman yang saya dapatkan selama bekerja di perusahaan ini dan semua dukungan yang telah saya terima dari rekan-rekan kerja dan manajemen. Saya siap bekerja sama untuk memastikan transisi yang lancar dan akan menjalankan tanggung jawab saya selama masa pemberhentian ini. Sekali lagi, terima kasih atas semua pengalaman yang berharga ini.”
2. Contoh 2
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang luar biasa ini untuk bekerja di perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir. Keputusan ini tidak saya ambil dengan ringan, dan saya telah mempertimbangkannya dengan matang. Salah satu alasan utama saya memutuskan untuk resign adalah untuk memberikan fokus penuh pada perawatan kesehatan saya yang memerlukan perhatian lebih intensif. Kesehatan saya saat ini mengharuskan saya untuk mengurangi tingkat stres dalam hidup saya, dan itu berarti saya perlu mengevaluasi prioritas dan komitmen saya. Saya ingin memberikan perhatian yang lebih baik untuk pemulihan saya, serta menjaga keseimbangan kehidupan pribadi yang lebih sehat. Saya sangat menghargai pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan selama bekerja di perusahaan ini, dan saya berharap Anda dapat memahami alasan pribadi saya di balik keputusan ini.”
3. Contoh 3
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan berharga yang telah saya miliki selama bekerja di perusahaan ini. Namun, setelah mempertimbangkan dengan matang, saya merasa bahwa saya perlu fokus pada aspek-aspek pribadi dan profesional lain dalam hidup saya. Oleh karena itu, dengan berat hati, saya mengajukan pengunduran diri dari posisi saya di perusahaan ini. Keputusan ini bukan karena masalah di perusahaan atau dengan rekan kerja, melainkan karena dorongan untuk mengejar karier yang berbeda yang lebih sesuai dengan visi dan minat saya saat ini. Saya siap untuk membantu dalam proses transisi dan menyelesaikan tugas-tugas yang masih ada di tanggung jawab saya. Terima kasih sekali lagi atas kesempatan ini dan kerja sama yang baik selama ini.”
Baca juga: Fakta tentang Exit Interview yang Perlu Anda Ketahui!
Tips Memberitahu Atasan Jika Anda Akan Resign
Memberitahu atasan Anda tentang niat untuk resign merupakan langkah penting dalam proses mengakhiri pekerjaan Anda dengan baik dan menghormati perusahaan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengkomunikasikan keputusan ini dengan efektif:
1. Bersikaplah Jelas Dan Langsung Dalam Komunikasi Anda
Saat berbicara dengan atasan, penting untuk mengungkapkan niat Anda dengan jelas dan langsung. Hindari ambigu atau berbelit-belit. Sampaikan pesan Anda dengan tegas dan jelas.
2. Pastikan Anda Mengungkapkan Rasa Terima Kasih Anda Atas Semua Yang Telah Anda Pelajari
Meskipun Anda akan meninggalkan perusahaan, tunjukkan rasa terima kasih Anda kepada atasan Anda atas kesempatan dan pengalaman yang telah Anda dapatkan selama bekerja di sana. Ini menunjukkan profesionalisme dan apresiasi Anda terhadap kontribusi perusahaan.
3. Menjaga Profesionalisme Dan Rasa Hormat
Selama pembicaraan, tetaplah profesional. Hindari mengungkapkan kritik atau keluhan yang berlebihan terhadap perusahaan atau rekan kerja Anda. Jaga rasa hormat terhadap perusahaan dan orang-orang di dalamnya.
4. Jangan Memberitahu Rekan Kerja Anda Sebelum Anda Memberitahu Atasan Anda
Sebaiknya atasan Anda menjadi yang pertama kali tahu tentang niat Anda untuk resign. Ini adalah tanda penghormatan terhadap hierarki dalam perusahaan dan menghindari potensi konflik.
5. Pimpin Pembicaraan
Cobalah untuk memimpin pembicaraan dan menjelaskan alasan di balik keputusan Anda. Ini dapat membantu mengurangi kebingungan atau pertanyaan tambahan dari atasan Anda.
6. Tetap Berpegang Pada Batasan Anda (Seperti Menjawab Pertanyaan Yang Mungkin Membuat Anda Merasa Tidak Nyaman)
Anda mungkin akan ditanya pertanyaan yang membuat Anda merasa tidak nyaman, seperti alasan Anda resign atau rencana Anda selanjutnya. Tetaplah berpegang pada batasan Anda dan jawab dengan sopan, tanpa memberikan rincian yang terlalu pribadi jika Anda tidak nyaman melakukannya.
7. Beri Diri Anda Izin Untuk Mengejar Impian Anda (Dan Hilangkan Rasa Bersalah)
Keputusan untuk resign seringkali terkait dengan pencarian impian atau peluang baru. Beri diri Anda izin untuk mengejar apa yang membuat Anda bahagia, dan jangan merasa bersalah atas keputusan ini.
8. Tanyakan Kepada Atasan Anda Bagaimana Mereka Ingin Berbagi Berita Tersebut Dengan Anggota Tim
Berbicaralah dengan atasan Anda tentang bagaimana mereka ingin mengumumkan kepergian Anda kepada anggota tim. Ini membantu menjaga komunikasi dalam organisasi tetap teratur dan terkoordinasi.
Referensi:
- Madeline Miles. Diakses pada 2023. How to tell your boss you’re quitting without burning a bridge.
- Jennifer Herrity. Diakses pada 2023. How To Tell Your Boss You’re Quitting.
- Evan Thompson. Diakses pada 2023. How to Tell a Boss You’re Quitting Without Burning Bridges.
Cek Lowongan Kerja Paling Sesuai Untuk Anda di Pintarnya
Seluruh informasi yang ada pada artikel ini dibuat semata-mata untuk memberikan pengetahuan yang bersifat umum. Dapatkan berbagai informasi terkait melamar pekerjaan agar lamaran kerja Anda sukses diterima perusahaan.
Temukan lowongan kerja yang paling sesuai dengan pengalaman dan skill yang Anda miliki di Pintarnya. Download pintarnya melalui link ini, dan temukan puluhan ribu perusahaan terverifikasi pasang loker gratis tanpa batas di Pintarnya.