{"id":8483,"date":"2023-05-26T14:41:31","date_gmt":"2023-05-26T07:41:31","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=8483"},"modified":"2023-05-26T14:41:31","modified_gmt":"2023-05-26T07:41:31","slug":"gaya-kepemimpinan-otokratis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/gaya-kepemimpinan-otokratis\/","title":{"rendered":"Mengenal Gaya Kepemimpinan Otokratis yang Terkenal"},"content":{"rendered":"\n<p>Gaya kepemimpinan otokratis<strong> <\/strong>bisa dikatakan sebagai tipe kepemimpinan yang mungkin bisa diterapkan pada beberapa kondisi. Kemampuan kepemimpinan menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi maupun perusahaan agar mereka bisa mencapai tujuan.<\/p>\n\n\n\n<p>Ada berbagai macam tipe kepemimpinan yang mungkin sudah anda ketahui. Salah satu tipe kepemimpinan yang cukup terkenal adalah kepemimpinan otokratis yang saat ini juga banyak dipilih oleh beberapa perusahaan besar untuk bisa membawa perubahan positif.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#mengenal-gaya-kepemimpinan-otokratis\">Mengenal Gaya Kepemimpinan Otokratis<\/a><\/li><li ><a href=\"#ketahui-ciri-ciri-kepemimpinan-otokratis\">Ketahui Ciri-Ciri Kepemimpinan Otokratis<\/a><ul><li ><a href=\"#1-adanya-pembatasan-bagi-bawahan-dalam-berpendapat\">1. Adanya Pembatasan bagi Bawahan dalam Berpendapat<\/a><\/li><li ><a href=\"#2-pemimpin-suka-membuat-keputusan-sendiri\">2. Pemimpin Suka Membuat Keputusan Sendiri<\/a><\/li><\/ul><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"mengenal-gaya-kepemimpinan-otokratis\"><strong>Mengenal Gaya Kepemimpinan Otokratis<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Jadi kepemimpinan sama otokratis sendiri memiliki arti di mana seorang pemimpin tersebut memutuskan mengambil kendali penuh untuk menentukan kebijakan serta prosedur dari organisasi tersebut. Tidak hanya itu tetapi Pemimpin otokratis juga memutuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan organisasi tanpa adanya partisipasi dari bawahan.<\/p>\n\n\n\n<p>Pemimpin otokratis sebenarnya tidak terlibat dengan penutupan tujuan jangka panjang maupun perkembangan karir dan hal ini sangat berbeda dengan beberapa tipe pemimpin lainnya. Jadi pemimpin yang otokratis fokus untuk memastikan anggota tim mampu menyelesaikan tugas-tugas penting sesuai jadwal mereka masing-masing.<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi gaya kepemimpinan otokratis ini mirip dengan kepemimpinan otoriter. Persamaannya adalah keduanya merupakan satu-satunya sosok dalam organisasi yang memiliki kontrol sehingga semua keputusan strategis ada di tangan pemimpin.<\/p>\n\n\n\n<p>Pemimpin dengan tipe otokratis ini juga memiliki kekuasaan mutlak terhadap orang-orang yang bekerja di bawahnya dan cenderung menyuruh tim mereka untuk mengikuti instruksi. Tetapi sebenarnya gaya kepemimpinan yang satu ini tidak selalu kaku dan tetap bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun organisasi.<\/p>\n\n\n\n<p>Ke arah mana gaya kepemimpinan otokratis<strong> <\/strong>dapat terwujud dengan berbagai macam cara dan disesuaikan pada situasi.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-soal-tentang-kepemimpinan\/\" data-type=\"post\" data-id=\"7218\">5 Contoh Soal Tentang Kepemimpinan, Perlukah Sikap Leadership?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"ketahui-ciri-ciri-kepemimpinan-otokratis\"><strong>Ketahui Ciri-Ciri Kepemimpinan Otokratis<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Tipe kepemimpinan otokratis sebenarnya berbeda dengan beberapa jenis tipe kepemimpinan lainnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri kepemimpinan dengan model otokratis.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-adanya-pembatasan-bagi-bawahan-dalam-berpendapat\"><strong>1. Adanya Pembatasan bagi Bawahan dalam Berpendapat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Ciri-ciri orang pertama yaitu adanya pembatasan bagi bawahan untuk berpendapat. Jadi pemimpin merasa tidak perlu melakukan konsultasi dengan bawahannya jika dia ingin membuat keputusan, baik dalam skala kecil maupun skala lebih besar.<\/p>\n\n\n\n<p>Bahkan Apabila ada implementasi dari rencana tersebut untuk melibatkan kontribusi secara aktif dari tim maupun anggotanya. Pemimpin akan memilih untuk mempertimbangkan pilihan yang berbeda, sehingga bagi mereka dia akan membuat keputusan berdasarkan pemahaman dan penilaian sendiri.<\/p>\n\n\n\n<p>Gaya kepemimpinan otokratis juga mendelegasi tugas dan mengawasi jalannya Setiap proses. Kemudian pemimpin tersebut juga memutuskan sendiri solusi serta langkah selanjutnya untuk menyelesaikan masalah.<\/p>\n\n\n\n<p>Terkadang pemimpin dengan tipe ini juga membuat sekelompok kecil sebagai tim penasihat terpercaya yang sudah memiliki keterampilan, pengalaman maupun pelatihan yang sama dengan pemimpin.<\/p>\n\n\n\n<p>Pembentukan tim tersebut memiliki tujuan untuk membantu mempertimbangkan keputusan dan akhirnya pemimpin lah yang akan bertanggung jawab untuk mencapai kesimpulan.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-pemimpin-suka-membuat-keputusan-sendiri\"><strong>2. Pemimpin Suka Membuat Keputusan Sendiri<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Ciri-ciri selanjutnya dari pemimpin otokratis ini merasa memiliki <a href=\"https:\/\/www.gramedia.com\/best-seller\/tanggung-jawab\/\" data-type=\"URL\" data-id=\"https:\/\/www.gramedia.com\/best-seller\/tanggung-jawab\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">tanggung jawab<\/a> untuk bisa menghasilkan keputusan yang tepat setiap saat dan keputusan lebih sering dibuat sendiri. Jadi para pemimpin memutuskan Siapa yang perlu ada di dalam tim penasehat, bagaimana tim tersebut dapat beroperasi dengan baik, dan Apa tujuan dari pembentukan tim tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Gaya kepemimpinan untuk gratis juga menciptakan sistem dengan berbagai macam aturan dan prosedur yang akan digunakan untuk tim bekerja dan mencapai tujuan. Apabila berhasil maka bisa diapresiasi dan diberikan penghargaan.<\/p>\n\n\n\n<p>Begitu juga sebaliknya, apabila rencana pemimpin gagal maka dialah yang akan bertanggung jawab. Gaya kepemimpinan yang satu ini memiliki sistem pengawasan yang cukup ketat dan bawahan diawasi secara ketat oleh pemimpin.<\/p>\n\n\n\n<p>Tidak jarang bawahan juga mendapatkan tekanan dari pemimpin Sebab Dia terlibat dalam berbagai macam kegiatan sehari-hari untuk bisa mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang dipegang.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/contoh-laporan-kegiatan\/\" data-type=\"post\" data-id=\"8401\">Contoh Laporan Kegiatan: Pertanggungjawaban Seusai Acara<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Sebenarnya tipe pemimpin otokratis ini memberikan tekanan kepada bawahan dan membuat mereka merasa tidak nyaman. Namun di luar itu tetap ada sisi positif yang bisa diambil dari Tipe kepemimpinan yang satu ini, mulai dari proses kerja yang efisien, bisa menjaga ketertiban dan disiplin bawahan, serta lain sebagainya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi, tidak heran jika beberapa perusahaan lebih suka dengan gaya kepemimpinan otokratis.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Gaya kepemimpinan otokratis bisa dikatakan sebagai tipe kepemimpinan yang mungkin bisa diterapkan pada beberapa kondisi. [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":8484,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[144],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8483"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8483"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8483\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8484"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8483"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8483"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8483"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}