Contoh CV SPG atau Sales Promotion girl Yang Disukai HRD<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\nPilih format CV yang sederhana, tetapi profesional. Pastikan informasi pribadi, ringkasan diri, pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan portofolio mudah dibaca. Jika Anda memiliki proyek open source atau kontribusi komunitas, sertakan juga informasi tersebut.<\/p>\n\n\n\n
8. Sesuaikan CV dengan pekerjaan yang dilamar<\/h3>\n\n\n\n Setiap kali Anda melamar pekerjaan, perlu untuk menyesuaikan CV Anda dengan persyaratan yang diminta dalam iklan lowongan kerja. Soroti keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang ditawarkan dan perusahaan yang sedang Anda lamar.<\/p>\n\n\n\n
9. Sertakan Juga Surat Lamaran Kerja Atau Cover Letter<\/h3>\n\n\n\n Selain CV, Anda juga perlu menulis surat lamaran kerja atau yang biasa dikenal dengan cover letter yang menarik. Gunakan surat lamaran kerja tersebut untuk menjelaskan mengapa Anda tertarik dengan posisi tersebut dan bagaimana Anda dapat berkontribusi pada perusahaan atau organisasi yang sedang Anda lamar.<\/p>\n\n\n\n
Berikut beberapa isi dan format cv web developer yang dapat Anda jadikan sebagai acuan dalam membuat CV agar CV anda menjadi lebih menarik minat HRD untuk membacanya!<\/p>\n\n\n\n
Mulailah CV Anda dengan informasi kontak pribadi Anda, seperti nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan tautan ke portofolio online atau situs web pribadi jika ada.<\/p>\n\n\n\n
2. Ringkasan Profesional<\/h3>\n\n\n\n Buatlah ringkasan singkat tentang diri Anda sebagai web developer. Sertakan keahlian utama Anda, pengalaman kerja yang relevan, dan spesialisasi dalam teknologi web tertentu. Ini akan membantu merekrutmen memperoleh pemahaman awal tentang kualifikasi Anda.<\/p>\n\n\n\n
3. Pendidikan<\/h3>\n\n\n\n Cantumkan riwayat pendidikan Anda, termasuk gelar yang diperoleh dan institusi pendidikan yang Anda hadiri. Jika Anda memiliki gelar terkait teknologi atau komputer, pastikan untuk menyertakan informasi tersebut.<\/p>\n\n\n\n
4. Keterampilan Teknis<\/h3>\n\n\n\n Ini adalah bagian penting dalam CV Anda sebagai web developer. Daftar keterampilan teknis yang Anda kuasai, seperti bahasa pemrograman (misalnya HTML, CSS, JavaScript, PHP, Python), kerangka kerja (seperti React, Angular, Laravel), basis data (seperti MySQL, MongoDB), dan alat pengembangan (seperti Git, VS Code). Juga sertakan keterampilan tambahan yang relevan seperti pengujian, desain responsif, optimasi kinerja, atau keamanan web.<\/p>\n\n\n\n
5. Pengalaman Kerja<\/h3>\n\n\n\n Daftar pengalaman kerja terkait dengan web development. Cantumkan posisi yang pernah Anda pegang, nama perusahaan, lokasi, serta tanggal mulai dan berakhirnya. Jelaskan tanggung jawab Anda dan proyek-proyek penting yang telah Anda selesaikan. Jika Anda memiliki pengalaman freelance atau proyek sampingan, sertakan juga informasi tersebut.<\/p>\n\n\n\n
6. Portofolio<\/h3>\n\n\n\n Sertakan tautan ke portofolio online atau daftar proyek yang relevan dengan web development yang telah Anda kerjakan. Ini dapat mencakup situs web yang telah Anda bangun, aplikasi web yang dikembangkan, atau kontribusi dalam proyek open source.<\/p>\n\n\n\n
7. Sertifikasi<\/h3>\n\n\n\n Jika Anda memiliki sertifikasi yang relevan dalam bidang web development, seperti sertifikasi front-end atau back-end, cantumkan dalam CV Anda.<\/p>\n\n\n\n
8. Aktivitas dan Kontribusi<\/h3>\n\n\n\n Jika Anda telah berkontribusi dalam komunitas pengembang atau proyek open source, atau jika Anda memiliki blog atau saluran media sosial di mana Anda berbagi pengetahuan tentang web development, sertakan informasi ini juga.<\/p>\n\n\n\n
9. Referensi<\/h3>\n\n\n\n Jika memungkinkan, berikan beberapa referensi dari kolega atau klien yang dapat memberikan testimonial positif tentang kualitas kerja Anda sebagai web developer.<\/p>\n\n\n\n <\/figure>\n\n\n\n<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Contoh CV Web Developer memang menjadi salah satu contoh cv yang paling di cari banyak […]<\/p>\n","protected":false},"author":11,"featured_media":8433,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8423"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/11"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8423"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8423\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":17626,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8423\/revisions\/17626"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8433"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8423"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8423"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8423"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}