{"id":8339,"date":"2023-05-24T14:31:04","date_gmt":"2023-05-24T07:31:04","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=8339"},"modified":"2023-05-25T14:21:10","modified_gmt":"2023-05-25T07:21:10","slug":"tips-merekrut-generasi-y","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/tentang-hrd\/tips-merekrut-generasi-y\/","title":{"rendered":"Bagaimana Tips Merekrut Generasi Y dalam Dunia Kerja?"},"content":{"rendered":"\n<p>Banyak yang mencari bagaimana<strong> <\/strong>tips merekrut generasi Y<strong> <\/strong>di dunia kerja. Hal tersebut tentu saja bukan tanpa pertimbangan, pada kenyataannya memang sudah masanya generasi Y untuk memasuki dunia kerja.<\/p>\n\n\n\n<p>Dalam dunia pekerjaan juga pastinya akan selalu terjadi regulasi, baik itu karena memang sudah masanya untuk pensiun maupun karena <a href=\"https:\/\/www.gramedia.com\/literasi\/pengertian-phk\/\" data-type=\"URL\" data-id=\"https:\/\/www.gramedia.com\/literasi\/pengertian-phk\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">PHK<\/a> atau pemecatan. Tidak selamanya sebuah perusahaan akan mempekerjakan orang hingga tua.<\/p>\n\n\n\n<p>Pada dasarnya setiap orang memiliki usia produktifnya untuk bekerja, bahkan jika Anda memiliki skill yang luar biasa. Tentu saja hal tersebut akan memperpanjang usia Anda di suatu perusahaan, namun tidak dapat dipungkiri umur seseorang tetap akan menjadi salah satu tolak ukur.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#memahami-generasi-y-melalui-pengertian-dan-ciri-cirinya\">Memahami Generasi Y Melalui Pengertian dan Ciri-cirinya<\/a><ul><li ><a href=\"#1-sangat-ambisius\">1. Sangat Ambisius<\/a><\/li><li ><a href=\"#2-tidak-bisa-tanpa-teknologi\">2. Tidak Bisa Tanpa Teknologi<\/a><\/li><li ><a href=\"#3-dalam-segi-kemampuan-interpersonal-cukup-terbatas\">3. Dalam Segi Kemampuan Interpersonal Cukup Terbatas<\/a><\/li><li ><a href=\"#4-lebih-mudah-mengalami-depresi-dan-stres\">4. Lebih Mudah Mengalami Depresi dan Stres<\/a><\/li><li ><a href=\"#5-lebih-mudah-menerima-perubahan\">5. Lebih Mudah Menerima Perubahan<\/a><\/li><\/ul><\/li><li ><a href=\"#apa-saja-tips-merekrut-generasi-y-untuk-dunia-kerja\">Apa Saja Tips Merekrut Generasi Y untuk Dunia Kerja?<\/a><ul><li ><a href=\"#1-nilai-dari-attitude-nya\">1. Nilai Dari Attitude-nya<\/a><\/li><li ><a href=\"#2-kemampuannya-dalam-beradaptasi\">2. Kemampuannya Dalam Beradaptasi<\/a><\/li><li ><a href=\"#3-niatnya-dalam-bekerja\">3. Niatnya Dalam Bekerja<\/a><\/li><li ><a href=\"#4-pengalaman\">4. Pengalaman\u00a0<\/a><\/li><\/ul><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"memahami-generasi-y-melalui-pengertian-dan-ciri-cirinya\"><strong>Memahami Generasi Y Melalui Pengertian dan Ciri-cirinya<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebelum mencari tahu bagaimana tips merekrut generasi Y, pahami terlebih dahulu tentang pengertian juga ciri-cirinya.<strong> <\/strong>Gen-Y (generasi milenial) orang-orang yang lahir pada tahun 1977 \u2013 1994, sering juga disebut sebagai generasi pertama.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Gen-Y juga dikenal sebagai kaum dengan ambisi tinggi. Hal tersebut menjadi positif karena dari ambisi itu telah melahirkan banyak inovasi baru, misalnya saja startup, teknologi mutakhir, gaya kerja hingga gaya hidup.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Namun, tidak jarang kaum milenial sering dipandang sebagai generasi pemalas dan suka menghambur-hamburkan uang. Contoh kecilnya adalah, kaum milenial akan lebih memilih untuk membeli jajanan dari kafe daripada menabung untuk membeli rumah.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Namun, kaum milenial ini juga disebut sebagai generasi pertama yang membawa dunia digital. Sehingga banyak orang mengatakan bahwa tidak pelu mengajari banyak hal pada kaum milenial, karena semuanya sudah bisa didapatkan dalam internet.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/tips-sukses-pindah-haluan-karir\/\" data-type=\"post\" data-id=\"7349\">Tips Sukses Pindah Haluan Karir Bagi Anak Muda<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Sebelum membahas lebih jauh tentang tips merekrut generasi Y, ada baiknya Anda juga mengetahui bagaimana ciri-ciri dari gen tersebut. Hal ini juga akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan perekrutan jika sudah memahami gen-Y tersebut.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-sangat-ambisius\"><strong>1. Sangat Ambisius<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Selain memiliki harga diri yang sangat tinggi, kaum milenial juga memiliki ambisi yang sangat besar. Maka tidak heran banyak gen-Y masih terbilang muda, namun sudah mencapai kesuksesan dalam hidupnya.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-tidak-bisa-tanpa-teknologi\"><strong>2. Tidak Bisa Tanpa Teknologi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sebagai gen digital native, maka tidak heran jika kaum milenial ini tidak bisa lepas dari gadgetnya. Dengan kata lain, apapun yang dilakukan selalu berhubungan dengan internet. Mulai dari pekerjaan, hingga bertukar pesan dan berkencan melalui aplikasi kencan.<\/p>\n\n\n\n<p>Gen ini menggunakan teknologi komunikasi yang lebih cepat seperti email, obrolan, dan lainnya. Hal tersebut disebabkan karena gen-Y lahir dan tumbuh di era internet yang mulai bermunculan atau booming.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-dalam-segi-kemampuan-interpersonal-cukup-terbatas\"><strong>3. Dalam Segi Kemampuan Interpersonal Cukup Terbatas<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Kaum milenial memiliki sifat sangat bergantung pada teknologi, maka tidak heran jika kemampuan interpersonalnya sangat terbatas. Meskipun terlihat ramah dan menyenangkan di akun media sosial, namun bisa saja mereka adalah tipe orang yang sulit bergaul.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-lebih-mudah-mengalami-depresi-dan-stres\"><strong>4. Lebih Mudah Mengalami Depresi dan Stres<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Meskipun kaum milenial mempunyai ambisi tinggi, tapi pada kenyataannya memiliki keterampilan interpersonal yang rendah. Hal ini merupakan sebuah kombinasi yang dapat membuat gen-Y rentan terhadap depresi dan stres.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"5-lebih-mudah-menerima-perubahan\"><strong>5. Lebih Mudah Menerima Perubahan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Jika dibandingkan dengan gen lain, kaum milenial ini dipandang sebagai generasi yang terbuka terhadap perubahan. Gen-Y paling berpikiran terbuka secara ekonomi dan politik. Dapat menerima segala perubahan juga menjadi nilai plus untuk gen tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/kerja-online-untuk-pelajar\/\" data-type=\"post\" data-id=\"5460\">8 Rekomendasi Kerja Online untuk Pelajar atau Mahasiswa<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-saja-tips-merekrut-generasi-y-untuk-dunia-kerja\"><strong>Apa Saja Tips Merekrut Generasi Y untuk Dunia Kerja?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebagaimana telah diketahui bahwa gen-Y adalah orang-orang yang sangat ambisius serta memiliki pemahaman akan teknologi. Hal tersebut tentu saja menjadi daya pikat untuk merekrut gen tersebut. Berikut ini beberapa tips merekrut generasi Y dalam dunia kerja:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-nilai-dari-attitude-nya\"><strong>1. Nilai Dari Attitude-nya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Meskipun ambisius, namun kaum milenial juga dikenal dan diakui sebagai calon karyawan yang terlalu santai juga terlalu ramah. Sebenarnya bersikap ramah dan santai itu baik dan perlu untuk meringankan suasana.<\/p>\n\n\n\n<p>Namun, masalahnya adalah terkadang terlalu bersosialisasi dapat mengalihkan perhatian dari fokus. Maka dari itu, Anda harus bisa menentukan apakah sosialisasi karyawan masih bisa ditoleransi atau tidak.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-kemampuannya-dalam-beradaptasi\"><strong>2. Kemampuannya Dalam Beradaptasi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tips merekrut generasi Y yang tidak kalah penting adalah bagaimana kemampuan beradaptasinya. Tidak peduli seberapa cerdas otaknya, jika memiliki sifat sombong dan tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi, itu tidak ada artinya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-niatnya-dalam-bekerja\"><strong>3. Niatnya Dalam Bekerja<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Anda juga perlu memahami apakah niatnya dalam bekerja cukup besar atau tidak. Sering terjadi bahwa Gen-Y hanya bertahan beberapa bulan saja. Hal tersebut biasanya disebabkan karena tidak suka dan ingin mencoba di tempat lain.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-pengalaman\"><strong>4. Pengalaman\u00a0<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tentu saja suatu perusahaan akan lebih memilih seseorang dengan pengalaman kerja. Tidak perlu memiliki banyak pengalaman, tapi setidaknya calon karyawan tahu pekerjaannya. Tentu saja akan sedikit rumit jika harus menjelaskan mulai dari awal.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/keahlian-kerja\/berapa-biaya-rata-rata-mengikuti-kelas-online-saat-ini\/\" data-type=\"post\" data-id=\"6891\">Berapa Biaya Rata Rata Mengikuti Kelas Online Saat Ini?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Kemampuan milenial dengan pengetahuan teknologinya membuat perusahaan banyak ingin mempekerjakannya. Namun, tentu saja Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa aspek. Maka dari itu, tips merekrut generasi Y akan sangat bermanfaat bagi Anda.<\/p>\n\n\n\n<p><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Banyak yang mencari bagaimana tips merekrut generasi Y di dunia kerja. Hal tersebut tentu saja [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":8341,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[143],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8339"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8339"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8339\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8341"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8339"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8339"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8339"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}