{"id":7327,"date":"2023-04-28T10:34:22","date_gmt":"2023-04-28T03:34:22","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=7327"},"modified":"2023-09-07T16:05:31","modified_gmt":"2023-09-07T09:05:31","slug":"ciri-ciri-perusahaan-dengan-keuangan-tidak-sehat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/ciri-ciri-perusahaan-dengan-keuangan-tidak-sehat\/","title":{"rendered":"6 Ciri-Ciri Perusahaan dengan Keuangan Tidak Sehat"},"content":{"rendered":"\n

Ketika membangun perusahaan, perlu sekali untuk tahu ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat agar usaha berjalan lancar. Karena dengan mengetahui tanda tersebut, Anda bisa membuat perencanaan tepat dalam menyelamatkan usaha.<\/p>\n\n\n\n

Contohnya saja ketika pengeluaran lebih banyak daripada orderan yang masuk. Tentu Anda dapat memberikan perencanaan lebih baik agar berhemat. Selain itu, bisa juga dengan membuat branding baru agar popularitas produk dapat naik.<\/p>\n\n\n\n

Namun, sebelum itu, sebaiknya kita kenali lebih lanjut terlebih dulu mengenai ciri dana perusahaan yang macet berikut ini.<\/p>\n\n\n\n

Ciri-Ciri Perusahaan dengan Keuangan Tidak Sehat dan Penyebabnya<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Mengelola usaha bukan perkara mudah, karena ketika aliran dana<\/a> terlihat kurang sesuai ketentuan, kita harus segera melakukan perbaikan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat:<\/p>\n\n\n\n

\n
Hadiah Uang Hingga Ratusan Ribu Ambil Disini<\/a><\/div>\n<\/div>\n\n\n\n

<\/p>\n\n\n\n

    \n
  1. Hutang Terlalu Tinggi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

    Jika pengusaha memiliki hutang sangat besar, terutama hutang jangka panjang, maka bisa menjadi tanda perusahaan menghadapi masalah aliran dana. Hal ini bisa membuat manajemen kesulitan membayar bunga dan mencicil hutang.<\/p>\n\n\n\n

      \n
    1. Arus Kas Negatif<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

      Arus kas negatif juga bisa menjadi ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat karena terjadi ketika proses manajemen menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diterimanya. <\/p>\n\n\n\n

      Jika usaha terus menerus mengalami arus kas negatif, maka akan sulit untuk memperoleh keuntungan dan mengelola biaya-biaya yang dibutuhkan.<\/p>\n\n\n\n

        \n
      1. Penjualan Menurun<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

        Jika usaha mengalami penurunan penjualan dalam jangka waktu cukup lama, maka bisa menjadi tanda bahwa produk atau layanan kurang diminati oleh pasar. Ini bisa mempengaruhi kesehatan aliran dana karena pendapatan menurun.<\/p>\n\n\n\n

          \n
        1. Stok Barang Tidak Terjual<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

          Stok barang tidak terjual dapat menjadi masalah karena dapat menghabiskan dana manajemen sekaligus menghambat arus kas. <\/p>\n\n\n\n

          Jika usaha kurang dapat menjual stok barang tersebut dalam waktu yang wajar, maka biaya penyimpanan dapat meningkat dan membuat aliran dana semakin macet.<\/p>\n\n\n\n

            \n
          1. Laba Menurun atau Rugi<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

            Laba menurun atau rugi dalam jangka waktu cukup lama dapat menjadi ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat kelima. Hal ini dapat terjadi jika biaya-biaya meningkat atau pendapatan menurun.<\/p>\n\n\n\n

              \n
            1. Tidak Dapat Membayar Tagihan Tepat Waktu<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

              Jika perusahaan tidak dapat membayar tagihan tepat waktu, maka hal ini dapat menunjukkan masalah dana. Ini dapat mengakibatkan penalti atau denda yang harus dibayar manajemen dan memperburuk keuangan.<\/p>\n\n\n\n

              Perusahaan dengan aliran dana macet seringkali menghadapi masalah dalam pengelolaan keuangan dan mungkin perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.<\/p>\n\n\n\n

              Penyebab Keuangan Perusahaan Menjadi Tidak Sehat<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

              Selain ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat di atas, ada juga faktor yang menjadi penyebab aliran dana pada usaha bisa menjadi macet sehingga sangat perlu diwaspadai. Berikut ini beberapa faktor yang perlu dipantau, di antaranya adalah:<\/p>\n\n\n\n

                \n
              1. Pengeluaran Melebihi Pendapatan<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                Jika pengeluaran melebihi pendapatannya, maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akhirnya mengalami masalah keuangan.<\/p>\n\n\n\n

                  \n
                1. Jumlah Utang Terlalu Besar<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                  Usaha yang memiliki terlalu banyak utang dapat mengalami masalah dana jika tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang tersebut. <\/p>\n\n\n\n

                  Utang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beban bunga dan biaya administrasi yang besar, sehingga pada akhirnya bisa merusak dana manajemen.<\/p>\n\n\n\n

                  Jadi, sebisa mungkin untuk berutang sesuai dengan kemampuan ekonomi usaha Anda agar beban bunga dan biaya administrasinya tidak merusak aliran dana.<\/p>\n\n\n\n

                    \n
                  1. Pendapatan Tidak Stabil<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                    Usaha akan mengalami fluktuasi pendapatan yang tinggi dan tidak stabil menjadi sulit untuk memperkirakan arus kas dan mengelola keuangan dengan efektif. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius bagi sistem manajerial.<\/p>\n\n\n\n

                      \n
                    1. Pengelolaan Dana yang Buruk<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                      Jika manajemen keuangan tidak diatur dengan baik, maka perusahaan dapat mengalami masalah keuangan. <\/p>\n\n\n\n

                      Hal ini termasuk tidak memiliki anggaran yang tepat, kebijakan pengeluaran yang tidak efektif, dan kurangnya pengawasan dan pengendalian atas keuangan perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

                      \n
                      HRD Sedang Online, Chat Sekarang!<\/a><\/div>\n<\/div>\n\n\n\n

                      <\/p>\n\n\n\n

                        \n
                      1. Persaingan yang Ketat<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                        Persaingan yang ketat di pasar dapat membuat perusahaan sulit untuk bertahan dan menghasilkan keuntungan<\/a> yang cukup. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan dan membuatnya sulit untuk berkembang.<\/p>\n\n\n\n

                        Oleh karena itu, pengusaha harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dan menjaga keuangan perusahaan tetap sehat dengan mengelola keuangan dengan baik dan efektif, serta melakukan pengawasan maupun pengendalian secara terus-menerus.<\/p>\n\n\n\n

                        Dengan begitu, ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat dapat dicegah sejak dini.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                        Ketika membangun perusahaan, perlu sekali untuk tahu ciri-ciri perusahaan dengan keuangan tidak sehat agar usaha […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":7328,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[144],"tags":[],"class_list":["post-7327","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-dunia-kerja"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7327"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7327"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7327\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":13385,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7327\/revisions\/13385"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7328"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7327"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7327"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7327"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}