{"id":6589,"date":"2023-03-30T10:04:13","date_gmt":"2023-03-30T03:04:13","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=6589"},"modified":"2023-04-03T13:24:26","modified_gmt":"2023-04-03T06:24:26","slug":"cara-public-speaking-yang-baik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/keahlian-kerja\/cara-public-speaking-yang-baik\/","title":{"rendered":"Cara Public Speaking yang Baik Agar Tidak Gugup"},"content":{"rendered":"\n

Ada beberapa cara public speaking yang baik bagi pemula agar tidak gugup berbicara di depan orang banyak. Bagi sebagian orang, public speaking bukanlah hal yang mudah.<\/p>\n\n\n\n

Apalagi bagi orang-orang pemalu, introvert yang tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum. Bila Anda adalah salah satunya, tenang saja, tidak perlu khawatir. Sebab semua bisa diatasi dengan mudah.<\/p>\n\n\n\n

Agar bisa jago public speaking di depan umum, Anda harus mengetahui skill dan caranya. Kali ini, kita akan membahas cara yang akan membantu Anda agar jago berbicara di depan umum.<\/p>\n\n\n\n

Cara Public Speaking yang Baik Agar Tidak Gugup<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Bagi Anda yang introvert dan pemalu namun ingin bisa jago public speaking, kini tidak perlu khawatir. Berikut ini beberapa cara agar bisa jago berbicara di depan umum, antara lain :<\/p>\n\n\n\n

    \n
  1. Menonton Video milik Orang Lain <\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

    Cara public speaking yang baik pertama, bisa dengan menonton video public speaking milik orang lain. Coba liat video mereka saat menyampaikan materi di depan orang banyak serta pelajarilah gerak-geriknya.<\/p>\n\n\n\n

    Serta intonasi dan juga cara menyampaikan materi. Setelah itu Anda dapat mengevaluasi apa yang sudah dilatih serta bisa juga menambahkan 1 atau 2 hal pada penampilan.<\/p>\n\n\n\n

    Anda bisa menonton video public speaker yang berkualitas di kanal YouTube, instagram atau media sosial lain. Banyak referensi public speaking yang dapat dipelajari dari beragam macam tipe pembicara.<\/p>\n\n\n\n

    Baca juga: Materi public speaking yang menarik untuk dibawakan<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

      \n
    1. Berbicaralah Menghadap Dinding<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

      Rasa takut dalam menghadapi banyak orang merupakan salah satu hal yang wajar dirasakan seseorang saat melakukan public speaking. Agar bisa mengatasi ketakutan tersebut, Anda dapat berlatih berbicara menghadap dinding. <\/p>\n\n\n\n

      Latihlah intonasi dan juga postur tubuh Anda terlebih dahulu, tanpa perlu merasa malu. Sebab yang Anda hadapi merupakan sebuah tembok kosong. Silahkan saja ekspresikan diri sebebasnya tanpa perlu takut ditertawakan. <\/p>\n\n\n\n

        \n
      1. Berbicara di Depan Cermin<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

        Selain berbicara menghadap dinding, cara public speaking yang baik berikutnya bisa juga dengan berbicara di depan cermin. Lewat cara ini, Anda dapat membayangkan bagaimana sudut pandang para audiens nanti.<\/p>\n\n\n\n

        Berusahalah untuk dapat menyesuaikan ekspresi wajah Anda dengan intonasi ketika berbicara. Sebab hal ini akan diperhatikan oleh para audiens. Bisa juga dengan berlatih menatap mata sendiri saat berbicara.<\/p>\n\n\n\n

        Agar terbiasa saat berhadapan dengan audiens nantinya. Sebagai pembicara yang baik, usahakan agar Anda menatap mata lawan bicara. Hal tersebut akan menimbulkan kesan tegas serta percaya diri dari sisi pembaca.<\/p>\n\n\n\n

          \n
        1. Merekam Diri Sendiri saat berbicara<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

          Merekam diri sendiri ketika berbicara, bisa menjadi cara public speaking yang baik selanjutnya. Coba tonton kembali rekaman tersebut dan lakukan evaluasi diri sendiri. Lewat rekaman tersebut, Anda bisa melihat.<\/p>\n\n\n\n

          Bagaimana intonasi dan juga gerak-gerik Anda saat berbicara. Cara ini dapat dilakukan untuk melihat apakah Anda cenderung menyentuh rambut ketika berbicara. Atau justru menggumam di pertengahan kalimat. <\/p>\n\n\n\n

          Di sini, Anda juga bisa menghitung seberapa sering Anda melakukan hal tersebut. Kemudian coba kurangi bila memang terlalu sering. Maka dari itu jangan lupa untuk merekam diri sendiri saat berbicara.<\/p>\n\n\n\n

            \n
          1. Bicaralah secara perlahan<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

            Mudah bagi siapa saja yang merasa gugup untuk berbicara dengan nada terlalu cepat. Sehingga justru hal itu malah membuat orang melewati poin-poin penting yang ingin disampaikan.<\/p>\n\n\n\n

            Akhirnya, informasi yang disampaikan justru tidak jelas dan juga sulit untuk dipahami oleh audience. Coba latih diri Anda untuk berbicara perlahan dengan artikulasi jelas. Berhenti sejenak untuk menarik nafas.<\/p>\n\n\n\n

            Bila terlalu gugup, lalu bila sudah tidak gugup, lanjutkan public speaking Anda. Jadi bila nanti akan tampil dihadapan orang banyak, bicaralah secara perlahan, agar informasi bisa tersampaikan dengan jelas.<\/p>\n\n\n\n

            Baca juga: Cara customer service menanggapi komplain pelanggan<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

              \n
            1. Meminta Saran Pendapat dari Teman Dekat atau Keluarga<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

              Bila Anda sudah merasa cukup belajar sendiri, cara public speaking yang baik selanjutnya, Anda dapat berlatih bersama teman atau keluarga. Bisa juga mempraktikannya dan mintalah saran dari mereka. <\/p>\n\n\n\n

              Biasanya berbicara di depan orang lain yang familiar dengan kita, tidak akan gugup jadi akan lebih nyaman. Dengarkan masukan dari mereka untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.<\/p>\n\n\n\n

              Agar bisa lebih baik saat tampil nanti. Sering berlatih dapat mengurangi rasa gugup saat berbicara di depan umum. Agar lebih lancar siapkanlah materi dengan matang, agar penyampaiannya bisa lebih menarik.<\/p>\n\n\n\n

              Jadi bagi yang ingin berbicara di depan orang banyak, kini tidak perlu khawatir lagi. Sebab sudah ada beberapa cara public speaking yang baik <\/strong>agar tidak gugup di depan orang banyak.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

              Ada beberapa cara public speaking yang baik bagi pemula agar tidak gugup berbicara di depan […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":6590,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[152],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6589"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6589"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6589\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6590"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6589"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6589"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6589"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}