{"id":6348,"date":"2023-03-12T11:49:05","date_gmt":"2023-03-12T04:49:05","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=6348"},"modified":"2023-04-04T16:05:34","modified_gmt":"2023-04-04T09:05:34","slug":"contoh-penutupan-presentasi-yang-baik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/profesi\/contoh-penutupan-presentasi-yang-baik\/","title":{"rendered":"Tips dan Contoh Penutupan Presentasi yang Baik Agar Berkesan"},"content":{"rendered":"\n

Ada banyak contoh penutupan presentasi yang baik dimana terdapat di internet dan dapat dijadikan sebagai bahan inspirasi. Sama seperti dengan penutupan, bagian satu ini ternyata mempunyai peran cukup penting dan akan memberikan kesan kepada audiens. <\/p>\n\n\n\n

Kegiatan presentasi memang menjadi kegiatan dimana sebaiknya harus disiapkan dengan maksimal. Sebab nantinya Anda akan menjadi pembicara dimana menyampaikan materi di depan banyak orang dan menjadi sumber informasi nantinya. <\/p>\n\n\n\n

Apabila Anda tidak mempersiapkan dengan optimal, maka bukan tidak mungkin kalau acaranya bisa berantakan sehingga membuat Anda harus kecewa nantinya. Jadi, selain memperhatikan pembukaan dan isi materi utamanya, pembicara juga harus menyiapkan bagian penutupan atau closing. <\/p>\n\n\n\n

Sebab ini juga termasuk aspek sangat penting karena akan memberikan kesimpulan dari semua acara. Sudah ada contoh penutupan presentasi yang baik dengan beragam tema dan pastinya juga akan membuat audiens didalam ruangan tersebut berkesan. <\/p>\n\n\n\n

Tips Membuat Penutupan Presentasi yang Berkesan untuk Audiens <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Sebelum Anda mengetahui contoh penutupan presentasi yang baik maka perlu memahami lebih lanjut bagaimana cara pembuatannya. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena tidak sedikit dari kalian mungkin masih kebingungan dalam membuatnya. <\/p>\n\n\n\n

Walaupun terlihat sepele karena tugas dari pembicara hanyalah merekap isi dari presentasi, tetapi kenyataannya harus diperhatikan dengan baik. Sebab nantinya akan menentukan seperti apakah kesan dari para audiens tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Terlebih lagi orang-orang memiliki kecenderungan untuk mengingat apa yang didengar mereka di akhir dibandingkan di tengah-tengah. Jadi berikut tips dalam membuat contoh penutupan presentasi yang baik dan dijamin berkesan. <\/p>\n\n\n\n

    \n
  1. Buatlah Ringkasan yang Tepat <\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

    Seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa dalam tahap penutupan, Anda memang diharuskan meringkas materi yang terdapat didalam presentase tersebut. Cobalah membuat ringkasan singkat tetapi mudah dipahami oleh para audiens. <\/p>\n\n\n\n

    Jangan lupa untuk meringkas point-point penting dimana terdapat didalam presentasimu tersebut. Cobalah membawa audiens agar bisa kembali ke apa yang sudah dibicarakan selama melakukan presentasi tersebut. <\/p>\n\n\n\n

      \n
    1. Call-to-Action atau Mengajak Mengambil Tindakan<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

      Cara membuat contoh penutupan presentasi yang baik adalah dengan melakukan call-to-action alias mengajak orang lain buat mengambil tindakan. Cobalah manfaatkan menit-menit akhir untuk mengambil audiens terutama bergabung atau melakukan sesuatu. <\/p>\n\n\n\n

        \n
      1. Rule of Three<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

        Perhatikan juga rule of Three dimana metode ini terbilang cukup sederhana tetapi cukup efektif untuk memberikan pesan kepada pihak audiens. Maksud dari metode ini adalah guna membantu audiens agar memahami ide, konsep atau rekomendasi melalui tiga poin penjelasan singkat. <\/p>\n\n\n\n

          \n
        1. Melakukan Power Closing<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

          Tips terakhir yang bisa digunakan adalah dengan melakukan power closing yakni bertujuan untuk membangkitkan emosi sesudah presentasi tersebut berakhir. Selain call to action, terdapat metode yang digunakan seperti bercerita ataupun kutipan.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

          Baca juga: Cara presentasi bahasa inggris<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

          Contoh Penutupan Presentasi yang Baik Bisa Dijadikan Inspirasi <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

          Sampai disini, Anda pastinya sedang mencari contoh penutupan presentasi yang baik <\/strong>bukan? Jangan khawatir karena kami akan memberikan sejumlah contohnya dibawah ini dimana dapat dijadikan sebagai inspirasi.<\/p>\n\n\n\n

          Mengingat untuk membuat penutupan sebaiknya harus dilakukan dengan hati-hati sehingga audiens nantinya akan berkesan dengan acara didalamnya tersebut. Berikut sejumlah contoh dimana dapat digunakan oleh calon pembicara. <\/p>\n\n\n\n

            \n
          1. Penutupan yang Lucu <\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

            Tidak selalu terkesan formal, tetapi Anda juga bisa memberikan kesan tidak terlupakan didalam kegiatan ini melalui penutupan lucu. Sebab dengan begitu dijamin juga lebih menarik serta kemungkinan besar diingat oleh para audiens nantinya. <\/p>\n\n\n\n

              \n
            1. Berikan Kalimat Inspiratif <\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

              Contoh lainnya adalah Anda bisa mencoba untuk memberikan kalimat inspiratif di akhir sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi oleh audiens. Ini sangat cocok bagi Anda dimana ingin menghadirkan kesan formal didalam kegiatan presetasi ini.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

              Baca juga: Contoh pembukaan presentasi yang baik<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

                \n
              1. Sampaikan Poin Penting<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

                Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa sebagian besar dari audiens biasanya hanya akan focus terhadap bagian akhir dari acara. Karena itulah Anda juga bisa menyampaikan sejumlah poin penting didalam materi tersebut. Dengan begitu maka mereka bisa lebih ingat dengan apa yang sudah disampaikan. <\/p>\n\n\n\n

                Tidak hanya bagian pembukaan saja, tetapi bagian penutupan juga penting diperhatikan dengan baik karena akan berpengaruh terhadap kesan dari audiens. Pastikan memahami contoh penutupan presentasi yang baik agar acara dapat sukses.\u00a0<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                Ada banyak contoh penutupan presentasi yang baik dimana terdapat di internet dan dapat dijadikan sebagai […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":6349,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[140],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6348"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6348"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6348\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6349"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6348"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6348"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6348"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}