{"id":6155,"date":"2023-10-23T13:19:03","date_gmt":"2023-10-23T06:19:03","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=6155"},"modified":"2024-03-15T11:15:26","modified_gmt":"2024-03-15T04:15:26","slug":"cara-mengirim-lamaran-lewat-pos","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/cara-mengirim-lamaran-lewat-pos\/","title":{"rendered":"Cara Mengirim Lamaran Lewat Pos ke Perusahaan"},"content":{"rendered":"\n

Cara mengirim lamaran lewat pos ke perusahaan untuk melamar kerja adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. <\/p>\n\n\n\n

Meskipun cara ini cenderung lebih lama dan kurang efisien dibanding email, namun terkadang perusahaan masih menerima lamaran kerja melalui pos.<\/p>\n\n\n\n

Berbeda dengan pengiriman via email, melamar kerja via pos tidak sepraktis itu sebab Anda memerlukan layanan pengiriman oleh kantor pos. <\/p>\n\n\n\n

Apalagi saat ini, sudah semakin jarang orang yang menggunakan layanan pos.<\/p>\n\n\n\n

Sehingga, kebanyakan orang sudah tidak tahu bagaimana cara mengirimkan berkasnya secara manual. <\/p>\n\n\n\n

Sebenarnya, metode pengirimannya sama seperti penggunaan layanan ekspedisi lain seperti JNE, Tiki, J&T, SICEPAT, dan sejenisnya.<\/p>\n\n\n\n

Cara Mengirim Lamaran Lewat Pos yang Baik dan Benar untuk Perusahaan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Langkah-langkah mengirim lamaran kerja secara manual via ekspedisi sebenarnya sangat mudah. <\/p>\n\n\n\n

Jika perusahaan tempat Anda melamar meminta untuk mengirim lamarannya via kantor pos.<\/p>\n\n\n\n

Berikut panduan cara mengirim lamaran lewat pos yang dapat Anda ikuti.<\/p>\n\n\n\n

1. Persiapkan berkas lamaran<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pertama-tama, persiapkan berkas lamaran kerja yang akan dikirimkan melalui pos. Berkas lamaran kerja biasanya terdiri dari CV, surat lamaran, dan fotokopi ijazah dan transkrip nilai. <\/p>\n\n\n\n

Pastikan bahwa berkas tersebut dalam kondisi rapi dan tidak rusak.<\/p>\n\n\n\n

2. Pilih jenis surat yang sesuai<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Cara mengirim lamaran lewat pos selanjutnya, pilih jenis surat yang sesuai. Surat yang digunakan harus sesuai dengan ukuran berkas dan jumlah berkas yang akan dikirimkan. <\/p>\n\n\n\n

Jika berkasnya tidak terlalu banyak, Anda dapat menggunakan amplop ukuran A4.<\/p>\n\n\n\n

Namun, jika berkas lamarannya cukup banyak, Anda dapat menggunakan amplop ukuran folio yang lebih besar. <\/p>\n\n\n\n

Jangan lupa juga untuk mengemas berkas sebaik mungkin, misalnya dikemas menggunakan map kertas atau map plastik agar lebih aman saat dalam proses pengiriman.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Cara mengirim cv lewat email<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

3. Tuliskan alamat pengirim dan penerima<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Berikutnya, tulislah alamat pengirim dan penerima dengan jelas dan benar. <\/p>\n\n\n\n

Alamat pengirim adalah alamat Anda sendiri, sedangkan alamat penerima adalah alamat perusahaan tujuan yang akan Anda lamar. Pastikan alamat penerima sudah benar dan tidak terdapat kesalahan.<\/p>\n\n\n\n

Untuk mencegah kondisi tertentu, jangan lupa juga menuliskan kontak untuk dihubungi pihak ekspedisi dari pos. <\/p>\n\n\n\n

Dengan demikian, jika terdapat masalah saat melakukan cara mengirim lamaran lewat pos, petugas bisa segera menghubungi Anda sebagai langkah antisipasi.<\/p>\n\n\n\n

4. Kunjungi kantor pos terdekat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Selanjutnya, kunjungi kantor pos terdekat sesuai dengan kode pos alamat domisili Anda. Jika belum paham terkait mekanismenya, jangan sungkan untuk bertanya pada petugas terkait. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu, sebaiknya kunjungi kantor sedini mungkin untuk menghindari antrean lama.<\/p>\n\n\n\n

5. Pilih jenis pos yang sesuai<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pilih jenis pos yang sesuai dengan jarak dan waktu pengiriman yang diinginkan. <\/p>\n\n\n\n

Jika jarak pengiriman tidak terlalu jauh dan Anda memerlukan waktu pengiriman yang cepat, Anda dapat menggunakan jenis pos kilat.<\/p>\n\n\n\n

Namun sebaliknya, jika jarak pengiriman cukup jauh dan Anda tidak terlalu memerlukan waktu pengiriman yang cepat, Anda dapat menggunakan jenis pos reguler. <\/p>\n\n\n\n

Namun, Anda perlu memperhatikan bahwa biaya pos kilat biasanya lebih mahal dibanding pos reguler.<\/p>\n\n\n\n

6. Bayar biaya dan cek resi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah menentukan tipe pengiriman, cara mengirim lamaran lewat pos selanjutnya adalah membayar biaya sesuai jenis pengiriman. <\/p>\n\n\n\n

Sebaiknya, siapkan uang pas supaya tidak merepotkan petugas dalam menyiapkan kembalian.<\/p>\n\n\n\n

Setelah dibayar, Anda akan memperoleh nomor resi berupa kode unik yang berfungsi melacak dan mengecek keberadaan paket kiriman. <\/p>\n\n\n\n

Masukkan kode tersebut di situs resmi Kantor Pos Indonesia, dan Anda akan segera mendapatkan info lokasi, tangga, serta status pengiriman.<\/p>\n\n\n\n

Tetapi khusus tipe pengiriman menggunakan PO Box, Anda tidak bisa mengeceknya via nomor resi. <\/p>\n\n\n\n

Melainkan, Anda harus menunggu perusahaan membukanya terlebih dahulu supaya bisa tahu apakah lamarannya sudah sampai atau belum.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Contoh perkenalan diri bahasa inggris<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

7. Tunggu hasil atau balasan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah memastikan surat lamaran serta berkas lainnya sampai dengan selamat, tahap terakhir adalah menunggu hasil atau balasan dari perusahaan. <\/p>\n\n\n\n

Biasanya, perusahaan akan mengumumkan siapa saja pelamar yang lolos ke tahap berikut dalam jangka waktu tertentu.<\/p>\n\n\n\n

Karena waktu pengumuman biasanya cukup lama, sambil menunggu Anda juga bisa mengirimkan lamaran ke lowongan pekerjaan lainnya secara sekaligus. <\/p>\n\n\n\n

Jangan lupa ikuti cara mengirim lamaran lewat pos di atas agar lamarannya sampai dengan selamat.<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Cara mengirim lamaran lewat pos ke perusahaan untuk melamar kerja adalah salah satu cara yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":21482,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6155"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6155"}],"version-history":[{"count":9,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6155\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":21484,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6155\/revisions\/21484"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/21482"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6155"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6155"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6155"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}