{"id":5846,"date":"2023-03-02T09:57:31","date_gmt":"2023-03-02T02:57:31","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=5846"},"modified":"2023-03-06T07:39:40","modified_gmt":"2023-03-06T00:39:40","slug":"contoh-motivation-letter-untuk-magang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-motivation-letter-untuk-magang\/","title":{"rendered":"Mengenal Contoh Motivation Letter untuk Magang dan Panduannya"},"content":{"rendered":"\n

Contoh motivation letter untuk magang saat ini sebenarnya sangat penting. Memang selain CV dan cover letter, tidak jarang perusahaan meminta motivation letter dalam proses rekrutmen. <\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melihat contoh motivation letter. Mulai dari untuk magang agar mengetahui struktur di dalamnya.<\/p>\n\n\n\n

Mengenal Contoh Motivation Letter untuk Magang <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Contoh motivation letter untuk magang ini bisa jadi acuan utama Anda. Apalagi jika Anda sudah berada di semester akhir kuliah dan belum mempunyai pengalaman magang atau organisasi sama sekali. <\/p>\n\n\n\n

Motivation letter dikenal sebagai salah satu dokumen yang berisi rincian kemampuan profesional. Bahkan, hal yang paling penting alasan melamar pekerjaan atau beasiswa.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, berbeda dengan cover letter yang hanya untuk pekerjaan saja. Contoh motivation letter untuk magang ini lebih sering digunakan untuk keperluan di bidang akademis.<\/p>\n\n\n\n

Mayoritas orang yang mendaftar magang memang tidak mempunyai pengalaman profesional banyak. Paling-paling, hanya ada kemampuan dasar dan pengalaman organisasi saja yang dapat dipamerkan.<\/p>\n\n\n\n

Oleh karena itu, perusahaan biasanya akan meminta motivation letter untuk mencari kandidat magang. Umumnya, yang paling berpotensi dan terlihat memiliki ambisi.<\/p>\n\n\n\n

Surat ini merupakan kesempatan Anda untuk menunjukkan kesungguhan ingin mengikuti program magang. Jadi hanya dengan memberikan beberapa alasan kenapa Anda harus dipilih untuk program ini. <\/p>\n\n\n\n

Untuk bisa benar-benar menunjukkan bakat dan potensi, maka perlu melihat contoh motivation letter untuk magang. Hal ini tentunya sebagai acuan ketika menyusunnya.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Contoh motivation letter untuk organisasi<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Panduan untuk Membuat Motivation Letter<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Setelah Anda mengetahui apa itu motivation letter dan kegunaannya untuk daftar magang. Maja akan menjelaskan panduan membuat contoh motivation letter untuk magang dan struktur di dalamnya.<\/p>\n\n\n\n

    \n
  1. Membuat outline yang jelas<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

    Selain melihat contoh motivation letter, Anda juga harus membuat outline sebagai acuan dalam menulisnya. Outline ini sebenarnya berguna untuk mendata apa saja poin yang perlu Anda sampaikan. <\/p>\n\n\n\n

    Ada beberapa poin paling umum yang harus ada di dalam outline. Biasanya poin tersebut akan dijelaskan di bawah ini:<\/p>\n\n\n\n

      \n
    • Kenapa Anda ingin mengikuti program magang ini.<\/li>\n\n\n\n
    • Kemampuan yang dimiliki seperti (akademis dan non akademis)<\/li>\n\n\n\n
    • Tujuan yang ingin sekali dicapai setelah magang di sana.<\/li>\n\n\n\n
    • Jika merasa ada poin lain yang harus disampaikan, maka coba tuliskan dulu dalam outline.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n

      Intinya, tuliskan semua kebutuhan program dari magang dan kemampuan yang dimiliki. Kemudian, bisa atur apa saja yang wajib sekali disampaikan dalam motivation letter milik Anda.<\/p>\n\n\n\n

        \n
      1. Mulai dengan pembuka yang lebih menarik<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

        Setelah membuat outline, sudah saatnya membuka motivation letter dibuat lebih menarik. Saran ini disebutkan contohnya saja oleh Zety.<\/p>\n\n\n\n

        Perkenalkan diri Anda, lalu sebutkan nama penerima surat tersebut (jika informasinya ada). Hanya dengan menyebutkan nama penerima, surat Anda akan tetap profesional namun perlu sedikit sentuhan personal. <\/p>\n\n\n\n

        Di bagian pembuka, Anda bisa langsung ceritakan mengenai dirimu dan pencapaianmu. Hal ini tentunya agar penerima tertarik untuk membaca sampai habis.<\/p>\n\n\n\n

          \n
        1. Mengembangkan isi sesuai outline<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

          Di bagian isi, Anda bisa kembangkan poin-poin yang telah berhasil dibuat di outline awal. Untuk setiap poin yang berbeda, Anda bisa langsung mengusahakan untuk membuat paragraf baru.<\/p>\n\n\n\n

          Hal ini dilakukan agar tersampaikan dengan baik. Ingat untuk bisa membuat poin penting dari diri Anda terlihat semenarik mungkin. Hal ini karena memang itulah fungsi Contoh motivation letter untuk magang.<\/p>\n\n\n\n

            \n
          1. Menutup dengan kesimpulan<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

            Saat menulis bagian penutup, maka bisa buat kesimpulan berisikan tujuan dan harapan Anda. Intinya, impresi yang baik di akhir sebenarnya tidak kalah penting dengan di awal.<\/p>\n\n\n\n

            Oleh karena itu, jelaskan bahwa Anda berterima kasih sudah dipertimbangkan. Setelah itu, beri tahu pihak perusahaan jika Anda dapat dihubungi jika ada pertanyaan seputar surat.<\/p>\n\n\n\n

              \n
            1. Proofread tulisan<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n

              Setelah selesai menulis struktur secara menyeluruh, proofread tulisan Anda. Anda harus mencari kesalahan penulisan yang mungkin saja ada, lalu buat alur kalimat jadi enak dibaca.<\/p>\n\n\n\n

              Selanjutnya, bisa pastikan tulisan Anda dengan menggunakan bahasa baku. Jadi baku ini bukan berarti kaku.<\/p>\n\n\n\n

              Jadi dapat dipastikan bahwa Anda tidak menggunakan bahasa santai atau bahasa gaul. Hal ini karena akan terkesan tidak profesional.<\/p>\n\n\n\n

              Jadi beberapa informasi di atas wajib Anda tiru untuk membuat surat sendiri. Jika contoh motivation letter untuk magang Anda sudah siap, maka bisa langsung melamar ke perusahaan incaran.<\/p>\n\n\n\n

              <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

              Contoh motivation letter untuk magang saat ini sebenarnya sangat penting. Memang selain CV dan cover […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":5847,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5846"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5846"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5846\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5847"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5846"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5846"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5846"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}