{"id":5398,"date":"2023-09-12T10:37:27","date_gmt":"2023-09-12T03:37:27","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=5398"},"modified":"2024-01-10T12:33:47","modified_gmt":"2024-01-10T05:33:47","slug":"contoh-surat-peringatan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/contoh-surat-peringatan\/","title":{"rendered":"Contoh Surat Peringatan Karyawan dan Alasan Pembuatannya"},"content":{"rendered":"\n

Surat peringatan karyawan erat kaitannya dengan kedisiplinan karyawan pada aturan perusahaan. Anda perlu mengetahui surat peringatan yang dapat berdampak fatal pada posisi anda di tempat kerja.\u00a0Berikut ini penjelasan maksud pemberian surat peringatan di sebuah perusahaan dan hukumnya, yuk simak!!!<\/p>\n\n\n\n

Pengertian Surat Peringatan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Menurut Indeed<\/a>, surat peringatan merupakan konfirmasi tertulis terkait kedisiplinan sesuai kontrak perjanjian dan catatan kesalahan karyawan. Surat peringatan<\/a> adalah komunikasi tertulis yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu di tempat kerja.<\/p>\n\n\n\n

Surat peringatan juga berfungsi sebagai dokumen resmi yang dapat digunakan sebagai bukti jika masalah tersebut harus dihadirkan di hadapan pihak berwenang atau dalam proses hukum terkait ketenagakerjaan.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : Siapa yang Membuat Surat Peringatan Kerja dari Perusahaan?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Tujuan Dibuatnya Surat Peringatan <\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Memberi Tahu Karyawan tentang Pelanggaran atau Masalah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tujuan utama dari surat peringatan adalah memberitahu karyawan tentang pelanggaran atau masalah yang telah terjadi. Ini dapat mencakup pelanggaran terhadap aturan perusahaan, kebijakan, kode etik, atau kinerja yang tidak sesuai dengan harapan.<\/p>\n\n\n\n

2. Dokumentasi Resmi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat peringatan juga berfungsi sebagai dokumentasi resmi tentang pelanggaran atau masalah tersebut. Ini adalah catatan tertulis yang mendokumentasikan apa yang telah terjadi dan mengapa tindakan peringatan diberikan.<\/p>\n\n\n\n

3. Memberi Karyawan Kesempatan untuk Memperbaiki<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat peringatan sering memberi kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki perilaku atau kinerja mereka. Ini adalah langkah pertama dalam memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengatasi masalah yang ada.<\/p>\n\n\n\n

4. Menghindari Konflik dan Tindakan Hukum<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Dengan memberikan surat peringatan, pengusaha atau perusahaan dapat mencoba menyelesaikan masalah dengan cara yang terstruktur dan damai. Ini dapat membantu menghindari konflik yang lebih besar atau tindakan hukum yang mungkin diambil oleh karyawan yang merasa tidak adil diperlakukan.<\/p>\n\n\n\n

5. Mengingatkan Aturan dan Kebijakan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat peringatan juga dapat berfungsi untuk mengingatkan karyawan tentang aturan, kebijakan, atau standar yang berlaku dalam perusahaan. Ini membantu memastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi peraturan perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

6. Menentukan Konsekuensi yang Mungkin<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat peringatan biasanya juga mencantumkan konsekuensi atau sanksi yang mungkin diberikan jika masalah tersebut tidak diperbaiki. Ini dapat mencakup sanksi seperti pemecatan atau penurunan gaji, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran.<\/p>\n\n\n\n

7. Menghindari Tindakan Mendadak<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Dalam beberapa kasus, surat peringatan dapat memberikan peringatan sebelum tindakan lebih drastis diambil. Ini memberi waktu kepada karyawan untuk memperbaiki perilaku atau kinerja mereka sebelum tindakan lebih lanjut dilakukan.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : Bagaimana Jika Karyawan Menolak Surat Peringatan? Inilah Caranya<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Regulasi Mengenai Pemberian Surat Peringatan Karyawan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Berdasarkan Undang Undang Cipta Kerja<\/strong><\/a>, karyawan yang melakukan pelanggaran sesuai ketentuan diatur dalam perjanjian kerja dan sebelumnya telah diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut dapat diberikan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : Bolehkah Karyawan di PHK Tanpa Surat Peringatan? Ini Ketentuannya<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Struktur Surat Peringatan Karyawan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Judul Surat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Di bagian atas surat, cantumkan judul “Surat Peringatan” atau “Pemberitahuan Pelanggaran” untuk menjelaskan tujuan surat.<\/p>\n\n\n\n

2. Informasi Perusahaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Sertakan nama dan alamat perusahaan atau organisasi Anda di bagian atas surat, biasanya diikuti oleh tanggal surat.<\/p>\n\n\n\n

3. Kepada Karyawan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Cantumkan nama lengkap karyawan yang akan menerima surat peringatan, serta alamat atau nomor identifikasi yang sesuai, jika diperlukan.<\/p>\n\n\n\n

4. Pembukaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Mulailah surat dengan salam pembuka yang sopan, seperti “Kepada [Nama Karyawan],”<\/p>\n\n\n\n

5. Pengenalan Masalah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jelaskan secara jelas dan singkat masalah atau pelanggaran yang menjadi dasar surat peringatan. Sebutkan detail tentang waktu, tempat, atau insiden yang terjadi.<\/p>\n\n\n\n

6. Bukti atau Dokumentasi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika ada bukti tertulis atau dokumentasi yang mendukung pernyataan Anda, cantumkan bukti ini dalam surat atau lampirkan sebagai lampiran.<\/p>\n\n\n\n

7. Aturan atau Kebijakan yang Dilanggar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jelaskan dengan rinci aturan, kebijakan, atau kode etik perusahaan yang dilanggar oleh karyawan. Berikan referensi yang jelas kepada peraturan yang bersangkutan.<\/p>\n\n\n\n

8. Konsekuensi yang Mungkin<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jelaskan konsekuensi atau tindakan yang mungkin diambil jika masalah tersebut tidak diperbaiki. Ini bisa mencakup sanksi seperti pemecatan, penurunan gaji, atau tindakan disiplin lainnya.<\/p>\n\n\n\n

9. Kesempatan untuk Merespons<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Berikan kesempatan kepada karyawan untuk merespons surat peringatan ini. Ajukan pertanyaan atau permintaan klarifikasi jika diperlukan.<\/p>\n\n\n\n

10. Tanda Tangan Pengirim<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat peringatan biasanya ditandatangani oleh seseorang yang berwenang dalam perusahaan, seperti manajer sumber daya manusia atau atasan langsung karyawan.<\/p>\n\n\n\n

11. Nama dan Jabatan Pengirim<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Sertakan nama lengkap dan jabatan pengirim surat peringatan.<\/p>\n\n\n\n

12. Lampiran (Jika Diperlukan)<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika ada bukti atau dokumentasi tambahan yang mendukung surat peringatan, lampirkan sebagai lampiran.<\/p>\n\n\n\n

13. Penutup<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tutup surat dengan kalimat penutup yang sopan, seperti “Hormat kami” atau “Terima kasih atas perhatian Anda.”<\/p>\n\n\n\n

14. Tanda Tangan Pengirim <\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika surat peringatan dicetak dalam bentuk fisik, tempatkan tanda tangan pengirim di bawah nama dan jabatan pengirim.<\/p>\n\n\n\n

15. Salinan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Sertakan informasi tentang kepada siapa salinan surat ini akan disampaikan, seperti arsip perusahaan atau bagian sumber daya manusia.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : 7 Contoh Surat Pemutusan Hubungan Kerja<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Dampak Surat Peringatan bagi Perusahaan dan Karyawan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Dampak bagi Perusahaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n