{"id":4468,"date":"2023-02-09T18:12:54","date_gmt":"2023-02-09T11:12:54","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=4468"},"modified":"2024-01-08T20:13:42","modified_gmt":"2024-01-08T13:13:42","slug":"cara-menjadi-desain-grafis-otodidak","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/profesi\/cara-menjadi-desain-grafis-otodidak\/","title":{"rendered":"Cara Menjadi Desain Grafis Otodidak Hingga Jadi Profesional"},"content":{"rendered":"\n<p>Pada dasarnya, cara menjadi desain grafis otodidak hingga profesional ada pada konsistensi. Dulu, mungkin seseorang harus kuliah bertahun-tahun untuk bisa menjadi desain grafis profesional, tapi sekarang tidak selalu begitu. Ilmu pengetahuan bisa diakses dengan mudah melalui kecanggihan internet.<\/p>\n\n\n\n<p>Praktiknya, seorang desainer grafis bekerja menciptakan visual untuk berbagai proyek, mulai dari situs web hingga iklan cetak, dan banyak lagi.&nbsp;Menggabungkan seni dan teknologi, desainer grafis menggunakan berbagai elemen desain untuk menciptakan visual yang khas bagi klien dan perusahaan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#apa-yang-dilakukan-seorang-desainer-grafis\">Apa yang Dilakukan Seorang Desainer Grafis?<\/a><\/li><li ><a href=\"#keterampilan-yang-dibutuhkan-untuk-menjadi-seorang-desainer-grafis-a-sampai-z\">Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Desainer Grafis: A sampai Z<\/a><\/li><li ><a href=\"#cara-menjadi-desainer-grafis\">Cara Menjadi Desainer Grafis<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-yang-dilakukan-seorang-desainer-grafis\"><strong>Apa yang Dilakukan Seorang Desainer Grafis?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Dengan menggunakan berbagai teknologi, seorang desainer grafis menciptakan visual yang berguna, bermakna, dan fungsional.&nbsp;Pekerjaan ini terutama bergantung pada kebutuhan klien atau perusahaan, namun tanggung jawab desainer secara umum dapat mencakup:<\/p>\n\n\n\n<ol>\n<li>Mengembangkan aset visual untuk mendukung kampanye pemasaran<\/li>\n\n\n\n<li>Merancang overlay grafis untuk postingan media sosial<\/li>\n\n\n\n<li>Memformalkan tata letak iklan cetak dan memperbaiki foto untuk signage digital&nbsp;<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n<p>Hal di atas selaras dengan yang disampaikan oleh M Andi Fikri, dosen desain grafis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, \u201c<em>Desain grafis sendiri merupakan perkembangan teknologi yang dulunya berupa seni kontemporer, surrealism, dan seni lukis. Semua itu kan analog, nah desain grafis hadir dalam bentuk digitalnya karena perkembangan teknologi<\/em>,\u201d ujarnya yang dikutip dari laman <a href=\"https:\/\/umsida.ac.id\/8-cara-menjadi-desainer-grafis-dari-dosen-umsida\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/umsida.ac.id\/8-cara-menjadi-desainer-grafis-dari-dosen-umsida\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Umsida<\/a>.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"keterampilan-yang-dibutuhkan-untuk-menjadi-seorang-desainer-grafis-a-sampai-z\"><strong>Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Desainer Grafis: A sampai Z<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Jika Anda seorang yang kreatif dan memiliki minat terhadap desain yang menarik secara visual, karier di bidang desain grafis mungkin cocok untuk Anda.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Dalam <a href=\"https:\/\/www.coursera.org\/articles\/what-does-a-graphic-designer-do\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/www.coursera.org\/articles\/what-does-a-graphic-designer-do\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Coursera<\/a> yang berjudul &#8220;<em>What Does a Graphic Designer Do? And How Do I Become One?<\/em>&#8220;, Anda dapat mengembangkan bakat sebagai desainer grafis dengan meluangkan waktu untuk mempelajari beberapa keterampilan utama di bawah ini.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Penargetan audiens<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Membuat penargetan audiens dapat membantu Anda mengidentifikasi dan menganalisis kepada siapa desain tersebut dimaksudkan dan mengapa.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Teori warna<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full is-resized\"><img fetchpriority=\"high\" decoding=\"async\" width=\"900\" height=\"500\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/CMT-1384-HowtoPickBrandColors-Tile001_en-us.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-18779\" style=\"width:391px;height:auto\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/CMT-1384-HowtoPickBrandColors-Tile001_en-us.webp 900w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/CMT-1384-HowtoPickBrandColors-Tile001_en-us-300x167.webp 300w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/CMT-1384-HowtoPickBrandColors-Tile001_en-us-768x427.webp 768w\" sizes=\"(max-width: 900px) 100vw, 900px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">sumber: <a href=\"https:\/\/www.vistaprint.ca\/hub\/how-to-pick-brand-colors\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/www.vistaprint.ca\/hub\/how-to-pick-brand-colors\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">vistaprint<\/a><\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Teori warna merupakan serangkaian aturan dan pedoman yang akan Anda terapkan pada karya Anda untuk menciptakan visual yang estetis.&nbsp;Hal ini melibatkan pemilihan palet warna yang sesuai untuk sebuah proyek dan memahami bagaimana orang memandang warna dalam berbagai situasi.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Keterampilan komunikasi&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Keterampilan ini&nbsp;tentunya membantu Anda dalam berkomunikasi, mendengarkan secara aktif, memecahkan masalah, dan memahami apa yang dibutuhkan klien dan pemangku kepentingan saat berkolaborasi dalam sebuah proyek.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Perangkat lunak desain berbantuan komputer (CAD)&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" width=\"500\" height=\"402\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/02\/431729375_c5a985eb9a_z.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-18788\" style=\"width:312px;height:auto\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/02\/431729375_c5a985eb9a_z.webp 500w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/02\/431729375_c5a985eb9a_z-300x241.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 500px) 100vw, 500px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">sumber: <a href=\"https:\/\/idseducation.com\/software-desain-grafis-dari-adobe-photoshop-illustrator-indesign-dan-flash\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/idseducation.com\/software-desain-grafis-dari-adobe-photoshop-illustrator-indesign-dan-flash\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">idseducation.com<\/a><\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Perangkat lunak desain berbantuan komputer (CAD)&nbsp;membantu Anda membuat desain dua dan tiga dimensi yang kompleks.&nbsp;Beberapa program perangkat lunak komputer yang digunakan dalam desain grafis antara lain <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/profesi\/perbedaan-ilustrator-vs-photoshop\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/profesi\/perbedaan-ilustrator-vs-photoshop\/\">Adobe Photoshop, Illustrator<\/a>, InDesign, Dreamweaver, Paintshop Pro, dan Corel Graphics Suite.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>5. Sketsa terkomputerisasi&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sketsa terkomputerisasi&nbsp;memberi Anda fleksibilitas kreatif yang tidak dapat ditawarkan oleh sketsa dan pewarnaan dengan tangan.&nbsp;Perangkat lunak sketsa juga memungkinkan Anda menerapkan perubahan pada desain dengan cepat.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>6. Tata letak&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full is-resized\"><img decoding=\"async\" width=\"610\" height=\"276\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/tata-letak-umum-poster-ilmiah.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-18793\" style=\"width:314px;height:auto\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/tata-letak-umum-poster-ilmiah.webp 610w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/tata-letak-umum-poster-ilmiah-300x136.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 610px) 100vw, 610px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">sumber: <a href=\"https:\/\/www.pixelldesign.com\/poster-penelitian-ilmiah.html\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/www.pixelldesign.com\/poster-penelitian-ilmiah.html\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">pixelldesign.com<\/a><\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Memahami layout membantu Anda memanipulasi ruang visual halaman atau layar cetak secara efektif untuk menarik pembaca atau pengunjung.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>7. Desain jenis huruf&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-large is-resized\"><img loading=\"lazy\" decoding=\"async\" width=\"1024\" height=\"535\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/font-script-1024x535.webp\" alt=\"\" class=\"wp-image-18794\" style=\"width:379px;height:auto\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/font-script-1024x535.webp 1024w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/font-script-300x157.webp 300w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/font-script-768x402.webp 768w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/font-script.webp 1119w\" sizes=\"(max-width: 1024px) 100vw, 1024px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">sumber: <a href=\"https:\/\/penerbitdeepublish.com\/jenis-font\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/penerbitdeepublish.com\/jenis-font\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">penerbitdeepublish.com<\/a><\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<p>Adanya ragam font membantu Anda menyampaikan cerita yang sesuai, menyenangkan, dan mudah dibaca menggunakan kategori font dan jenis huruf yang tepat.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"8-pengembangan-situs-web\"><strong>8. Pengembangan situs web&nbsp;<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pengembangan situs web&nbsp;memberi Anda pengetahuan untuk mendesain di berbagai platform manajemen konten.&nbsp;Meskipun kadang-kadang hal ini diperlukan, memahami berbagai bahasa pemrograman, seperti HTML dan CSS, bisa sangat bermanfaat.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"cara-menjadi-desainer-grafis\"><strong>Cara Menjadi Desainer Grafis<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Jika Anda tertarik untuk menjadi desainer grafis, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Pelajari dasar-dasar desain grafis<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mempelajari dasar-dasar desain grafis, seperti komposisi, warna, tipografi, dan tata letak. Anda dapat mempelajarinya melalui buku, kursus online, atau <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/keahlian-kerja\/rekomendasi-tempat-kursus-desain-grafis\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/keahlian-kerja\/rekomendasi-tempat-kursus-desain-grafis\/\">kelas desain grafis<\/a>.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Kuasai perangkat lunak desain grafis<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Selain mempelajari dasar-dasar desain grafis, Anda juga perlu menguasai perangkat lunak desain grafis yang umum digunakan, seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Adobe InDesign. Anda dapat mempelajarinya secara otodidak atau mengikuti kursus online.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Kembangkan kreativitas Anda<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Seorang desainer grafis harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan desain yang menarik dan inovatif. Anda dapat mengembangkan kreativitas Anda dengan sering berlatih mendesain, mengikuti tren desain terbaru, dan melihat karya desainer grafis lain.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Buat portofolio<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p><a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-portofolio-desain-grafis\/\" data-type=\"link\" data-id=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-portofolio-desain-grafis\/\">Portofolio design grafis <\/a>merupakan kumpulan karya desain Anda yang dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan Anda kepada calon klien.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>5. Praktik dan terus belajar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Hal terpenting untuk menjadi desainer grafis yang sukses adalah praktik dan terus belajar. Anda dapat mempraktikkan desain dengan mengerjakan proyek-proyek pribadi atau mengikuti proyek freelance. Anda juga dapat terus belajar dengan mengikuti kursus online, webinar, atau workshop desain grafis.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk menjadi desainer grafis:<\/strong><\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li>Ikuti perkembangan tren desain<\/li>\n\n\n\n<li>Bangun jaringan dengan desainer grafis lain<\/li>\n\n\n\n<li>Bergabunglah dengan komunitas desain grafis<\/li>\n\n\n\n<li>Dengarkan umpan balik dari orang lain<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Jika Anda mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi desainer grafis yang sukses.<\/p>\n\n\n\n<p class=\"has-small-font-size\"><strong><em>Referensi:<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li class=\"has-small-font-size\"><em>Coursera Staff. Diakses pada 2023. What Does a Graphic Designer Do? And How Do I Become One?<\/em><\/li>\n\n\n\n<li class=\"has-small-font-size\"><em>Romadhona S. Diakses pada 2023. Banyak Dicari, Ini Langkah Awal Menjadi Desainer Grafis Menurut Dosen Umsida.<\/em><\/li>\n<\/ul>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Pada dasarnya, cara menjadi desain grafis otodidak hingga profesional ada pada konsistensi. Dulu, mungkin seseorang [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":12,"featured_media":19238,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[140],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4468"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/12"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4468"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4468\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":19239,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4468\/revisions\/19239"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/19238"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4468"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4468"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4468"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}