{"id":4237,"date":"2023-01-31T10:19:04","date_gmt":"2023-01-31T03:19:04","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=4237"},"modified":"2023-04-04T15:56:28","modified_gmt":"2023-04-04T08:56:28","slug":"cara-membuat-surat-lamaran-barista","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/cara-membuat-surat-lamaran-barista\/","title":{"rendered":"Cara Membuat Surat Lamaran Barista yang Menarik"},"content":{"rendered":"\n<p>Cara membuat surat lamaran barista yang menarik harus diperhatikan bagi Anda yang ingin menjadi barista di sebuah kedai kopi. Kenikmatan secangkir kopi dan dilengkapi dengan suasana nyaman yang ditawarkan oleh sebuah kedai kopi.<\/p>\n\n\n\n<p>Ini tidak hanya dapat memikat konsumen saja. Nuansa dari kedai kopi tersebut juga mampu menarik orang-orang untuk bekerja di kedai kopi, khususnya sebagai peracik minuman atau barista.<\/p>\n\n\n\n<p>Menjadi seorang barista, tidak hanya harus menguasai keterampilan dalam menyeduh kopi saja, namun juga harus memahami cara melayani pelanggan, cara pengelolaan kafe atau kedai kopi, serta menjaga kebersihannya.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/profesi\/cara-membuat-cv-untuk-barista\/\">Cara Membuat CV Untuk Barista<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\"><strong>Tahapan dalam Cara Membuat Surat Lamaran Barista<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Untuk menjadi barista pada sebuah kedai kopi yang pertama harus dilakukan adalah membuat surat lamaran. Sebelumnya, tentu harus memahami cara membuat surat lamaran kerja barista. Sebenarnya pada beberapa kedai kopi tidak memerlukan pengalaman bekerja.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Salah satu yang menjadi faktor pertimbangannya adalah surat lamaran kerjanya. Sehingga dengan mengetahui cara membuat surat lamaran barista yang benar dan menarik menjadikan Anda berkesempatan besar untuk dapat diterima pada kedai kopi tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Terdapat berbagai macam informasi diri yang harus tercantum dalam surat lamaran.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">1. <strong>Tempat dan Tanggal Pembuatan Surat Lamaran<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tempat serta tanggal pembuatan surat lamaran merupakan hal pertama yang harus ditulis saat membuat surat lamaran. Contoh penulisan tanggal pada surat lamaran barista adalah sebagai berikut.<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li>Penulisan tanggal menggunakan bahasa Indonesia: 11 Maret 2021 (tanggal, bulan, tahun)<\/li>\n\n\n\n<li>Penulisan tanggal menggunakan bahasa Inggris: March 11, 2021 (bulan, tanggal, tahun)<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">2. <strong>Tujuan Surat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tahapan selanjutnya cara membuat surat lamaran barista adalah menuliskan tujuan dari dibuatnya surat lamaran tersebut. Contoh penulisan tujuan surat lamaran barista adalah:<\/p>\n\n\n\n<p>Perihal: Lamaran Pekerjaan<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/dimana-tempat-belajar-menjadi-barista\/\">Dimana tempat belajar menjadi barista? Wajib Tahu!<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">3. <strong>Salam Pembuka<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sapalah perekrut secara formal dengan menyebutkan namanya. Anda bisa mendapatkan informasi nama perekrutnya dari iklan lowongan pekerjaan tersebut. Contoh salam pembuka surat lamaran barista Starbucks:<\/p>\n\n\n\n<p>Kepada Yth.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Bapak Andi Fahrizal<\/p>\n\n\n\n<p>Manajer Starbucks Kuningan<\/p>\n\n\n\n<p>Dengan hormat,<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">4. <strong>Isi Surat Lamaran Barista<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting cara membuat surat lamaran barista pada cafe atau kedai kopi. Pada bagian ini, Anda harus mengisi:<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Menjelaskan Maksud dan Motivasi Melamar Barista.&nbsp;<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Pada bagian ini tulislah informasi darimana Anda mengetahui lowongan tersebut serta posisi yang akan dilamar, seperti barista. Contoh dalam menjelaskan maksud dan motivasi sebagai berikut. Berikut beberapa contoh jawaban dari motivasi melamar sebagai barista menurut <a href=\"https:\/\/rencanamu.id\/post\/karier\/8-alasan-kenapa-saya-memilih-bekerja-sebagai-barista-di-starbucks\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Rencanamu<\/a>.<\/p>\n\n\n\n<p>\u201c&#8230; Sehubungan dengan iklan lowongan kerja di &#8230;, saya ingin melamar menjadi barista di Cafe atau kedai kopi XX&#8230;\u201d<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Memperkenalkan Diri&nbsp;<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Perkenalkanlah diri Anda secara formal dengan menuliskan berbagai informasi diri secara singkat. Informasi diri pada surat lamaran barista berisi tentang nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor telpon, serta alamat email aktif.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">5. <strong>Lampirkan Dokumen Lengkap<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Cara membuat surat lamaran barista selanjutnya adalah memperkenalkan berbagai kemampuan yang dimiliki dan mengapa Anda adalah orang yang pantas untuk bekerja di kedai kopi tersebut. Jelaskan secara singkat dan jelas.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>kemudian, tuliskan berbagai dokumen pribadi yang dilampirkan pada surat lamaran kerja yang sesuai dengan persyaratan melamar kerja di kedai kopi tersebut. Contoh lampiran pada surat lamaran kerja barista:<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li>Fotokopi KTP<\/li>\n\n\n\n<li>Fotokopi Ijazah Terakhir<\/li>\n\n\n\n<li>Daftar Riwayat Hidup<\/li>\n\n\n\n<li>Fotokopi Sertifikat Training Barista<\/li>\n\n\n\n<li>Fotokopi Surat Keterangan Kerja di Cafe<\/li>\n\n\n\n<li>Fotokopi SKCK<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">6. <strong>Penutup<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Setelah menuliskan segala kelengkapan berbagai dokumen pribadi serta mempromosikan diri sebagai kandidat yang tepat untuk bekerja di kedai kopi tersebut.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Cara menulis surat lamaran barista selanjutnya adalah menuliskan dua hal terpenting pada bagian penutup surat lamaran, yaitu kata terima kasih dan ekspektasi Anda.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li>Ucapkan harapan Anda untuk dapat melanjutkan proses perekrutan ke tahap selanjutnya seperti panggilan wawancara kerja.&nbsp;<\/li>\n\n\n\n<li>Terakhir, ungkapkan rasa terima kasih Anda untuk waktu dan perhatian yang telah diberikan manajer dalam membaca surat lamaran kerja Anda.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"has-medium-font-size wp-block-heading\">7. <strong>Salam Penutup<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Bagian yang paling akhir dari surat lamaran kerja barista adalah salam penutup. Salam penutup pada surat lamaran yang biasa digunakan adalah \u201cHormat saya\u201d yang diikuti dengan tanda tangan dan nama lengkap.<\/p>\n\n\n\n<p>Pekerjaan ini sudah tersebar di mana-mana. Untuk dapat memberikan banyak peluang diterima dalam melamar kerja sebagai barista salah satu faktor terpentingnya adalah cara membuat surat lamaran barista.<\/p>\n\n\n\n<p><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Cara membuat surat lamaran barista yang menarik harus diperhatikan bagi Anda yang ingin menjadi barista [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":4238,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4237"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4237"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4237\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4238"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4237"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4237"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4237"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}