{"id":4115,"date":"2023-09-14T10:41:02","date_gmt":"2023-09-14T03:41:02","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=4115"},"modified":"2024-04-25T16:24:38","modified_gmt":"2024-04-25T09:24:38","slug":"bagaimana-jika-menjadi-salah-satu-korban-penipuan-lowongan-kerja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/bagaimana-jika-menjadi-salah-satu-korban-penipuan-lowongan-kerja\/","title":{"rendered":"Bagaimana Jika Menjadi Salah Satu Korban Penipuan Lowongan Kerja?"},"content":{"rendered":"\n

Pastinya Anda bertanya-tanya bagaimana jika Anda menjadi salah satu korban penipuan lowongan kerja. Sehingga apa yang harusnya dilakukan ketika berada pada posisi tersebut agar tidak semakin merugikan diri sendiri nantinya?<\/p>\n\n\n\n

pastinya ada langkah-langkah tersendiri harus bisa dilakukan saat situasi tersebut terjadi pada diri Anda. Berikut ini penjelasan bagaimana mengatasi penipuan lowongan kerja, yuk simak!!!<\/p>\n\n\n\n

Cara Mengatasi Jika Menjadi Salah Satu Korban Penipuan Lowongan Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Dilansir dari Kementerian Perindustrian <\/a><\/strong>berdasarkan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, <\/strong>perusahaan diwajibkan untuk melindungi pencari kerja dari proses rekrutmen hingga selesai. <\/p>\n\n\n\n

\"\"<\/figure>\n\n\n\n

Sehingga pencari kerja telah dilidungi oleh undang-undang<\/a>. Berikut beberapa langkah-langkah yang dapat Anda lakukan apabila menjadi salah satu korban penipuan lowongan kerja.<\/p>\n\n\n\n

1. Hentikan Komunikasi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda telah berkomunikasi dengan pihak yang mencurigakan atau telah memberikan informasi pribadi atau keuangan, segera hentikan semua komunikasi dengan mereka. Jangan memberikan informasi tambahan atau uang kepada mereka.<\/p>\n\n\n\n

2. Simpan Bukti<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Simpan semua bukti komunikasi, email, pesan teks, atau dokumen terkait yang Anda terima dari pihak yang mencurigakan. Ini akan menjadi bukti jika Anda perlu melaporkan penipuan tersebut ke pihak berwenang.<\/p>\n\n\n\n

3. Lapor ke Polisi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda yakin telah menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian ini kepada kepolisian setempat<\/a>. Berikan semua bukti yang Anda miliki kepada mereka. Mereka dapat membantu menyelidiki kasus ini.<\/p>\n\n\n\n

4. Lapor ke Otoritas Terkait<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Selain laporan polisi, Anda juga dapat melaporkan penipuan ini kepada otoritas terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), atau otoritas yang berwenang menangani penipuan dan kejahatan terkait.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Apakah KK Dan KTP Untuk Melamar Kerja? Ini Jawabannya!<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

5. Lapor ke Platform Pekerjaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda menemukan penawaran pekerjaan palsu di platform online tertentu (seperti situs web pencarian pekerjaan), laporkan kejadian ini kepada administrator platform tersebut. Mereka dapat memeriksa dan menghapus penawaran palsu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

6. Periksa Identitas Perusahaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pastikan Anda melakukan pengecekan yang cermat terhadap perusahaan<\/a> atau organisasi yang mengaku memiliki penawaran pekerjaan. <\/p>\n\n\n\n

Verifikasi informasi mereka melalui situs web resmi, nomor telepon, atau alamat fisik yang terdaftar. Hindari mengirimkan informasi pribadi atau keuangan sebelum memastikan bahwa perusahaan tersebut sah.<\/p>\n\n\n\n

7. Jaga Keamanan Keuangan Anda<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda telah memberikan informasi keuangan kepada pihak yang mencurigakan, segera hubungi bank atau lembaga keuangan Anda untuk mengamankan akun Anda dan memantau aktivitas keuangan yang mencurigakan.<\/p>\n\n\n\n

8. Waspadai Tanda-tanda Penipuan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pelajari tanda-tanda umum penipuan lowongan kerja<\/a>, seperti permintaan uang muka, penawaran gaji yang terlalu tinggi untuk pekerjaan yang sebenarnya, penawaran pekerjaan tanpa wawancara, atau tata letak surat lamaran yang tidak profesional. <\/p>\n\n\n\n

9.  Kesadaran<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Bagikan pengalaman Anda dengan teman dan keluarga agar mereka juga dapat belajar dari kasus Anda. Edukasi dan kesadaran adalah kunci untuk menghindari penipuan<\/a> serupa di masa depan.<\/p>\n\n\n\n

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Mengidentifikasi lowongan kerja palsu sangat penting untuk menghindari penipuan. Berikut adalah ciri-ciri umum yang sering ditemukan pada loker palsu:<\/p>\n\n\n\n

1. Permintaan Uang Muka<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Salah satu tanda paling jelas dari lowongan kerja palsu adalah permintaan uang muka atau pembayaran untuk melamar pekerjaan. Perusahaan yang sah tidak akan meminta uang muka dari pelamar.<\/p>\n\n\n\n

2. Gaji Terlalu Tinggi untuk Pekerjaan yang Tidak Sesuai<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika tawaran gaji terlalu tinggi untuk pekerjaan yang sebenarnya tidak memerlukan keterampilan atau pengalaman khusus, ini bisa menjadi pertanda bahwa tawaran tersebut palsu.<\/p>\n\n\n\n

3. Tidak Ada Wawancara<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

 Beberapa penipu akan menawarkan pekerjaan tanpa melakukan wawancara atau evaluasi lebih lanjut. Ini adalah tanda bahwa mereka mungkin tidak serius atau berusaha memperoleh informasi pribadi Anda.<\/p>\n\n\n\n

4. Tata Letak Surat Lamaran yang Tidak Profesional<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Surat lamaran atau komunikasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang tampak tidak profesional, berantakan, atau penuh dengan kesalahan tata bahasa dapat menunjukkan tanda-tanda kecurigaan.<\/p>\n\n\n\n

5. Alamat Email yang Mencurigakan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Alamat email yang digunakan oleh perusahaan atau perekrut mencurigakan atau terlihat tidak profesional (misalnya, menggunakan alamat email gratisan seperti Gmail atau Yahoo untuk bisnis yang seharusnya punya domain sendiri).<\/p>\n\n\n\n

6. Kontak yang Terbatas<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

 Ketika perusahaan atau perekrut hanya menyediakan nomor telepon seluler, alamat email tanpa alamat fisik, atau hanya alamat PO Box, hal ini bisa mencurigakan.<\/p>\n\n\n\n

7. Tekanan Waktu yang Tidak Wajar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda merasa ditekan untuk segera mengambil keputusan atau melakukan tindakan tertentu, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka ingin memanfaatkan Anda.<\/p>\n\n\n\n

8. Tidak Ada Informasi Perusahaan yang Jelas<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda tidak dapat menemukan informasi yang memadai tentang perusahaan, termasuk alamat fisik, situs web resmi, dan detail kontak yang valid, ini bisa menjadi tanda bahaya.<\/p>\n\n\n\n

9. Kesalahan Nama Perusahaan atau Rekrutmen<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Periksa nama perusahaan dengan cermat. Beberapa penipu mungkin menggunakan nama yang mirip dengan perusahaan terkenal untuk menipu pelamar.<\/p>\n\n\n\n

10. Tidak Ada Jejak Online<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda tidak dapat menemukan jejak online dari perusahaan atau perekrut yang terkait dengan lowongan kerja, itu adalah tanda bahwa Anda perlu lebih berhati-hati.<\/p>\n\n\n\n

11. Sistem Pembayaran yang Aneh<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika mereka menginstruksikan Anda untuk melakukan pembayaran melalui transfer uang atau metode pembayaran lain yang tidak biasa, itu bisa menjadi tanda-tanda penipuan.<\/p>\n\n\n\n

Referensi:<\/strong><\/p>\n\n\n\n

    \n
  • Kementerian Perindustrian. Diakses pada 2024. Pasal 35 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.<\/em><\/li>\n<\/ul>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

    Pastinya Anda bertanya-tanya bagaimana jika Anda menjadi salah satu korban penipuan lowongan kerja. Sehingga apa […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":19845,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4115"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4115"}],"version-history":[{"count":10,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4115\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":22497,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4115\/revisions\/22497"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/19845"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4115"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4115"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4115"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}