{"id":3590,"date":"2023-10-23T09:58:24","date_gmt":"2023-10-23T02:58:24","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=3590"},"modified":"2024-04-29T07:16:17","modified_gmt":"2024-04-29T00:16:17","slug":"cara-menuliskan-kemampuan-bahasa-di-cv","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/cara-menuliskan-kemampuan-bahasa-di-cv\/","title":{"rendered":"Cara Menuliskan Kemampuan Bahasa di CV"},"content":{"rendered":"\n<p>Tidak sedikit orang yang masih merasa kebingungan mengenai cara menuliskan kemampuan bahasa di CV. Kemampuan bahasa menjadi salah satu hal yang cukup penting untuk ditampilkan pada CV. Dilansir dari<strong><a href=\"https:\/\/www.indeed.com\/career-advice\/resumes-cover-letters\/resume-language-skills\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\"> Indeed<\/a><\/strong>, komunikasi adalah bagian penting dari pekerjaan. <\/p>\n\n\n\n<p>Mengetahui bahasa yang sesuai dengan pekerjaan menunjukkan pengetahuan yang merupakan alat penting untuk dimiliki karena bisnis sedang mengglobal di semua industri. Karena penting berikut ini merupakan cara menulis kemampuan bahasa di CV dan penjelasannya, yuk simak!!!<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#manfaat-menuliskan-kemampuan-bahasa-dalam-cv\">Manfaat Menuliskan Kemampuan Bahasa dalam CV<\/a><\/li><li ><a href=\"#tingkat-keahlian-bahasa\">Tingkat Keahlian Bahasa<\/a><\/li><li ><a href=\"#cara-menuliskan-kemampuan-bahasa-di-cv\">Cara Menuliskan Kemampuan Bahasa di CV<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"manfaat-menuliskan-kemampuan-bahasa-dalam-cv\"><strong>Manfaat Menuliskan Kemampuan Bahasa dalam CV<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-menonjolkan-soft-skill-yang-kamu-miliki\"><strong>1. Menonjolkan&nbsp;<em>soft skill<\/em>&nbsp;yang kamu miliki<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Kemampuan bahasa adalah salah satu dari banyak <a href=\"https:\/\/layanan.pintarnya.com\/kamus\/s\/soft-skill\/\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">soft skill <\/a>yang dapat dimiliki seseorang. Ketika kamu mencantumkan kemampuan bahasa di CV, ini dapat mengindikasikan bahwa kamu memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik, adaptabilitas, kemampuan beradaptasi dengan berbagai budaya dan latar belakang, serta kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan multibahasa. Ini adalah soft skill yang berharga dalam dunia kerja, terutama dalam pekerjaan yang melibatkan komunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-menunjukkan-kompetensimu-di-bidang-pekerjaan-tertentu\"><strong>2. Menunjukkan kompetensimu di bidang pekerjaan tertentu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Kemampuan bahasa seringkali menjadi aset penting dalam pekerjaan tertentu. Misalnya, jika kamu mencari pekerjaan di bidang penerjemahan, diplomasi internasional, bisnis internasional, atau industri pariwisata, kemampuan bahasa adalah kompetensi yang sangat penting. Menyertakan kemampuan bahasa di CV kamu dapat menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa kamu memiliki kualifikasi khusus yang relevan dengan pekerjaan tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/cara-menulis-riwayat-pendidikan-di-cv\/\">Bagaimana Cara Menuliskan Riwayat Pendidikan Di CV<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"tingkat-keahlian-bahasa\"><strong>Tingkat Keahlian Bahasa<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-beginner\"><strong>1.&nbsp;<em>Beginner<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tingkat keahilian bahasa ini menunjukkan bahwa kamu memiliki pengetahuan dasar dalam bahasa tersebut. Kamu mungkin bisa memahami beberapa kata atau frasa dasar, tetapi mungkin tidak mampu berkomunikasi dengan lancar.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-intermediate\"><strong>2.&nbsp;<em>Intermediate<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tingkat ini menunjukkan bahwa kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bahasa tersebut. Kamu mungkin bisa berbicara dengan lancar dalam situasi sehari-hari, tetapi mungkin memiliki keterbatasan dalam berbicara tentang topik yang lebih kompleks atau teknis.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-proficient\"><strong>3.&nbsp;<em>Proficient<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tingkat ini menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan yang baik dalam bahasa tersebut. Kamu bisa berkomunikasi dengan lancar dalam berbagai situasi, termasuk dalam pekerjaan yang melibatkan bahasa tersebut.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-fluent\"><strong>4.&nbsp;<em>Fluent<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tingkat ini menunjukkan bahwa Anda adalah tingkat keahlian yang tinggi dalam bahasa. Kamu bisa berbicara dan menulis dalam bahasa tersebut dengan sangat lancar, bahkan dalam situasi yang lebih teknis atau formal.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"5-native\"><strong>5.&nbsp;<em>Native<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Tingkat ini menunjukkan bahwa bahasa tersebut adalah bahasa ibu kamu, yang berarti kamu berbicara dan menulis dalam bahasa tersebut sejak kecil, tanpa kesulitan. Ini adalah tingkat tertinggi dalam keahlian bahasa.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/cara-menulis-sertifikat-di-cv\/\">Cara Menulis Sertfikat Di CV Agar CV Semakin Terlihat Menarik<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"cara-menuliskan-kemampuan-bahasa-di-cv\"><strong>Cara Menuliskan Kemampuan Bahasa di CV<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-pastikan-jika-anda-memang-benar-benar-menguasai-bahasa-yang-dituliskan\"><strong>1. Pastikan jika Anda memang benar-benar menguasai bahasa yang dituliskan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Cara menuliskan kemampuan bahasa di CV yang benar yaitu hanya dengan menuliskan bahasa-bahasa yang memang dikuasai dengan baik. Jangan sampai Anda meneruskan bahasa yang mungkin hanya diketahui dari film dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n<p>Contohnya saja ketika Anda terbiasa menonton film dari Jepang. Dari film tersebut Anda mengetahui beberapa kata yang ada pada film tersebut. Lalu dari pengetahuan tersebut Anda menuliskan kemampuan berbahasa Jepang di CV. Tentu hal tersebut sangat tidak disarankan. Karena mungkin saja Anda hanya mengetahui kata-kata yang sangat sedikit dan itu tidak bisa digunakan untuk membantu pekerjaan Anda.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-berikan-informasi-mengenai-tingkatan-kemampuan-yang-anda-miliki\"><strong>2. Berikan informasi mengenai tingkatan kemampuan yang Anda miliki<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Cara menuliskan kemampuan bahasa di CV selanjutnya yaitu memberikan informasi mengenai keahlian bahasa yang Anda miliki. Beberapa tingkatan yang biasanya digunakan yaitu adalah begginer, intermediate, proficient, hingga native.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Ini menjadi informasi yang sangat penting untuk diketahui oleh seorang rekruter. Karena mungkin saja perusahaan membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bahasa tertentu sehingga mencari orang-orang yang memang memiliki kemampuan diatas intermediate.<\/p>\n\n\n\n<p>Untuk mengukur kemampuan berbahasa Anda maka bisa melakukan serangkaian tes yang tersedia saat ini. Contohnya saja ketika Anda ingin mengukur kemampuan berbahasa Inggris maka bisa menggunakan tes TOEFL. Untuk bahasa lain Anda juga bisa menyesuaikan dengan jenis tes yang dilakukan. Dengan begitu nantinya Anda bisa mencantumkan informasi mengenai Tingkat kemampuan bahasa dengan valid sesuai dengan hasil tes.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-pilih-format-yang-tepat-untuk-menuliskan-kemampuan-bahasa\"><strong>3. Pilih format yang tepat untuk menuliskan kemampuan bahasa<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Cara menuliskan kemampuan bahasa di CV yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu adalah format yang digunakan. Tentu saja ada berbagai macam format penulisan yang bisa Anda gunakan sesuai dengan desain yang ingin dibuat.<\/p>\n\n\n\n<p>Salah satu format yang paling umum digunakan yaitu dengan menggunakan format poin-poin. Ini merupakan format yang bagus karena bisa terlihat dengan jelas. Format ini cocok diaplikasikan jika Anda membuat desain CV yang simple.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-tuliskan-pada-bagian-yang-tepat\"><strong>4. Tuliskan pada bagian yang tepat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Cara menuliskan kemampuan bahasa di CV yang terakhir yaitu adalah memasukkan pada bagian yang tepat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa CV terdiri dari berbagai macam bagian.<\/p>\n\n\n\n<p>Beberapa orang menuliskan kemampuan bahasa pada bagian skill. Walaupun begitu beberapa orang juga lebih suka menempatkannya pada bagian perbedaan karena ini merupakan soft skill yang penting untuk beberapa pekerjaan.<\/p>\n\n\n\n<p>Mungkin salah satu tujuan menempatkan pada bagian yang berbeda supaya bisa menjadi fokus perhatian. Karena mungkin saja ketika diletakkan pada bagian skill, fokus perhatian ke bagian yang lain bukan pada kemampuan berbahasa.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"5-hindari-informasi-palsu\"><strong>5. Hindari informasi palsu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Salah Satu hal yang wajib dihindari ketika menulis informasi pada CV yaitu adalah informasi yang tidak sesuai dengan sebenarnya atau bohong. Misalnya saja Anda memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan tingkat beginner atau pemula.<\/p>\n\n\n\n<p><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Tidak sedikit orang yang masih merasa kebingungan mengenai cara menuliskan kemampuan bahasa di CV. Kemampuan [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":3591,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3590"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3590"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3590\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":22658,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3590\/revisions\/22658"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3591"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3590"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3590"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3590"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}