{"id":3270,"date":"2022-12-07T10:49:05","date_gmt":"2022-12-07T03:49:05","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=3270"},"modified":"2024-03-15T10:53:15","modified_gmt":"2024-03-15T03:53:15","slug":"manajemen-restoran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/manajemen-restoran\/","title":{"rendered":"Tips Manajemen Restoran yang Penting Untuk diketahui!"},"content":{"rendered":"\n<p>Menjalankan bisnis restoran dapat menjadi suatu tantangan tersendiri bagi seorang pebisnis. <\/p>\n\n\n\n<p>Setiap bidang bisnis tentu mempunyai karakter dan trik pengelolaannya masing-masing, begitu pula dengan bisnis restoran. <\/p>\n\n\n\n<p>Supaya restoran Anda dapat berjalan baik dan bertumbuh secara sehat, mengelola manajemen restoran ternyata tidak hanya perihal pelanggan saja yang perlu diperhatikan. <\/p>\n\n\n\n<p>Keseluruhan aspek mulai dari staf hingga laporan keuangan harus dikelola secara optimal.<\/p>\n\n\n\n<p>Pelajari apa saja tips dan trik mengelola manajemen restoran yang paling penting untuk diketahui. <\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-mengelola-restoran\">Hal yang Perlu diperhatikan Dalam Mengelola Restoran<\/a><\/li><li ><a href=\"#mengelola-tenaga-kerja-restoran\">Mengelola Tenaga Kerja Restoran<\/a><\/li><li ><a href=\"#merekrut-tenaga-kerja-restoran-ketika-high-season\">Merekrut Tenaga Kerja Restoran Ketika High Season<\/a><\/li><li ><a href=\"#yang-harus-diperhatikan-saat-merekrut-tenaga-kerja-restoran\">Yang Harus diperhatikan Saat Merekrut Tenaga Kerja Restoran<\/a><\/li><li ><a href=\"#kesimpulan\">Kesimpulan<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<p>Jadikan restoran Anda sebagai restoran yang tidak hanya memuaskan hati pelanggan, tetapi juga menjadi tempat bekerja yang nyaman untuk para staf.\u00a0<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/cara-meminta-reschedule-interview\/\"><strong>Cara Meminta Reschedule Interview yang Baik dan Benar<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-mengelola-restoran\"><strong>Hal yang Perlu diperhatikan Dalam Mengelola Restoran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Sebuah perusahaan bisa menjadi maju tentu dikarenakan semua SDM yang berkualitas dan bekerja dengan baik. <\/p>\n\n\n\n<p>Ketika restoran baru didirikan, pastikan Anda telah merekrut staf yang benar-benar profesional sehingga tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai sesuai rencana.<\/p>\n\n\n\n<p>Restoran yang mempunyai kebiasaan mengganti karyawan terlalu sering pada umumnya akan sulit bertumbuh.<\/p>\n\n\n\n<p>Jika Anda merasa ketrampilan karyawan restoran Anda kurang memadai, jangan buru-buru untuk memberikan hukuman atau justru memecatnya. <\/p>\n\n\n\n<p>Anda bisa memberikan pelatihan kerja agar kinerjanya kemudian bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. <\/p>\n\n\n\n<p>Berikan suasana dan lingkungan kerja yang nyaman. Karyawan juga perlu untuk diapresiasi dan dihargai jerih payahnya.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"mengelola-tenaga-kerja-restoran\"><strong>Mengelola Tenaga Kerja Restoran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Mengelola tenaga kerja restoran dapat dikatakan lebih sulit dari yang dibayangkan. Anda bisa merekrut manager restoran yang mempunyai karakter kepemimpinan yang baik. <\/p>\n\n\n\n<p>Manager tentu dapat membantu tugas Anda untuk memimpin dan mengelola tim yang banyak serta berkontribusi dalam manajemen restoran. <\/p>\n\n\n\n<p>Supaya karyawan dapat memenuhi ekspektasi yang ditetapkan, tentu Anda harus menyusun aturan yang jelas untuk keseluruhan karyawan.<\/p>\n\n\n\n<p>Dengan ditetapkannya aturan dan standar operasional, tentu karyawan akan mempunyai pedoman tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. <\/p>\n\n\n\n<p>Manager pun bisa mengelola tim berdasarkan standar yang ada. Sebagai pemilik restoran, peran serta Anda juga dibutuhkan dalam mengevaluasi karyawan.<\/p>\n\n\n\n<p>Jika ada suatu target baru, Anda bisa menginformasikan kepada seluruh karyawan. Namun jika ada sesuatu yang kurang Anda sukai, lebih baik untuk memanggil yang bersangkutan secara pribadi. <\/p>\n\n\n\n<p>Hindari menegur berlebihan di depan umum karena karyawan akan merasa tidak nyaman dan akan berdampak pada menurunnya kinerja.<\/p>\n\n\n\n<p>Lakukan evaluasi karyawan secara rutin, Anda bisa menjadwalkan agenda untuk penampungan kritik dan masukan dari setiap pribadi karyawan. <\/p>\n\n\n\n<p>Sebagai pemilik restoran, Anda juga perlu memberikan motivasi supaya para karyawan lebih bersemangat lagi dalam bekerja. <\/p>\n\n\n\n<p>Motivasi bisa berupa hadiah jika menyelesaikan tantangan, bisa berupa liburan, tambahan cuti, atau bahkan sekadar kalimat motivasi.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/cara-menolak-interview-kerja\/\"><strong>Cara Menolak Interview Kerja yang Baik dan Benar<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"merekrut-tenaga-kerja-restoran-ketika-high-season\"><strong>Merekrut Tenaga Kerja Restoran Ketika <em>High Season<\/em><\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Pada saat <em>high season, <\/em>tentu kondisi restoran akan jauh lebih ramai pelanggan dibandingkan hari-hari biasa. Pada musim seperti ini, biasanya staf restoran akan kewalahan karena pesanan yang membludak dan tuntutan dari banyaknya pelanggan. <\/p>\n\n\n\n<p>Supaya <em>performance <\/em>restoran Anda tetap terjaga, Anda bisa merekrut tenaga kerja restoran ketika <em>high season <\/em>tiba. Langkah ini penting dilakukan dalam manajemen restoran ketika membludaknya pelanggan yang datang.<\/p>\n\n\n\n<p>Lalu bagaimana cara merekrut karyawan secara cepat? Anda bisa membuka lowongan pekerjaan tenaga kerja <em>casual <\/em>atau <em>event<\/em>.<\/p>\n\n\n\n<p>Di mana pelamarnya harus mengetahui bahwa lowongan tersebut memang diperuntukkan sebagai tenaga pembantu selama <em>high season <\/em>saja. <\/p>\n\n\n\n<p>Persyaratan yang dicantumkan dalam lowongan kurang lebihnya sama dengan persyaratan yang biasa dicantumkan untuk merekrut karyawan kontrak.<\/p>\n\n\n\n<p>Prioritaskan memilih pelamar dari pengalamannya di dunia restoran. Pelamar yang pernah bekerja di restoran pasti sedikit banyak mengetahui gambaran <em>jobdesk <\/em>dalam restoran. <\/p>\n\n\n\n<p>Sehingga manager atau tim yang telah ada tidak perlu mengajari terlalu banyak demi mengefisiensi waktu menghadapi lonjakan pelanggan.<\/p>\n\n\n\n<p>Ketika <em>high season <\/em>tiba, tentu Anda tidak bisa memberikan banyak pelatihan secara santai kepada tenaga kerja baru yang bekerja khusus <em>event <\/em>tersebut. <\/p>\n\n\n\n<p>Supaya tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk <em>training, <\/em>Anda bisa mengalokasikan <em>jobdesk <\/em>ringan yang bisa dilakukan hanya dalam sekali mengajari saja.<\/p>\n\n\n\n<p>Misalnya seperti membantu mencatat menu, mengantarkan pesanan, membersihkan meja, menyapu dan mengepel, hingga mencuci bahan masakan maupun piring-piring kotor. <\/p>\n\n\n\n<p>Untuk pekerjaan inti seperti <em>chef, <\/em>hendaknya Anda mencari yang benar-benar berpengalaman sebagai koki supaya rasa masakan di restoran Anda tidak menurun kualitasnya.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/kerugian-jadi-kutu-loncat-dalam-pekerjaan\/\"><strong>Kerugian Jadi Kutu Loncat dalam Pekerjaan yang Perlu diketahui<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"yang-harus-diperhatikan-saat-merekrut-tenaga-kerja-restoran\"><strong>Yang Harus diperhatikan Saat Merekrut Tenaga Kerja Restoran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Supaya tenaga kerja yang direkrut adalah yang terbaik dan dapat memberikan yang optimal untuk kemajuan restoran, hendaknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut saat merekrut tenaga kerja restoran:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Kulik Pengalaman Pelamar Kerja<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Terkadang pengalaman kerja menjadi jauh lebih penting dibandingkan dengan tingkat pendidikan pelamar kerja. Ilmu yang diperoleh selama bekerja tentu akan lebih bermanfaat untuk diterapkan dalam dunia kerja. <\/p>\n\n\n\n<p>Dalam menyeleksi calon tenaga kerja, HRD hendaknya mengulik betul bagaimana pengalaman kerja si pelamar.<\/p>\n\n\n\n<p>Sesuaikan dengan lowongan yang sedang dibuka, apakah untuk koki, pelayan, hingga bagian kasir. Mencari tenaga kerja yang non pengalaman sebenarnya boleh dicoba tetapi berikan posisi yang mudah dipelajari, misalnya pelayan. <\/p>\n\n\n\n<p>Selama bergabung sebagai karyawan, beri pelatihan tambahan dan evaluasi apakah setiap karyawan menunjukkan kualifikasi yang pantas untuk diberikan <em>jobdesk <\/em>di posisi lain atau tidak.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Karakter dan <em>Attitude<\/em> Nomor Satu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Meskipun seorang pelamar kerja mempunyai pengalaman yang banyak dan jam kerja yang tinggi, namun <a href=\"https:\/\/www.idntimes.com\/life\/inspiration\/laurensius-aldiron-1\/cara-tahu-sifat-asli-seseorang-c1c2\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">karakter dan <em>attitude<\/em><\/a><em>&#8211;<\/em>nya sangat kurang, tentu harus menjadi pertimbangan tersendiri bagi HRD. <\/p>\n\n\n\n<p>Rekruter harus mencoba mempelajari bagaimana karakter dan sopan santun si pelamar kerja. Peran rekruter dalam mencari kandidat tentu sangat berpengaruh dalam rangkaian manajemen restoran.<\/p>\n\n\n\n<p>Dunia restoran bukanlah dunia yang cukup mudah untuk dijalani. Tenaga kerja restoran wajib mempunyai karakter yang jujur, bersemangat, dan bertanggung jawab. <\/p>\n\n\n\n<p>Pertimbangkan ulang apabila pelamar menunjukkan indikasi karakter yang berlawanan dari kualifikasi yang dibutuhkan. <\/p>\n\n\n\n<p>Karyawan dengan karakter yang jujur, bersemangat, serta bertanggung jawab tentu akan lebih mudah diarahkan dan diajak berkembang bersama perusahaan.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Berikan Masa <em>Training<\/em> dan Uji Coba<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sebelum buru-buru memberinya kontrak bekerja untuk masa setahun, lebih baik untuk menerapkan masa <em>training <\/em>dan uji coba.<\/p>\n\n\n\n<p>Anda bisa memberikan opsi uji coba 1 bulan hingga 3 bulan untuk menilai dan mengevaluasi apakah si tenaga kerja baru ini mampu dan sanggup bergabung menjadi tim di restoran untuk jangka waktu yang lebih lama.<\/p>\n\n\n\n<p>Konsistensi hasil kinerja karyawan harus terus diperhatikan untuk mengetahui apakah si karyawan tersebut benar-benar sanggup menangani <em>jobdesk <\/em>yang diberikan atau justru sebaliknya. <\/p>\n\n\n\n<p>Jika lolos masa uji coba, Anda baru bisa memberikan kontrak kerja yang lebih lama daripada masa uji coba yang baru dilakukan.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <\/strong><a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/perbedaan-umk-dan-umr\/\"><strong>Berikut Perbedaan UMK dan UMR Secara Sederhana<\/strong><\/a><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"kesimpulan\"><strong>Kesimpulan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Tips mengelola sebuah restoran tentu harus mencakup keseluruhan aspek di dalam berdirinya sebuah restoran. Mulai dari pemilihan tenaga kerja, menu, penyuplai bahan masakan, dekorasi, hingga trik pemasaran. <\/p>\n\n\n\n<p>Untuk bisa menjalankan keseluruhan <em>role <\/em>pekerjaan dengan baik, Anda perlu merekrut tenaga kerja yang juga baik.<\/p>\n\n\n\n<p>Pemilik restoran bisa memulai rekrutmen untuk posisi HRD dan manager restoran. HRD akan membantu Anda untuk merekrut tim untuk <em>role <\/em>lainnya, dan manager akan membantu untuk memimpin tim tenaga kerja serta mengelola manajemen restoran Anda. <\/p>\n\n\n\n<p>Pastikan untuk mempertimbangkan bagaimana pengalaman kerja, karakter, hingga sopan santun pelamar kerja sebelum memilihnya sebagai tenaga kerja baru di restoran yang Anda miliki.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Menjalankan bisnis restoran dapat menjadi suatu tantangan tersendiri bagi seorang pebisnis. Setiap bidang bisnis tentu [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":11,"featured_media":21475,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[144],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3270"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/11"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3270"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3270\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":21478,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3270\/revisions\/21478"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/21475"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3270"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3270"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3270"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}