{"id":3174,"date":"2022-11-28T12:54:42","date_gmt":"2022-11-28T05:54:42","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=3174"},"modified":"2023-10-23T10:58:48","modified_gmt":"2023-10-23T03:58:48","slug":"cara-nego-gaji-saat-offering-letter","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/cara-nego-gaji-saat-offering-letter\/","title":{"rendered":"Cara Nego Gaji Saat Offering Letter, Harus Anda Pikirkan!"},"content":{"rendered":"\n<p>Kemampuan Anda untuk cara nego gaji saat offering letter tentunya akan mempengaruhi upah setiap bulannya nanti. Walaupun gaji ditentukan secara umum oleh seorang atasan, alangkah lebih baiknya untuk dibahas secara bersama dengan karyawannya.<\/p>\n\n\n\n<p>Tidak ada orang yang mau untuk bekerja, dan diupah lebih rendah daripada sepantasnya. Pastinya tidak enak dong kerja keras setiap harinya, namun tidak setara dengan kemampuan Anda.<\/p>\n\n\n\n<p>Apa itu offering letter? Bagi Anda yang tidak paham sebelumnya, itu singkatnya adalah surat penawaran untuk bekerja. Jika sudah mencapai tahap ini, secara tidak langsung sudah diterima untuk bekerja di sebuah tempat.<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#cara-nego-gaji-saat-offering-letter\">Cara Nego Gaji Saat Offering Letter<\/a><ul><li ><a href=\"#1-melakukan-riset-atau-penelitian\">1. Melakukan riset atau penelitian<\/a><\/li><li ><a href=\"#2-value-yang-anda-miliki\">2. Value yang Anda miliki<\/a><\/li><li ><a href=\"#3-ramah-dan-sopan\">3. Ramah dan sopan<\/a><\/li><\/ul><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"cara-nego-gaji-saat-offering-letter\"><strong>Cara Nego Gaji Saat Offering Letter<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Masalah pembahasan upah seorang karyawan terkadang dapat merepotkan kedua pihak. Maka dari itu, Anda tentunya penting untuk mengetahui cara nego gaji saat offering letter agar proses ini tetap dapat berjalan dengan baik.<\/p>\n\n\n\n<p>Kami menemukan masih banyaknya orang atau pekerja yang enggan untuk melakukan negosiasi terkait upah. Nyatanya mereka lebih cenderung setuju langsung dengan pihak sebuah perusahaan tersebut daripada melakukan komunikasi secara bersama.<\/p>\n\n\n\n<p>Walaupun pembahasan upah terkesan sensitif dan juga menambah beban, tidak mengesampingkan bahwa hal ini sangat penting. Maka dari itu, berikut informasi dari kami mengenai cara nego gaji saat offering letter.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-melakukan-riset-atau-penelitian\">1. Melakukan riset atau penelitian<\/h3>\n\n\n\n<p>Setiap bidang pekerjaan pastinya memiliki gajinya masing-masing. Standar umum pada berbagai sektor juga tidak dapat disetarakan, dengan pertimbangan perbedaan tingkat kesulitan, serta pengalaman untuk tiap jenis pekerjaan.<\/p>\n\n\n\n<p>Penting untuk<a href=\"https:\/\/www.idxchannel.com\/milenomic\/3-website-membantu-cara-mengecek-gaji-suatu-posisi\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\"> mengetahui kisaran gaji<\/a> di sektor pekerjaan Anda. Dengan begitu, terbentuk sebuah gambaran terhadap seberapa banyak yang akan diterima setiap bulannya.<\/p>\n\n\n\n<p>Berbagai cara nego gaji saat offering letter juga dapat bergantung pada tahap ini, yaitu riset atau penelitian. Akan lebih baik jika Anda melakukan negosiasi dengan memiliki sebuah dasar informasi umum mengenai upah di sektor perusahaannya.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-value-yang-anda-miliki\">2. Value yang Anda miliki<\/h3>\n\n\n\n<p>Jika sudah mencapai tahap surat penawaran, pastinya Anda dianggap menjadi kandidat yang paling cocok. Mungkin hal itu juga berarti bahwa Anda memiliki nilai tambah atau kemampuan untuk memberikan dampak secara signifikan pada sebuah perusahaan.<\/p>\n\n\n\n<p>Seringkali harapan setiap upah pekerja tidak sesuai dengan keinginan perusahaan. Dalam kasus tersebut, kemauan untuk bernegosiasi sangat dibutuhkan dari kedua pihak untuk mencapai sebuah kesepakatan.<\/p>\n\n\n\n<p>Salah satu cara nego gaji saat offering letter yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan nilai tambah pada diri Anda masing-masing. Aspek seperti pengalaman, skill, keterampilan, dan sikap tentunya akan mengambil peran dalam negosiasi ini.<\/p>\n\n\n\n<p>Semakin banyak pengalaman, atau keterampilan pada diri Anda akan menyebabkan upahnya juga semakin meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya, dengan kurangnya pengalaman atau keterampilan yang dibutuhkan akan berujung pada upah minimum.<\/p>\n\n\n\n<p>Pastikan upah setiap bulannya sepadan dengan nilai tambah yang Anda berikan saat sedang bekerja. Hal tersebut sangat diperlukan agar kedua pihak merasa adil, dan menciptakan lingkungan kerja positif.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/bagaimana-jika-gaji-yang-ditawarkan-jauh-dari-ekspektasi\/\">Bagaimana Jika Gaji yang Ditawarkan Jauh dari Ekspektasi?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-ramah-dan-sopan\">3. Ramah dan sopan<\/h3>\n\n\n\n<p>Pasti Anda berpikir bahwa saat menerima surat penawaran kerja, dapat lebih bersikap santai. Walaupun ini tahap terakhir dalam proses mencari pekerjaan, penting untuk tetap jaga sikap.<\/p>\n\n\n\n<p>Tetap diperlukan untuk meyakinkan bagian HRD perusahaannya bahwa Anda merupakan orang tepat untuk posisi tersebut. Maka dari itu bersikap ramah serta sopan menjadi salah satu cara nego gaji saat offering letter lainnya.<\/p>\n\n\n\n<p>Kesan yang perlu ditunjukkan adalah rasa syukur terhadap negosiator bahwa telah dipilih menjadi calon karyawan atau pekerja. Hal ini akan berdampak pada baik jeleknya hubungan Anda dengan negosiator.<\/p>\n\n\n\n<p>Hindari sikap yang seperti serakah, atau egois terkait upah kerja. Terkadang hal-hal kecil saat sedang bernegosiasi dapat berujung pada ketidakpuasan, atau kekecewaan pada antar individu.<\/p>\n\n\n\n<p>Jika seandainya hal itu terjadi, sangat kami sarankan untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, memiliki pola pikir yang terbuka dan luas untuk bersama-sama menemukan solusi serta jalan keluarnya.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-soal-tes-kemampuan-dasar-bumn\/\">Contoh Soal Tes Kemampuan Dasar BUMN<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<p>Walaupun dunia semakin lama semakin sulit untuk menemukan pekerjaan, penting juga untuk bekerja di sektor serta upah yang sesuai. Maka dari itu, mengetahui berbagai cara nego gaji saat offering letter akan memudahkan ketika membahas upah dengan negosiator upah.<\/p>\n\n\n\n<p><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Kemampuan Anda untuk cara nego gaji saat offering letter tentunya akan mempengaruhi upah setiap bulannya [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":4816,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[144],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3174"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3174"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3174\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":16492,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3174\/revisions\/16492"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4816"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3174"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3174"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3174"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}