{"id":3162,"date":"2023-08-24T15:10:53","date_gmt":"2023-08-24T08:10:53","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=3162"},"modified":"2024-01-09T16:54:09","modified_gmt":"2024-01-09T09:54:09","slug":"perbedaan-gaji-pokok-gaji-kotor-dan-thp","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/perbedaan-gaji-pokok-gaji-kotor-dan-thp\/","title":{"rendered":"Perbedaan Gaji Pokok, Gaji Kotor dan THP! Berikut Lengkapnya"},"content":{"rendered":"\n
Untuk Anda para pekerja, kenali perbedaan gaji pokok<\/a>, gaji kotor dan THP berikut ini. Semua pihak baik pihak pekerja maupun pihak yang merekrut pekerjaan harus mengetahui perbedaan di antara ketiganya.<\/p>\n\n\n\n Terutama bagi Anda yang masih fresh graduate dan sedang mencari pekerjaan kontrak ataupun tetap dari perusahaan lama atau perusahaan baru.<\/p>\n\n\n\n Hal ini pastinya karena gaji merupakan komponen paling penting di dalam industri pekerjaan, setiap pekerjaan yang dilakukan perlu adanya hak yang harus dibayarkan yaitu upah atau gaji.<\/p>\n\n\n\n Menurut Indeed<\/a>, gaji adalah pembayaran yang konsisten oleh pemberi kerja kepada seorang karyawan berdasarkan pekerjaan dan jasa posisi tertentu. Pengusaha biasanya membayarnya setiap bulan, namun beberapa perusahaan membayar gajinya secara mingguan, dua mingguan, bulanan, dua bulanan, atau bahkan tahunan.<\/p>\n\n\n\n Untuk menghindari kekeliruan dalam proses penggajian, setiap perusahaan membutuhkan cara menghitung take home pay yang benar dan akurat. Berikut ini penjelasan mengenai perbedaan gaji pokok, gaji kotor dan THP<\/a>!<\/p>\n\n\n\n Baca juga: Cara Menghitung Gaji Prorata Harus dengan Kalkulasi Tepat<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n Pendapatan pokok merupakan komponen utama dari penghasilan yang diterima oleh seorang karyawan setiap bulannya. Anda harus paham betul bahwa upah pokok bukanlah pendapatan bersih yang didapatkan oleh seorang karyawan per bulan karena adanya nominal penambahan serta pengurangan dalam proses perhitungannya.<\/p>\n\n\n\n Jumlah yang didapatkan berdasarkan nominal upah pokok berbeda-beda tergantung dari jenis pekerjaan ataupun posisi setiap karyawan. Tetapi nominal upah pokok akan selalu sama setiap bulannya dan jumlahnya tertera pada kontrak kerja.<\/p>\n\n\n\n Kalau Anda masih bingung, pendapatan pokok ini adalah upah yang ditanyakan ketika Anda diwawancara oleh pihak HRD.<\/p>\n\n\n\n Gaji kotor merupakan total dari upah pokok ditambah bonus ditambah uang lembur dan ditambah seluruh tunjangan yang belum dipotong.<\/p>\n\n\n\n Pemotongan tunjangan yang dimaksud di sini adalah berdasarkan jenis pajak yang sudah diatur oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan pasal 7 ayat 2.<\/p>\n\n\n\n Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa upah pokok itu paling sedikit 75% dari upah pokok dan tunjangan tetap. Jadi, komponen yang ada di dalam perhitungan pendapatan kotor diantaranya adalah berikut ini:<\/p>\n\n\n\n Jumlah gaji dasar yang diberikan kepada karyawan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan.<\/p>\n\n\n\n Tunjangan adalah uang tambahan yang diberikan kepada karyawan di luar gaji pokok. Ini dapat berupa tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, dan tunjangan lainnya.<\/p>\n\n\n\n Bonus adalah pembayaran tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian tertentu atau kinerja yang baik.<\/p>\n\n\n\n Bagi karyawan yang bekerja dalam penjualan atau pemasaran, komisi adalah pembayaran yang diberikan sebagai persentase dari penjualan yang berhasil mereka hasilkan.<\/p>\n\n\n\n Jika karyawan bekerja lebih dari jam kerja normal, mereka mungkin berhak menerima gaji lembur, yaitu pembayaran ekstra atas jam kerja tambahan.<\/p>\n\n\n\n Insentif adalah komponen yang diberikan sebagai insentif khusus untuk mendorong karyawan untuk mencapai tujuan atau kinerja tertentu.<\/p>\n\n\n\n Uang kerajinan adalah pembayaran periodik yang diberikan kepada karyawan sebagai penghargaan atas loyalitas mereka terhadap perusahaan.<\/p>\n\n\n\n Ada juga pendapatan lain yang mungkin diberikan kepada karyawan, seperti tunjangan pendidikan, tunjangan anak, dan manfaat lainnya.<\/p>\n\n\n\n Identifikasi semua komponen pendapatan yang akan dihitung dalam gaji kotor. Ini termasuk gaji pokok, tunjangan, bonus, komisi, lembur, insentif, dan komponen pendapatan lainnya.<\/p>\n\n\n\n Jumlahkan semua komponen pendapatan yang telah diidentifikasi untuk mendapatkan total pendapatan sebelum potongan.<\/p>\n\n\n\n Tentukan besaran pajak penghasilan yang akan dikenakan pada total pendapatan kotor. Pajak penghasilan dapat dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku di wilayah Anda. Tarif pajak sering kali bervariasi tergantung pada tingkat pendapatan.<\/p>\n\n\n\n Jika ada potongan lain yang dikenakan pada gaji kotor, seperti potongan asuransi kesehatan atau kontribusi dana pensiun, hitunglah total potongan ini.<\/p>\n\n\n\n Kurangkan jumlah pajak penghasilan dan total potongan lain dari total pendapatan kotor untuk mendapatkan jumlah gaji bersih.<\/p>\n\n\n\n Jumlah gaji kotor adalah total pendapatan sebelum dikurangkan pajak penghasilan dan potongan lainnya.<\/p>\n\n\n\nApa Itu Gaji Pokok?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Apa Itu Gaji Kotor?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
\n
Komponen Gaji Kotor<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
1. Gaji Pokok<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
2. Tunjangan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
3. Bonus<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
4. Komisi<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
5. Lembur<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
6. Insentif<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
7. Uang Kerajinan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
8. Pendapatan Lainnya<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
Cara Menhitung Gaji Kotor<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
1. Identifikasi Komponen Pendapatan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
2. Jumlahkan Komponen Pendapatan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
3. Hitung Pajak Penghasilan<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
4. Hitung Potongan Lainnya<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
5. Kurangkan Pajak dan Potongan dari Pendapatan Kotor<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
6. Hasilkan Jumlah Gaji Kotor<\/strong><\/h4>\n\n\n\n
Apa Itu Take Home Pay atau THP<\/strong>?<\/h2>\n\n\n\n