{"id":3001,"date":"2022-11-21T13:50:07","date_gmt":"2022-11-21T06:50:07","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=3001"},"modified":"2022-11-21T13:50:07","modified_gmt":"2022-11-21T06:50:07","slug":"alasan-perlu-menerima-counter-offer-secara-tepat","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/dunia-kerja\/alasan-perlu-menerima-counter-offer-secara-tepat\/","title":{"rendered":"Alasan Perlu Menerima Counter Offer Secara Tepat"},"content":{"rendered":"\n

Alasan perlu menerima counter offer tentu memiliki berbagai dampak yang nantinya akan diperoleh. Sehingga perlunya beberapa pertimbangan khusus untuk memikirkan hal ini.<\/p>\n\n\n\n

Kenyataannya, lebih dari lima puluh persen karyawan menerima counter offer pada saat itu diajukan. <\/p>\n\n\n\n

Umumnya pertimbangan lumayan sederhana, sebab Anda tidak perlu lagi susah- susah menyesuaikan diri di industri baru serta Anda juga memperoleh peningkatan pendapatan yang Anda harapkan. <\/p>\n\n\n\n

Umumnya industri ataupun perusahaan akan segera memberikan opsi dengan menawari kita peningkatan pendapatan sekian persen supaya kita mengurungkan niat serta dapat lebih bertahan di industri tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Tetapi, yakinkan lagi bila memanglah peningkatan pendapatan tersebutlah yang betul- betul kalian harapkan. Sehingga Anda hanya perlu menyetujui penawaran tersebut.<\/p>\n\n\n\n

4 Macam Alasan Perlu Menerima Counter Offer Secara Tepat<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Jika memang alasan Anda resign antara lain karena pendapatan gaji yang diterima dianggap kurang sesuai, menerima pilihan counter offer dapat kalian jadikan sebagai suatu opsi pilihan. <\/p>\n\n\n\n

Ini pula dapat terjadi pada saat kalian lagi dalam proses interview, di mana kalian diterima di 2 industri. Adapun contohnya, Anda ditawarkan bekerja di industri a dengan pendapatan 5 juta.<\/p>\n\n\n\n

Sedangkan, industri b menawarkan pendapatan 6 juta. Namun, industry sangat sesuai dengan keinginan Anda serta kalian berfikir untuk bergabung dengan mereka.<\/p>\n\n\n\n

Bukan menutup kemungkinan, mereka akan membuat perundingan kembali soal pendapatan tersebut pada saat mengetahui Anda pula diterima di industri lain.<\/p>\n\n\n\n

Dalam suasana ini, pasti kalian memiliki opsi antara menolak, menerima, ataupun kembali bernegosiasi buat menggapai konvensi yang berbeda. Berikut alasan perlu menerima counter offer. <\/p>\n\n\n\n

Baca juga: 4 Alasan Tidak Menerima Counter Offer Bagi yang Ingin Resign<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

1. Kalian tertarik dengan posisi jabatan baru yang menjanjikan<\/h3>\n\n\n\n

Alasan perlu menerima counter offer agar dapat diterima bila kalian memanglah tertarik untuk menempati posisi jabatan baru yang diberikan. Apalagi jabatan tersebut dianggap memberikan pertumbuhan pada karir Anda.<\/p>\n\n\n\n

Keuntungan lainnya dalam menerima promosi ini, kalian memperoleh posisi jabatan yang di idamkan tanpa butuh menyesuaikan diri lagi dengan area kerja di tempat baru. <\/p>\n\n\n\n

Tetapi, ingatlah buat selalu mendiskusikan konvensi pendapatan lebih dahulu. Jangan sampai, penawaran promosi jabatan tersebut tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan yang cocok dengan beban kerja yang baru.<\/p>\n\n\n\n

2. Kalian diberikan peningkatan pendapatan gaji yang signifikan<\/h3>\n\n\n\n

Bila industri membagikan penawaran peningkatan pendapatan yang lumayan signifikan serta dapat memadai kebutuhanmu, tentu sangat sah- sah saja menerima penawaran counter offer dari industri. <\/p>\n\n\n\n

Tetapi, alasan perlu menerima counter offer ini tentunya diiringi dengan harus tetap mempertahankan kinerja baik yang di miliki sekarang dan terus membangun diri, supaya industri senantiasa mempertahankanmu di posisi tersebut.<\/p>\n\n\n\n

3. Kalian merasa nyaman serta aman dengan area kerjanya<\/h3>\n\n\n\n

Counter offer layak diterima bila kalian memanglah mempunyai area kerja yang aman serta nyaman. Area kerja memanglah sangat mempengaruhi produktivitas serta motivasi kerja seorang di tempat itu. <\/p>\n\n\n\n

Lalu, bila kalian mempunyai area kerja yang menunjang serta baik, jadi keputusan menerima counter offer dari industry tersebut menjadi sebagai suatu perihal yang baik pula pastinya untuk kedepannya. <\/p>\n\n\n\n

Kalian dapat juga naik pendapatan ataupun naik jabatan tanpa perlu sulit payah menyesuaikan diri ataupun beradaptasi di kantor yang baru. Sehingga hanya lebih terfokuskan untuk meningkatkan produktivitas maupun kinerja Anda.<\/p>\n\n\n\n

4. Kalian belum bisa mendapatkan kerjaan pengganti<\/h3>\n\n\n\n

Terakhir, alasan perlu menerima counter offer, haruslah diterima bila memang kalian belum menemukan pekerjaan pengganti yang tepat sesuai keinginan Anda. <\/p>\n\n\n\n

Bahkan ada baiknya buat senantiasa bekerja saat sebelum memperoleh pekerjaan baru, terlebih jika kalian seseorang tulang punggung keluarga. <\/p>\n\n\n\n

Ini sebabnya, di jaman yang serba susah seperti pada saat ini, rasanya memperoleh pekerjaan merupakan perihal yang tidak gampang.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Kapan Harus Memberikan Counter Offer di Saat yang Tepat<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Serta kebutuhan hidup harus terus menerus tetap berjalan. Hingga dari itu, pertimbangkan lagi bila mau keluar dari suatu industri tanpa mempunyai pekerjaan yang baru.<\/p>\n\n\n\n

Alasan perlu menerima counter offer pada suatu industri itu memanglah baik sepanjang itu menguntungkan. Tetapi, jangan pula lengah. <\/p>\n\n\n\n

Jika kalian memanglah memiliki kemauan kokoh buat mengundurkan diri<\/a>, tetapi terlanjur menerima penawaran kembali dari industri, ada baiknya Anda tetap berusaha sambil mencari pekerjaan baru yang lebih menjanjikan.<\/p>\n\n\n\n

Jadi itulah beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum memilih opsi tersebut. Sehingga kami beritahu mengenai alasan perlu menerima counter offer secara tepat.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Alasan perlu menerima counter offer tentu memiliki berbagai dampak yang nantinya akan diperoleh. Sehingga perlunya […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":3002,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[144],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3001"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3001"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3001\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3002"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3001"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3001"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3001"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}