{"id":2890,"date":"2022-11-14T10:42:37","date_gmt":"2022-11-14T03:42:37","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2890"},"modified":"2023-02-22T08:52:53","modified_gmt":"2023-02-22T01:52:53","slug":"contoh-cv-kreatif","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-cv-kreatif\/","title":{"rendered":"Sering Melihat Contoh CV Kreatif? Ini Tips Membuatnya"},"content":{"rendered":"\n

Anda pasti sering melihat contoh CV kreatif di luar sana. Keberadaan contoh tersebut pasti memberikan ketertarikan tersendiri. Nantinya Anda pasti ingin membuat CV tersebut untuk berbagai kebutuhan.<\/p>\n\n\n\n

Ketika berbicara tentang CV, kreativitas memang hal penting yang tidak boleh terlewat. Itu karena, kreativitas ini penting agar Anda bisa menarik pihak recruiter. Jika dilihat pada tahapan recruitment, pemberian CV sendiri memang langkah awal.<\/p>\n\n\n\n

Nantinya CV ini tidak menjamin apakah Anda akan diterima atau tidak. Namun CV ini bisa menjadi indikator apakah recruiter akan melirik Anda atau tidak. Perlu diingat, persaingan di dunia pekerjaan sangat ketat.<\/p>\n\n\n\n

Dengan ketatnya persaingan tersebut, contoh CV yang kreatif perlu diikuti. Tidak diikutinya hal ini bisa membuat Anda sama sekali tidak dilirik oleh recruiter.<\/p>\n\n\n\n

Cara Mengikuti Contoh CV Kreatif Saat Membuat untuk Diri Sendiri<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Jika Anda masih bingung mengenai cara mengikuti contoh CV yang kreatif, ini adalah tempat yang tepat. Kali ini akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengikutinya. Oleh karena itu, langsung saja berikut pembahasannya.<\/p>\n\n\n\n

1. Desain<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat membuat contoh CV kreatif adalah desain. Anda perlu memastikan dulu kalau desain dari CV yang dibuat memang menarik. Itu karena, tidak menariknya desain bisa membuat hasil yang didapat tidak sesuai harapan.<\/p>\n\n\n\n

Berbicara tentang desain sendiri sebenarnya masih umum. Di sini Anda bisa melakukan riset untuk mencari referensi desain yang akan diikuti. Nantinya teknik ATM atau amati, tiru, modifikasi bisa dicoba. Tetapi ingat, jangan sampai menyalin desain tersebut seluruhnya.<\/p>\n\n\n\n

2. Pemilihan Warna<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Hal selanjutnya yang tidak kalah penting saat membuat CV kreatif adalah pemilihan warna. Pemilihan warna ini perlu dibuat senyaman mungkin. Intinya Anda harus memastikan kalau perpaduan warna yang ada dalam CV memang cocok.<\/p>\n\n\n\n

Selain melihat perpaduannya, penting juga untuk memerhatikan unsur kesopanan. Itu karena, perpaduan warna sangat penting untuk memperlihatkan CV yang sopan. Pilihan warna terbaiknya sendiri adalah warna warna pastel sehingga CV terasa lebih tenang.<\/p>\n\n\n\n

3. Identitas<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Aspek identitas juga tidak boleh terlewat ketika mencoba mengikuti contoh CV kreatif. Perlu diingat, identitas pada CV berbeda dengan membuat biografi. Oleh karena itu, Anda tidak perlu menambahkan identitas pribadi secara detail.<\/p>\n\n\n\n

Cukup tambahkan hal-hal yang memang penting. Setelah itu, sisanya bisa dihapus sehingga CV tidak memiliki terlalu banyak data. Perlu diingat kalau identitas yang terlalu menumpuk bisa membuat recruiter malas dalam membaca CV.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: 5 Cara Membuat CV Kreatif Lengkap Dijamin Dilirik Rekruter<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

4. Pengalaman Kerja<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pengalaman kerja juga sangat penting ketika mencoba membuat contoh CV kreatif. Menambahkan pengalaman kerja ini sebenarnya mudah. Hanya saja, prinsip penambahan pengalaman kerja berbeda dengan penambahan identitas.<\/p>\n\n\n\n

Sebelumnya dijelaskan kalau Anda tidak perlu menambahkan identitas secara detail. Tetapi dalam pengalaman kerja, pastikan kalau semuanya ditambahkan secara detail. Unsur kreatif yang dibuat tidak boleh menjadikan pengalaman kerjanya terkesan tidak lengkap.<\/p>\n\n\n\n

5. Skill dan Kemampuan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Skill dan kemampuan adalah aspek berikutnya yang perlu ditambahkan. Skill dan kemampuan ini juga terbilang sebagai hal penting. Tetapi ingat, pastikan skill dan kemampuan yang ditambahkan berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar.<\/p>\n\n\n\n

Ini perlu dilakukan jika skill dan kemampuan yang ditambahkan jumlahnya banyak. Tetapi jika jumlahnya tidak banyak, Anda tidak perlu menambahkan skill dan kemampuan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

6. Pemilihan Font<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan saat membuat contoh CV kreatif adalah pemilihan font. Di sini Anda perlu memastikan kalau font yang dipilih memang mendukung CV.<\/a> Jangan melakukan kesalahan dengan memilih font dan hanya mempertimbangkan keindahan.<\/p>\n\n\n\n

Lihat apakah font tersebut terlihat sopan atau tidak. Perlu diingat juga kalau kesan formal tetap perlu ada dalam CV. Oleh karena itu, jangan menggunakan font yang terkesan terlalu kekinian.<\/p>\n\n\n\n

7. Kejelasan Tulisan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Hal terakhir yang penting untuk diperhatikan saat akan mengikuti contoh CV kreatif adalah kejelasan tulisan. Pastikan kalau tulisan yang dibuat memang terbaca dengan baik. Untuk memastikan kejelasan tulisan, pemilihan font seperti yang dijelaskan sebelumnya penting.<\/p>\n\n\n\n

Tetapi selain pemilihan font, penting juga untuk memastikan kalau ukuran tulisannya tidak terlalu kecil. Itu karena, tulisan yang terlalu kecil bisa membuat CV menjadi tidak nyaman dilihat.<\/p>\n\n\n\n

Banyaknya contoh CV yang ada di luar sana terbilang sangat membantu. Itu karena, keberadaan contoh CV ini bisa membuat Anda tinggal mengikutinya dengan mudah. Tetapi ingat, pastikan tidak langsung menjiplak contoh CV kreatif yang terlihat menarik.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Anda pasti sering melihat contoh CV kreatif di luar sana. Keberadaan contoh tersebut pasti memberikan […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":2891,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2890"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2890"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2890\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2891"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2890"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2890"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2890"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}