{"id":2819,"date":"2022-11-11T11:30:47","date_gmt":"2022-11-11T04:30:47","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2819"},"modified":"2023-02-22T08:49:38","modified_gmt":"2023-02-22T01:49:38","slug":"contoh-cv-ats-friendly","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/contoh-cv-ats-friendly\/","title":{"rendered":"Contoh CV ATS Friendly Bisa Cepat Dipanggil Kerja"},"content":{"rendered":"\n

Contoh CV ATS friendly, <\/strong>membantu perusahaan lebih mudah dan lebih akurat dalam menyeleksi calon karyawan. Applicant tracking system membantu perusahaan menentukan dengan cepat apakah kandidat karyawan tersebut memenuhi kualifikasi pekerjaan yang sedang membutuhkan karyawan baru.<\/p>\n\n\n\n

ATS juga akan melakukan pemindaian, serta memproses secara otomatis setiap lamaran pekerja yang dikirimkan ke perusahaan. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda membuat CV ATS friendly atau bisa mudah lolos screening. Lantas, bagaimana caranya? Kami akan memberikan contoh CV ATS untuk Anda.<\/p>\n\n\n\n

Contoh CV ATS Friendly<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

CV ATS friendly <\/strong>sangat membantu bagi Anda untuk bisa lolos tahap seleksi curriculum vitae. ATS sendiri merupakan Applicant Tracking System yakni sistem membantu HRD, menyeleksi calon karyawan.<\/p>\n\n\n\n

Sistem ini akan mencatat, memilih, merekap, serta membelikan nilai pada setiap riwayat hidup yang sudah masuk ke perusahaan. Semakin tinggi skornya, tandanya curriculum vitae tersebut direkomendasikan oleh sistemnya dan ramah software. <\/p>\n\n\n\n

Untuk itu, simak beberapa contoh CV ATS berikut ini.<\/strong> Sejumlah contoh CV ATS friendly dapat membantu proses pekerjaan menjadi lebih mudah. Sebelum membuatnya ketahui juga tips pembuatannya.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Inilah Contoh CV Lamaran Kerja yang Baik dan Benar<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Tips Membuat CV ATS Friendly<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Setelah mengetahui contoh CV ATS, pastikan Anda juga harus memerhatikan beberapa tipsnya. Agar riwayat hidup yang dibuat bisa lolos screening mesin Applicant Tracking System , berikut ini.<\/p>\n\n\n\n

1. Gunakan Template CV ATS<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tips pertama yang harus Anda terapkan gunakan template curriculum vitae yang friendly sehingga curriculum vitae dapat dibaca oleh mesin dengan baik. Template riwayat hidup ini mempunyai format sudah disesuaikan dengan Applicant Tracking System.<\/p>\n\n\n\n

Anda dapat dengan mudah mendapatkannya melalui internet. Tinggal masukan kata kunci ‘format CV ATS friendly’ dan unduh dokumen tersebut.<\/p>\n\n\n\n

2. Format Layout Rapi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tips membuat contoh CV ATS friendly kedua, gunakan format Layout yang rapi dan desain sistematis seminimalis mungkin. Sehingga hindari beberapa hal ketika membuat curriculum vitae; jangan menggunakan kolom, header, footer, hindari menggunakan banyak gambar.<\/p>\n\n\n\n

Serta hindari penggunaan grafik, hindari penggunaan bagian riwayat yang bertele-tele. Anda hanya perlu menuliskan pengalaman kerja, pendidikan serta lainnya.<\/p>\n\n\n\n

3. Lamar disatu Posisi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Meski curriculum vitae bisa lolos posisi ini, tapi HRD dapat melihat semua lowongan kerja dilamar pada perusahaan tersebut. Kesalahan fatal yang seringkali dilakukan oleh pencari kerja, melamar semua posisi di perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

Di mata HRD ini merupakan red flag, karena rekruter tidak tahu apa yang diinginkan oleh pelamar kerja. Hal ini juga menunjukan Anda tidak memiliki skill lebih spesifik.<\/p>\n\n\n\n

4. Masukan Keyword atau Kata Kunci<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Perlu diketahui, software contoh CV ATS friendly membaca curriculum vitae selayaknya seorang rekruter. Sistemnya mengelompokkan setiap riwayat hidup menggunakan kata kunci atau keyword. <\/p>\n\n\n\n

Biasanya sistem menginginkan kata kunci yang sudah menjelaskan keterampilan-keterampilan, kualifikasi, serta pengalaman dibutuhkan dalam lowongan kerja tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Untuk itu, Anda perlu memasukan kata kunci agar mudah dibaca oleh mesin. Tips pentingnya, baca ulang lowongan kerja serta cantumkan skill yang terdapat dalam lowongan kerja.<\/p>\n\n\n\n

5. Gunakan Simbol Poin<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tampilan yang sederhana, sistematis, dan rapi merupakan tampilan terbaik untuk software ini. Gunakan bullets poin atau simbol poin serta angka, curriculum vitae bisa lebih mudah dibaca oleh sistem.<\/p>\n\n\n\n

Dibandingkan dengan penjabaran menggunakan paragraf, sistem lebih mudah memahami poin-poin disampaikan dibandingkan penjabaran sebuah paragraf.<\/p>\n\n\n\n

6. Gunakan Format yang Benar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Anda perlu membedakan format CV<\/a> biasa dan contoh CV ATS friendly, dengan format curriculum vitae applicant tracking systems friendly. Format yang mudah dibaca oleh mesin adalah reverse-chronogical.\u00a0<\/p>\n\n\n\n

Sebuah format menekankan pengalaman kerja dari urutan terbaru. Dengan begitu, sistem software-nya mampu menganalisis data dengan baik, serta membaca curriculum vitae secara jelas.<\/p>\n\n\n\n

7. Simpan dengan File yang Tepat<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tips terakhir, hindari penggunaan tipe file; JPG, PNG, dan JPEG karena sistemnya tidak dapat membaca format foto. Simpanlah dalam bentuk pdf atau docx supaya sistem bisa membacanya dengan mudah. <\/p>\n\n\n\n

Penggunaan format ini juga memudahkan sistem menilai dan mengelompokkan sesuai kata kunci yang berlaku. Memanfaatkan format contoh CV ATS sangat membantu Anda bisa lolos proses screening, biasa dilakukan oleh perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

Pastikan telah sesuai dengan tips-tips sudah disebutkan di atas, agar mendapatkan panggilan kerja dengan cepat. Pilih format contoh CV ATS friendly dan mulailah lamar pekerjaan.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Contoh CV ATS friendly, membantu perusahaan lebih mudah dan lebih akurat dalam menyeleksi calon karyawan. […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":2588,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2819"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2819"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2819\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2588"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2819"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2819"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2819"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}