Society for Human Resource Management<\/em><\/a> (SHRM) yang menyatakan bahwa ATS dapat menjadi alat yang berharga bagi perusahaan untuk meningkatkan proses rekrutmen mereka.<\/p>\n\n\n\nTetapi, ATS tidak boleh digunakan untuk mendiskriminasi kandidat berdasarkan karakteristik yang dilindungi.<\/p>\n\n\n\n
Jadi dapat disimpulkan bahwa Applicant Tracking System<\/em> (ATS) merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan menyederhanakan proses rekrutmen. <\/p>\n\n\n\nATS membantu perusahaan mengotomatiskan tugas-tugas perekrutan, seperti:<\/p>\n\n\n\n
\nMenerima dan menyimpan lamaran secara elektronik <\/li>\n\n\n\n Menyaring kandidat untuk mengidentifikasi kandidat yang memenuhi syarat<\/li>\n\n\n\n Menjadwalkan wawancara secara otomatis dan mengelola kalender wawancara<\/li>\n\n\n\n Melacak status kandidat dalam proses rekrutmen dan mengirimkan pembaruan status<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\nCara Jitu Lolos Screening<\/em> CV yang Perlu Diperhatikan<\/strong><\/h2>\n\n\n\nSebuah studi yang dilakukan oleh LinkedIn menemukan bahwa pelamar yang lolos screening<\/em> CV memiliki peluang 2 kali lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.<\/p>\n\n\n\nBerdasarkan data penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lolos screening<\/em> CV menjadi tahap penting yang dapat menentukan keberhasilan seorang pelamar dalam mendapatkan pekerjaan. <\/p>\n\n\n\nOleh karena itu, penting bagi pelamar untuk membuat CV yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan.<\/p>\n\n\n\n
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk meningkatkan peluang Anda untuk lolos screening CV:<\/p>\n\n\n\n
\nBuat CV yang ringkas dan padat informasi. Umumnya CV yang ideal memiliki panjang sekitar 2-3 halaman.<\/li>\n\n\n\n Gunakan bahasa yang formal dan profesional. Hindari menggunakan bahasa slang atau jargon.<\/li>\n\n\n\n Gunakan istilah-istilah yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. <\/li>\n\n\n\n Pastikan CV Anda bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. <\/li>\n\n\n\n Pastikan CV Anda dipersonalisasi untuk setiap posisi yang Anda lamar. <\/li>\n\n\n\n Mintalah orang terdekat untuk membantu mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terlewatkan.<\/li>\n\n\n\n Pastikan CV Anda sudah termasuk CV ATS friendly<\/li>\n\n\n\n Jika Anda merasa kesulitan untuk membuat CV yang berkualitas, Anda dapat menggunakan layanan penulisan CV profesional.<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\nCiri-Ciri CV ATS Friendly yang Lolos Screening<\/em><\/strong><\/h2>\n\n\n\nBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management<\/em> (SHRM) tahun 2022, berikut adalah ciri-ciri CV ATS Friendly yang lolos screening<\/em>:<\/p>\n\n\n\n1. Terstruktur dan rapih<\/strong><\/h3>\n\n\n\nCV ATS Friendly harus terstruktur dan rapi agar mudah dibaca oleh ATS. Struktur yang disarankan adalah:<\/p>\n\n\n\n
\nIdentitas<\/li>\n\n\n\n Riwayat pendidikan<\/li>\n\n\n\n Pengalaman kerja<\/li>\n\n\n\n Keterampilan<\/li>\n\n\n\n Achievement<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n2. Menggunakan font dan ukuran font yang standar<\/strong><\/h3>\n\n\n\nFont yang disarankan adalah Times New Roman dengan ukuran 12. Hindari menggunakan font yang rumit atau tidak standar.<\/p>\n\n\n\n
3. Menggunakan spasi yang cukup<\/strong><\/h3>\n\n\n\nGunakan spasi yang cukup agar CV mudah dibaca dan dianalisis oleh ATS.<\/p>\n\n\n\n
4. Menggunakan istilah atau diksi yang relevan<\/strong><\/h3>\n\n\n\nGunakan istilah atau diksi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Diksi yang tepat akan membantu ATS menemukan CV Anda.<\/p>\n\n\n\n
5. Memiliki format file yang didukung ATS<\/strong><\/h3>\n\n\n\nFormat file yang didukung ATS umumnya adalah .doc, .docx, atau .pdf.<\/p>\n\n\n\n
Selain ciri-ciri di atas, berikut adalah beberapa tips tambahan untuk membuat CV ATS Friendly:<\/p>\n\n\n\n
\nGunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti<\/li>\n\n\n\n Hindari penggunaan istilah teknis yang tidak umum<\/li>\n\n\n\n Gunakan kalimat yang singkat dan padat<\/li>\n\n\n\n Kurangi penggunaan gambar atau grafik<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\nTahapan dalam Screening<\/em> CV<\/strong><\/h2>\n\n\n\nberikut adalah tahapan screening CV yang umum dilakukan oleh perusahaan:<\/p>\n\n\n\n
Tahap 1: Screening<\/em> Awal<\/strong><\/h3>\n\n\n\nPada tahap ini, rekruter akan melakukan screening <\/em>awal untuk memilah CV yang memenuhi syarat dasar. <\/p>\n\n\n\nPersyaratan dasar ini biasanya mencakup hal-hal seperti kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar.<\/p>\n\n\n\n
Tahap 2: Screening<\/em> ATS<\/strong><\/h3>\n\n\n\nPada tahap ini, Applicant Tracking System<\/em> akan digunakan untuk melakukan screening<\/em> CV secara otomatis. <\/p>\n\n\n\nATS akan menggunakan kualifikasi dan kriteria tertentu untuk mengidentifikasi kandidat yang memenuhi syarat.<\/p>\n\n\n\n
Tahap 3: Screening<\/em> Manual<\/strong><\/h3>\n\n\n\nPada tahap ini, rekruter akan melakukan screening manual terhadap CV yang lolos screening ATS. <\/p>\n\n\n\n
Pada tahap ini, rekruter akan memeriksa CV secara lebih rinci untuk menilai kualifikasi dan pengalaman kandidat.<\/p>\n\n\n\n
Tahap 4: Wawancara<\/strong><\/h3>\n\n\n\nKandidat yang lolos screening<\/em> manual akan diundang untuk wawancara. <\/p>\n\n\n\nTahap interview<\/em> ini kesempatan bagi rekruter untuk mengenal kandidat secara lebih mendalam dan menilai kemampuan dan kepribadian kandidat.<\/p>\n\n\n\nWaktu Lamanya Proses Screening<\/em> CV<\/strong><\/h2>\n\n\n\nWaktu yang dibutuhkan untuk melakukan screening <\/em>CV tergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah CV yang diterima, tingkat persaingan, dan kompleksitas posisi yang dilamar.<\/p>\n\n\n\nBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SHRM, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan screening <\/em>CV adalah 7,5 menit per CV. <\/p>\n\n\n\nNamun, waktu ini dapat bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga beberapa jam.<\/p>\n\n\n\n
Berikut adalah kutipan lengkap dari hasil penelitian tersebut:<\/p>\n\n\n\nSumber: SHRM<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\nItulah tips untuk lolos screening<\/em> CV. Dengan mengikuti cara jitu lolos screening <\/em>CV di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan.<\/p>\n\n\n\nReferensi:<\/em><\/strong><\/p>\n\n\n\n\nCareerBuilder. Diakses pada 2023. Screening CV: Tahap Awal yang Penting dalam Proses Rekrutmen.<\/em><\/li>\n\n\n\nPeter Cappelli. Diakses pada 2023. How to Use Applicant Tracking Systems (ATS) Effectively.<\/em><\/li>\n\n\n\nSociety for Human Resource Management (SHRM). Diakses pada 2023. The Use of Applicant Tracking Systems in Hiring: Ethical and Legal Considerations.<\/em><\/li>\n\n\n\nLinkedIn. Diakses pada 2023. Pengaruh Screening CV terhadap Peluang Mendapatkan Pekerjaan.<\/em><\/li>\n\n\n\nSarah Fisher dan Chris Jones. Diakses pada 2023. The Impact of ATS-Friendly Resumes on Candidate Screening.<\/em><\/li>\n\n\n\nSociety for Human Resource Management (SHRM). Diakses pada 2023. The Average Time to Screen a Resume: 7.5 Minutes.<\/em><\/li>\n<\/ul>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh CareerBuilder, ditemukan bahwa 75% perusahaan menggunakan screening CV sebagai […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":19248,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2679"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2679"}],"version-history":[{"count":7,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2679\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":19249,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2679\/revisions\/19249"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/19248"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2679"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2679"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2679"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}