{"id":2553,"date":"2022-11-02T11:24:39","date_gmt":"2022-11-02T04:24:39","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2553"},"modified":"2022-11-02T11:24:39","modified_gmt":"2022-11-02T04:24:39","slug":"jenis-font-terbaik-untuk-cv","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/lamar-kerja\/jenis-font-terbaik-untuk-cv\/","title":{"rendered":"Jenis Font Terbaik untuk CV dan Tips Menulisnya"},"content":{"rendered":"\n

Jenis font terbaik untuk CV atau curriculum vitae memang sering membuat bingung, apalagi yang baru pertama kali membuatnya. Karena memang digunakan bukan hanya terlihat indah, tetapi supaya mudah dibaca.<\/p>\n\n\n\n

Pemilihan font ini juga penting walaupun memang sudah menulis sesuai sistematikanya. Karena akan dibuat untuk HRD, sehingga berikan yang terbaik begitu juga fontnya. Apalagi ditambah kemampuan yang mumpuni sesuai persyaratan.<\/p>\n\n\n\n

Hal ini akan menambah kepercayaan diri Anda dalam menulis CV, apalagi dalam bahasa Inggris. Namun, apabila ternyata Curriculum vitae tidak menarik, maka bisa dilewatkan oleh HRD.<\/p>\n\n\n\n

Bukan menjadi rahasia bahwa HRD membuka lowongan dengan peminat yang banyak dengan beberapa daftar riwayat hidup. Sehingga untuk bisa mendapatkan yang terbaik maka akan di filter atau di sortir dahulu.<\/p>\n\n\n\n

Jenis Font Terbaik untuk CV<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Saat ini banyak tersedia template CV atau daftar riwayat hidup gratis di internet. Tetapi Anda dapat melakukan desain sendiri supaya lebih menarik dan berbeda dengan orang lain. <\/p>\n\n\n\n

Karena template masih bisa diedit sehingga memudahkan untuk dibuat desain sendiri begitu juga fontnya. Bisa memilih jenis font terbaik untuk CV yang sekiranya cocok dipakai. Namun, perlu hati-hati memilihnya.<\/p>\n\n\n\n

Harus dipadukan antara warna desain begitu juga dengan fontnya. Karena tidak semua font bisa cocok atau sesuai untuk digunakan dalam daftar riwayat hidup. Sehingga jangan coba-coba karena lucu atau berbeda.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut sebaiknya dihindari karena mungkin tidak cocok dan sulit dibaca. Maka jenis font terbaik untuk CV seperti calibri, arial, Georgia, times new roman. Kemudian Helvetica dan juga Myriad pro.<\/p>\n\n\n\n

Calibri ini memang sudah banyak dikenal oleh semua orang karena sudah ada pada tahun 2007. Ia juga sudah menjadi font resmi setelah times new roman yang banyak dipakai. <\/p>\n\n\n\n

Bahkan ia menjadi default pada Microsoft office. Sehingga tentu ia menjadi font yang bagus dan bisa digunakan pada daftar riwayat hidup atau CV. Formatnya juga jelas serta mudah dibaca.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian arial juga menjadi font yang legendaris sehingga dapat bersaing yaitu times new roman. Ia juga memiliki huruf rapi serta dapat dipakai di berbagai situasi. <\/p>\n\n\n\n

Tersedia dalam format bold, regular serta italic. Sehingga jika bingung gunakan arial ini. Kemudian times new roman dapat dipakai, karena memang sering digunakan persyaratan penulisan curriculum vitae.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian Georgia juga banyak dipakai yang tidak kalah dengan lainnya. Jenis font ini juga sangat bagus dan bisa dipakai agar CV menarik dan mudah dibaca. <\/p>\n\n\n\n

Font Terbaik dan Tips Menulis CV<\/strong><\/h4>\n\n\n\n

Georgia memag sudah tidak diragukan lagi dan sering dipakai pada curriculum vitae. Memiliki kesan modern juga elegan sehingga tidak kaku. Walaupun mirip dengan yang lain, tetapi jika dipakai terlihat indah.<\/p>\n\n\n\n

Jenis font terbaik untuk CV yang bisa dipilih adalah Helvetica karena bentuknya sederhana serta tapi. Penggunaannya bukan untuk daftar riwayat hidup saja, tetai sering dipakai pada resume.<\/p>\n\n\n\n

Helvetica memiliki kesan tidak rumit serta tidak sulit dibaca. Berikutnya adalah Mypriad pro, ia juga dapat dipakai karena hampir sama dengan calibri serta Helvetica. Ia disukai oleh banyak orang.<\/p>\n\n\n\n

Hal tersebut dikarenakan hurufnya lengkap serta bagus dipakai untuk daftar riwayat hidup yang tidak terlalu formal. Tidak perlu khawatir, ia tidak sulit untuk dibaca seperti halnya calibri da Helvetica.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian supaya terlihat menarik maka sebaiknya perhatikan lagi penulisan sistematika pembuatan apabila tidak memakai template. Karena jika membuat sendiri mungkin lebih leluasa dalam melakukan editing.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian jangan lupa untuk membuat secara simple dan jangan terlalu berlebihan. Karena apabila terlalu berlebihan maka tidak bagus juga kesan bertele-tele. Sehingga jika skill gunakan poin-poin saja.<\/p>\n\n\n\n

Kemudian jangan terlalu banyak mengulang kata, karena hal itu tidak diperlukan. Selain memilih jenis font terbaik untuk cv tetapi juga harus bisa menentukan kata yang sesuai.<\/p>\n\n\n\n

Apabila bingung terutama untuk fresh graduate maka gunakan template dan editing secara mandiri. Sesuaikan apa saja yang memang dibutuhkan untuk ditulis dalam daftar riwayat hidup.<\/p>\n\n\n\n

Pemilihan jenis font bisa membuat tulisan menarik dan mudah dibaca menjadi poin untuk kemungkinan dipanggil interview. Selain itu, memilih jenis font terbaik untuk CV juga bisa meningkatkan kepercayaan diri.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Jenis font terbaik untuk CV atau curriculum vitae memang sering membuat bingung, apalagi yang baru […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":2555,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[139],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2553"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2553"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2553\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2555"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2553"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2553"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2553"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}