apa yang akan ditanyakan pihak HRD<\/a>, sebaiknya Anda juga menyiapkan jawabannya sekaligus. Hal ini akan memudahkan Anda menjawab dengan penuh rasa percaya diri nantinya dan menghindari rasa gugup.<\/p>\n\n\n\nKhusus pada diskusi jebakan misal diminta bercerita soal kekurangan, maka sebaiknya hindari menyebutkan kekurangan yang bertolak belakang dengan posisi. Misal seorang accounting menyebutkan dirinya tidak teliti, tentu akan menjadi nilai minus. <\/strong><\/p>\n\n\n\n4. Jaga Sikap<\/strong><\/h3>\n\n\n\nTips mengatasi rasa gugup saat interview kerja berikutnya adalah perlunya menjaga sikap. <\/strong>Menjaga sikap dalam proses rekrutmen juga perlu mendapat perhatian. Bukan hanya fokus pada kesopanan gaya bicara tetapi juga kontak mata dan bahasa tubuh.\u00a0<\/p>\n\n\n\nHindari gerakan menggaruk kepala, menyilangkan kaki, merapikan baju dan lainnya. Selain mengganggu fokus, beberapa hal ini justru membuat Anda semakin gugup. Bahkan fokus dalam wawancara akan terganggu.<\/p>\n\n\n\n
5. Hindari Sombong<\/strong><\/h3>\n\n\n\nDalam tips mengatasi rasa gugup saat interview kerja ini <\/strong>Meskipun bila Anda merupakan mahasiswa atau karyawan terbaik, tetap hindari mengesankan kebanggaan akan hal itu. Meskipun perlu membranding diri, namun sikap positif jangan dibawa ke arah menyombongkan diri.<\/p>\n\n\n\nHal ini akan membuat HRD tidak antusias untuk memilih kandidat yang terkesan sombong. Jika ingin membicarakan prestasi maka gunakan kata-kata seolah bercerita saja dengan bahasa yang lebih ramah.<\/p>\n\n\n\n
6. Tetap Positif<\/strong><\/h3>\n\n\n\nMeskipun rasa takut dan kekhawatiran akan kegagalan proses wawancara, namun tetaplah berusaha membangun pikiran positif. Kekuatan sugesti positif akan memberikan dorongan untuk maju dengan tetap tenang.<\/p>\n\n\n\n
Sebisa mungkin tampil dengan rileks sehingga akan maksimal dalam menjawab. Kenali kelebihan diri sehingga tidak perlu minder adanya kandidat lain. Berikan jawaban yang meyakinkan bahwa Anda layak untuk terpilih.
Bila ini merupakan wawancara pertama Anda tentu persiapan matang sangat dibutuhkan. Namun bila ini kesempatan kesekian, maka meremehkannya juga bukan hal bijak. Oleh sebab itu, gunakan tips mengatasi rasa gugup saat interview kerja di atas sebagai persiapan agar lolos seleksi.<\/p>\n\n\n\n
7. Datang lebih awal dan berpakaian rapi<\/strong><\/h3>\n\n\n\nDatang lebih awal dan berpakaian rapi adalah langkah-langkah yang penting dalam menciptakan kesan profesional dan kredibel dalam berbagai situasi. Tetaplah membawa sikap positif, sopan, dan komunikatif dalam setiap situasi, karena perilaku dan interaksi Anda juga memiliki dampak yang besar pada kesan yang Anda tinggalkan.<\/p>\n\n\n\n
Berpakaian rapi menciptakan kesan profesional dan menghormati aturan berpakaian di tempat kerja. Pemilihan pakaian yang tepat menunjukkan bahwa Anda menghargai citra perusahaan dan menjaga standar kualitas dalam setiap aspek pekerjaan.<\/p>\n\n\n\n
8. Anggap pewawancara sebagai teman<\/strong><\/h3>\n\n\n\nPenting untuk menyesuaikan pendekatan ini sesuai dengan budaya dan norma perusahaan, serta sifat wawancara itu sendiri. Jika suasana wawancara terasa lebih santai, Anda dapat memilih untuk lebih longgar dalam interaksi, tetapi tetap mengedepankan profesionalitas dan tujuan wawancara.<\/p>\n\n\n\n
enganggap pewawancara sebagai teman bisa membantu meredakan kecemasan dan membuat Anda merasa lebih nyaman. Namun, ingatlah bahwa ini adalah situasi kerja yang memerlukan profesionalitas. Pastikan untuk tetap memberikan jawaban yang relevan, berfokus pada keterampilan dan pengalaman Anda, dan menjaga etika dalam berbicara.<\/p>\n\n\n\n
9. Atur napas<\/strong><\/h3>\n\n\n\nMengatur napas merupakan salah satu teknik yang sederhana tetapi efektif untuk meredakan kecemasan. Sebelum wawancara dimulai, cari tempat tenang di mana Anda dapat melakukan beberapa napas dalam-dalam dan meredakan ketegangan<\/p>\n\n\n\n
Mengatur napas dengan benar dapat membantu meredakan kecemasan dan gugup saat wawancara kerja. Napas yang terkontrol dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi gejala fisik dari kecemasan, seperti detak jantung yang cepat atau perasaan gelisah.<\/p>\n\n\n\n
10. Berdoa<\/strong><\/h3>\n\n\n\nBerdoa adalah cara yang baik untuk menenangkan diri dan mengatasi kecemasan sebelum wawancara atau situasi penting lainnya. Berdoa bisa memberikan Anda rasa kedamaian dan keyakinan bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan.<\/p>\n\n\n\n
Ingatlah bahwa berdoa adalah cara pribadi dan bermakna untuk mengatasi kecemasan. Penting untuk tetap tenang, positif, dan percaya pada diri sendiri saat menghadapi situasi wawancara atau tantangan lainnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Dalam sebuah wawancara HRD rata-rata kandidat akan mengalami grogi sehingga perlunya tips mengatasi rasa gugup […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":2512,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2511"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2511"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2511\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":19353,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2511\/revisions\/19353"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2512"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2511"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2511"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2511"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}