{"id":2399,"date":"2023-11-14T20:52:49","date_gmt":"2023-11-14T13:52:49","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2399"},"modified":"2023-11-14T20:52:49","modified_gmt":"2023-11-14T13:52:49","slug":"cara-menjawab-alasan-resign-saat-interview-kerja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/cara-menjawab-alasan-resign-saat-interview-kerja\/","title":{"rendered":"7 Contoh Alasan Resign Saat Interview Kerja Beserta Tipsnya!"},"content":{"rendered":"\n<p>Pernahkah Anda ditanya dalam wawancara kerja mengapa mengundurkan diri dan bingung cara menjawab alasan resign saat interview kerja? Pertanyaan ini sering ditanyakan dalam wawancara kerja oleh pelamar yang berpengalaman.\u00a0 Untuk membantu Anda, berikut ini cara menjawab alasan resign dan contohnya, yuk simak!!!<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#alasan-rekruiter-menanyakan-alasan-resign-saat-interview-kerja\">Alasan Rekruiter Menanyakan Alasan Resign Saat Interview Kerja<\/a><\/li><li ><a href=\"#contoh-bentuk-pertanyaan-alasan-resign-saat-interview\">Contoh Bentuk Pertanyaan Alasan Resign Saat Interview<\/a><\/li><li ><a href=\"#tips-menjawab-pertanyaan-rekruiter-terkait-alasan-resign-saat-interview\">Tips Menjawab Pertanyaan Rekruiter Terkait Alasan Resign Saat Interview<\/a><\/li><li ><a href=\"#hal-yang-perlu-di-hindari-saat-menjawab-alasan-resign-interview-kerja\">Hal Yang Perlu Di Hindari Saat Menjawab Alasan Resign Interview Kerja<\/a><\/li><li ><a href=\"#referensi\">Referensi:<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"alasan-rekruiter-menanyakan-alasan-resign-saat-interview-kerja\"><strong>Alasan Rekruiter Menanyakan Alasan Resign Saat Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Rekruiter seringkali menanyakan alasan mengapa seorang kandidat memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya selama wawancara kerja karena alasan-alasan tertentu. Salah satu alasan utama adalah untuk memahami motivasi dan komitmen kandidat terhadap perusahaan yang sedang mereka lamar. Dengan mengetahui alasan di balik pengunduran diri sebelumnya, rekruiter dapat menilai apakah kandidat tersebut memiliki pemahaman yang jelas tentang posisi yang mereka lamar dan apakah mereka benar-benar tertarik pada perusahaan tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Selain itu, pertanyaan ini juga membantu rekruiter untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin muncul di masa depan, seperti konflik dengan rekan kerja atau atasan, sehingga mereka dapat menghindari merekrut kandidat yang mungkin tidak sesuai dengan budaya perusahaan atau nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan.<\/p>\n\n\n\n<p>Pertanyaan tentang alasan resign juga memberikan kesempatan bagi kandidat untuk menjelaskan perubahan karir atau keinginan pribadi mereka. Ini dapat memberikan wawasan berharga kepada rekruiter tentang sejauh mana kandidat telah merencanakan langkah-langkah mereka dalam karir mereka dan apakah posisi yang sedang mereka lamar sesuai dengan tujuan jangka panjang mereka. Dengan demikian, pertanyaan ini membantu rekruiter untuk mengevaluasi kesesuaian antara kandidat dan perusahaan serta apakah kandidat memiliki visi yang sejalan dengan perusahaan dalam jangka panjang. Semua informasi ini membantu rekruiter membuat keputusan yang lebih baik dalam proses perekrutan untuk memastikan bahwa mereka merekrut individu yang tepat untuk posisi yang ada.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca Juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/tahapan-dalam-interview-kerja\/\">5 Tahapan dalam Interview Kerja, Perhatikan Berikut Ini!<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"contoh-bentuk-pertanyaan-alasan-resign-saat-interview\"><strong>Contoh Bentuk Pertanyaan Alasan Resign Saat Interview<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Menurut <a href=\"https:\/\/www.thebalancemoney.com\/interview-question-why-did-you-quit-your-job-2064054\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">The Balance Careers<\/a>, berikut ini alasan resign saat interview kerja yaitu:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-apa-alasan-kamu-resign\"><strong>1. Apa Alasan Kamu Resign?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Rekruiter bertanya tentang alasan resign untuk memahami motivasi dan tujuan kandidat dalam mencari pekerjaan baru. Jawaban dari pertanyaan ini memberikan pemahaman yang jelas tentang dorongan kandidat untuk mencari kesempatan baru dan bagaimana pekerjaan yang sedang mereka lamar akan menjadi langkah yang logis dalam perkembangan karir mereka. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Saya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya karena saya merasa bahwa setelah beberapa tahun di sana, saya sudah mencapai puncak potensi saya dalam peran tersebut. Meskipun saya belajar banyak selama waktu saya di sana, saya merasa bahwa tantangan-tantangan yang ada sudah tidak lagi memberikan pertumbuhan profesional yang saya butuhkan. Selain itu, perubahan dalam manajemen dan arah perusahaan juga mempengaruhi dinamika kerja di tempat tersebut, yang mengarah pada perubahan budaya kerja yang tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan saya. Saya percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mencari peluang baru di mana saya dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan terus berkembang sebagai profesional.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;I made the decision to resign from my previous job because I felt that after several years there, I had reached the peak of my potential in that role. While I learned a lot during my time there, I felt that the challenges there were no longer providing the professional growth I needed. Additionally, changes in management and the direction of the company also affected the work dynamics, which no longer aligned with my values and career goals. I believe that now is the right time for me to seek new opportunities where I can contribute more significantly and continue to grow as a professional.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-kenapa-kamu-berhenti-dari-pekerjaanmu-saat-ini\"><strong>2.\u00a0 Kenapa Kamu Berhenti Dari Pekerjaanmu Saat Ini?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pertanyaan ini membantu rekruiter untuk memahami masalah di tempat kerja yang mungkin dialami oleh kandidat dan apakah pekerjaan yang mereka lamar dapat memberikan lingkungan yang lebih baik. Jawaban dari pertanyaan ini mencerminkan pentingnya keseimbangan kerja-kehidupan pribadi dalam keputusan resign.. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya saat ini karena ada beberapa faktor yang memengaruhi keputusan itu. Salah satunya adalah perubahan geografis dalam kehidupan saya yang membuat saya harus mencari pekerjaan yang lebih dekat dengan tempat tinggal saya saat ini. Selain itu, pekerjaan saya sebelumnya mengalami perubahan besar dalam tim dan manajemen, yang berdampak pada budaya kerja dan lingkungan kerja. Saya merasa bahwa pekerjaan ini tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan karir saya, sehingga saya memutuskan untuk mencari peluang yang lebih sesuai dengan perkembangan pribadi dan profesional saya.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;I decided to leave my current job because there were several factors that influenced that decision. One of them was a geographical change in my life that required me to look for a job closer to my current residence. Additionally, my previous job underwent significant changes in the team and management, which impacted the work culture and environment. I felt that this job was no longer aligned with my values and career goals, so I decided to look for opportunities that better matched my personal and professional growth.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-kenapa-baru-sekarang-memutuskan-pindah-kerja\"><strong>3. Kenapa Baru Sekarang Memutuskan Pindah Kerja?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Hasil dari jawaban pertanyaan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang sedang mereka lamar memberikan kesempatan yang lebih baik untuk pertumbuhan karir dan bagaimana perusahaan tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan preferensi kandidat. Hal ini membantu rekruiter untuk mengukur kesesuaian kandidat dengan perusahaan.Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Saya baru-baru ini memutuskan untuk pindah kerja karena ada kesempatan yang sangat menarik di perusahaan ini. Selama beberapa tahun terakhir, saya telah mencari peluang yang memungkinkan saya untuk berkembang lebih lanjut dalam karir saya dan mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Ketika saya mengetahui tentang posisi ini dan berbicara dengan anggota tim yang sekarang bekerja di sini, saya merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengambil langkah ini dan bergabung dengan perusahaan ini yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan saya.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;I recently decided to change jobs because there was a highly attractive opportunity at this company. Over the past few years, I had been searching for opportunities that would allow me to further develop my career and take on greater responsibilities. When I learned about this position and spoke to current team members working here, I felt that it was the right time to take this step and join a company that shares my values and goals.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-kenapa-kamu-mencari-pekerjaan-baru-sekarang\"><strong>4. Kenapa Kamu Mencari Pekerjaan Baru Sekarang?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Jawaban dari pertanyaan ini menjelaskan bagaimana perusahaan yang sedang mereka lamar akan memberikan kesempatan yang lebih baik untuk pertumbuhan karir dan bagaimana kandidat dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Pencarian pekerjaan baru saya saat ini terkait dengan dorongan untuk mencari peluang yang lebih menarik dan tantangan yang lebih besar. Setelah mengevaluasi perkembangan karir saya dan tujuan jangka panjang saya, saya merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan aspirasi saya. Saya ingin terus belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam peran baru saya.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;My current job search is driven by the desire to explore more interesting opportunities and take on greater challenges. After evaluating my career progress and long-term goals, I felt that now is the right time to seek a job that better matches my aspirations. I want to continue learning, growing, and making a more significant contribution in my new role.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"5-kenapa-kamu-ingin-resign\"><strong>5. Kenapa Kamu Ingin Resign?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pertanyaan ini diajukan untuk memahami motivasi kandidat dalam mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan sebelumnya. Rekruiter ingin mengetahui apakah kandidat merasa sudah mencapai puncak potensi di pekerjaan yang sedang mereka tinggalkan, apakah ada perasaan tidak terlibat sepenuh hati, dan apakah mereka mencari tantangan baru yang dapat memotivasi dan menginspirasi pertumbuhan karir mereka. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang alasan di balik keputusan resign kandidat. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Keputusan untuk resign berasal dari pemikiran yang matang dan pertimbangan yang mendalam. Saya merasa bahwa saya telah mencapai puncak potensi saya di pekerjaan saya yang sekarang dan tidak lagi merasa terlibat sepenuh hati. Saya ingin mencari tantangan baru yang dapat memotivasi dan menginspirasi saya untuk mencapai lebih banyak dalam karir saya. Oleh karena itu, saya ingin resign untuk mencari peluang yang lebih sesuai dengan perkembangan saya sebagai profesional.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;The decision to resign comes from thoughtful consideration. I felt that I had reached the peak of my potential in my current job and was no longer fully engaged. I want to seek new challenges that can motivate and inspire me to achieve more in my career. Therefore, I want to resign to explore opportunities that better suit my personal and professional growth.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"6-apakah-kamu-resign-secara-sukarela-atau-karena-dipecat-atau-diberhentikan\"><strong>6. Apakah Kamu Resign Secara Sukarela Atau Karena Dipecat Atau Diberhentikan?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pertanyaan ini diajukan untuk memahami apakah kandidat mengambil keputusan resign secara sukarela atau apakah mereka dipecat atau diberhentikan dari pekerjaan sebelumnya. Rekruiter ingin mengetahui apakah keputusan resign adalah inisiatif kandidat sendiri atau dipengaruhi oleh kondisi di tempat kerja sebelumnya. Informasi ini membantu rekruiter untuk mengukur bagaimana kandidat menghadapi tantangan dan pengalaman sebelumnya serta bagaimana mereka menangani perubahan dalam karir mereka.. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Saya resign secara sukarela dari pekerjaan saya sebelumnya. Saya merasa bahwa keputusan ini adalah langkah yang tepat untuk pertumbuhan karir saya. Meskipun saya memiliki sejarah yang baik di sana, saya ingin mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan tujuan jangka panjang saya dalam karir. Saya dan atasan saya mencapai kesepakatan bersama tentang keputusan ini dan saya meninggalkan pekerjaan saya dengan cara yang baik dan profesional.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;I resigned voluntarily from my previous job. I felt that this decision was the right step for my career growth. Despite having a good track record there, I wanted to explore new opportunities that align better with my long-term career goals. My decision was mutual with my superiors, and I left my job on good terms, professionally and amicably.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"7-apakah-kamu-resign-dengan-baik-baik\"><strong>7. Apakah Kamu Resign Dengan Baik-Baik?<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pertanyaan ini diajukan untuk memahami bagaimana kandidat menangani proses resign dari pekerjaan sebelumnya. Rekruiter ingin tahu apakah kandidat meninggalkan perusahaan dengan cara yang profesional dan baik, termasuk memberikan pemberitahuan sebelumnya, menjalani proses transisi dengan baik, menyelesaikan proyek dan tanggung jawab dengan baik, serta menjaga hubungan baik dengan mantan rekan kerja. Hal ini penting karena mencerminkan kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan perubahan, serta kemampuan mereka untuk meninggalkan jejak yang positif di tempat kerja sebelumnya.. Berikut ini jawaban dari pertanyaan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Ya, saya merespons kepergian saya dengan baik-baik. Saya memberi pemberitahuan sebelumnya kepada atasan saya dan tim saya, dan kami menjalani proses transisi yang baik. Saya telah menyelesaikan semua proyek dan tanggung jawab saya dengan baik sebelum meninggalkan perusahaan, dan saya juga siap memberikan bantuan tambahan jika diperlukan untuk memastikan kelancaran pekerjaan setelah saya pergi. Saya senantiasa menjaga hubungan baik dengan mantan rekan kerja saya, dan saya siap memberikan referensi jika diperlukan.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p>Jawaban dalam versi bahasa inggris:<\/p>\n\n\n\n<blockquote class=\"wp-block-quote is-layout-flow wp-block-quote-is-layout-flow\">\n<p>&#8220;Yes, I handled my departure professionally and amicably. I provided advance notice to my supervisor and team, and we went through a smooth transition process. I completed all my projects and responsibilities before leaving the company, and I&#8217;m also prepared to offer additional assistance if needed to ensure the smooth continuation of work after my departure. I have maintained good relationships with my former colleagues, and I&#8217;m ready to provide references if required.&#8221;<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/ciri-ciri-lolos-interview-user\/\">Kenali Ciri-ciri Lolos Interview User Sebelum Pengumuman<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"tips-menjawab-pertanyaan-rekruiter-terkait-alasan-resign-saat-interview\"><strong>Tips Menjawab Pertanyaan Rekruiter Terkait Alasan Resign Saat Interview<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-persiapkan-secara-matang-jawaban-yang-akan-dikeluarkan\"><strong>1. Persiapkan Secara Matang Jawaban Yang Akan Dikeluarkan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sebelum wawancara, luangkan waktu untuk merenungkan alasan-alasan konkret mengapa Anda mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Persiapkan cerita yang jelas dan konsisten yang menjelaskan alasan-alasan tersebut. Ini akan membantu Anda memberikan jawaban yang terstruktur dan meyakinkan saat ditanya oleh rekruiter.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-berikan-jawaban-jujur-dan-masuk-akal\"><strong>2. Berikan Jawaban Jujur Dan Masuk Akal<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Jujurlah dalam menjawab pertanyaan ini. Rekruiter menghargai kejujuran. Namun, pastikan juga bahwa alasan-alasan Anda masuk akal dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Hindari memberikan jawaban yang terlalu pribadi atau terlalu rinci tentang masalah internal di perusahaan sebelumnya. Fokus pada aspek-aspek yang berkaitan dengan perkembangan profesional dan kesesuaian dengan posisi yang Anda lamar.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-jangan-to-the-point-membicarakan-gaji\"><strong>3. Jangan &#8220;To The Point&#8221; Membicarakan Gaji<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Ketika menjawab pertanyaan tentang alasan resign, hindari berbicara secara langsung tentang masalah gaji atau kompensasi. Fokuskan perhatian pada faktor-faktor yang lebih besar seperti pertumbuhan karir, tantangan baru, budaya kerja, atau kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan. Gaji bisa menjadi faktor yang relevan, tetapi bukanlah alasan utama yang seharusnya Anda sebutkan.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"4-hindari-menjelek-jelekan-perusahaan-terdahulu\"><strong>4. Hindari Menjelek Jelekan Perusahaan Terdahulu<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Meskipun Anda mungkin memiliki pengalaman negatif di perusahaan sebelumnya, hindari menjelek-jelekan atau mengkritik perusahaan tersebut dengan keras. Ini dapat memberikan kesan negatif kepada rekruiter. Sebaliknya, berbicaralah dengan bijak tentang alasan Anda untuk mencari peluang baru dan fokus pada aspek-aspek positif yang Anda cari dalam perusahaan yang Anda lamar.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"hal-yang-perlu-di-hindari-saat-menjawab-alasan-resign-interview-kerja\"><strong>Hal Yang Perlu Di Hindari Saat Menjawab Alasan Resign Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"1-saya-tidak-menyukai-lingkungan-kerjanya\"><strong>1.\u00a0 Saya Tidak Menyukai Lingkungan Kerjanya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Sebaiknya hindari menyatakan bahwa Anda tidak menyukai lingkungan kerja sebelumnya secara langsung. Ini dapat memberikan kesan negatif kepada calon atasan dan rekruiter. Alih-alih, fokus pada alasan yang lebih positif, seperti mencari kesempatan yang lebih sesuai dengan tujuan karir Anda atau lingkungan yang lebih cocok dengan nilai-nilai Anda.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"2-saya-bosan-dengan-pekerjaan-saya\"><strong>2. Saya Bosan Dengan Pekerjaan Saya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Pernyataan ini dapat memberikan kesan bahwa Anda cepat bosan dengan tugas atau tanggung jawab yang diberikan. Cobalah untuk menjelaskan dengan lebih baik tentang bagaimana pekerjaan sebelumnya tidak lagi memenuhi ekspektasi Anda atau bagaimana Anda ingin mengambil tantangan yang lebih besar dalam peran baru Anda.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\" id=\"3-saya-menginginkan-gaji-yang-lebih-besar\"><strong>3.\u00a0 Saya Menginginkan Gaji Yang Lebih Besar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Saat menjawab pertanyaan ini, hindari terlalu menekankan tentang uang sebagai satu-satunya alasan untuk resign. Sebaiknya fokus pada pertumbuhan karir, pengembangan keterampilan, atau kesempatan yang lebih baik di perusahaan baru sebagai alasan utama Anda untuk mencari pekerjaan baru. Gaji dapat menjadi faktor penting, tetapi sebaiknya jangan membuatnya menjadi satu-satunya fokus dalam jawaban Anda.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading has-small-font-size\" id=\"referensi\"><strong><em>Referensi:<\/em><\/strong><\/h2>\n\n\n\n<ul>\n<li><em>By Alison Doyle. Diakses pada 2023. How To Answer the Interview Question &#8220;Why Did You Leave Your Job?<\/em><\/li>\n<\/ul>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Pernahkah Anda ditanya dalam wawancara kerja mengapa mengundurkan diri dan bingung cara menjawab alasan resign [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":12,"featured_media":4858,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2399"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/12"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2399"}],"version-history":[{"count":10,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2399\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":17750,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2399\/revisions\/17750"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4858"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2399"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2399"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2399"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}