{"id":2389,"date":"2023-10-17T21:10:23","date_gmt":"2023-10-17T14:10:23","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2389"},"modified":"2023-10-17T21:10:23","modified_gmt":"2023-10-17T14:10:23","slug":"tahapan-dalam-interview-kerja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/tahapan-dalam-interview-kerja\/","title":{"rendered":"5 Tahapan dalam Interview Kerja, Perhatikan Berikut Ini!"},"content":{"rendered":"\n

Berbicara mengenai rekrutmen maka terdapat sejumlah tahapan dalam interview kerja yang harus dilewati oleh seorang joobseekers. <\/em>Tetapi memang setiap perusahaan mempunyai kebijakan atau budaya berbeda-beda mengenai proses tersebut.\u00a0Oleh karena itulah kemungkinan besar Anda akan menemui beberapa proses interview berbeda-beda saat tengah berada di lapangan. Berikut ini penjelasan tahapan interview kerja, yuk simak!!!<\/p>\n\n\n\n

Apa Itu Interview Kerja?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Menurut Indeed<\/a>, interview kerja merupakan diskusi atau percakapan antara calon pemberi kerja dan kandidat.
Interview kerja adalah sebuah proses di mana seorang calon pekerja atau pelamar pekerjaan bertemu dengan perekrut atau pihak yang bertanggung jawab dalam suatu perusahaan untuk menjalani percakapan atau pertemuan formal dengan tujuan mengevaluasi apakah pelamar tersebut cocok untuk posisi pekerjaan yang tersedia.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga: 7 Tips Membuat CV yang Pasti Lolos Seleksi Perusahaan<\/a>\u00a0<\/strong><\/p>\n\n\n\n

Berbagai Tahapan Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Tahap Screening<\/em> : CV + Tahap Wawancara via Telpon<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tahap ini biasanya dimulai dengan peninjauan CV atau resume yang diajukan oleh pelamar. Perekrut atau tim HR akan memeriksa apakah pelamar memenuhi persyaratan dasar pekerjaan.<\/p>\n\n\n\n

Jika CV memenuhi kriteria awal, pelamar mungkin akan dihubungi untuk tahap wawancara telepon. Wawancara telepon adalah wawancara singkat untuk mengevaluasi lebih lanjut ketertarikan pelamar dan memverifikasi beberapa informasi dasar.<\/p>\n\n\n\n

2. Tahap Pra-Wawancara: Psikotes<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tahap ini dapat melibatkan tes psikologi atau tes kepribadian yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari kepribadian dan keterampilan pelamar. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek seperti kepemimpinan, keterampilan interpersonal, ketahanan tekanan, dan kompatibilitas dengan budaya perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

3. Tahap 1: Tahap Wawancara HRD<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Dalam tahap ini, pelamar akan diwawancara oleh anggota tim HR atau personalia. Wawancara ini dapat mencakup pertanyaan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, motivasi, dan kemampuan pelamar.<\/p>\n\n\n\n

HRD dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana pelamar dapat berkontribusi dalam peran yang dilamar dan sejauh mana mereka cocok dengan budaya perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

4. Tahap Focus Group Discussion (FGD)<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

FGD adalah sesi diskusi kelompok yang melibatkan beberapa pelamar sekaligus. Ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berkomunikasi, kerja tim, serta kemampuan berpikir kreatif dan analitis.<\/p>\n\n\n\n

Dalam FGD, pelamar biasanya diberikan skenario atau topik tertentu untuk dibahas bersama, dan mereka dinilai berdasarkan kontribusi dan interaksi mereka dalam kelompok.<\/p>\n\n\n\n

5. Tahap Studi Kasus<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tahap ini mungkin melibatkan pelamar dalam memecahkan studi kasus atau masalah yang relevan dengan posisi yang dilamar. Studi kasus ini dirancang untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah, analisis, dan pemikiran kritis pelamar.<\/p>\n\n\n\n

6. Tahap 2: Tahap Interview User<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Dalam tahap ini, pelamar mungkin akan diwawancara oleh calon rekan kerja atau atasan langsung yang akan bekerja bersama mereka. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi sejauh mana pelamar sesuai dengan tim dan sejauh mana mereka memahami tugas dan tanggung jawab pekerjaan.<\/p>\n\n\n\n

7. Tahap 3: Tahap Panel Interview<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Panel interview melibatkan wawancara oleh sekelompok orang, seperti anggota tim HR, manajer, dan anggota tim teknis atau fungsional. Pelamar mungkin akan diuji lebih dalam dalam bidang teknis, pengalaman kerja, dan keterampilan khusus yang relevan.<\/p>\n\n\n\n

8. Tahap Akhir: Tahap Wawancara dengan C-level<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pada tahap ini, pelamar mungkin akan bertemu dengan eksekutif tingkat C atau manajemen puncak perusahaan. Ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk menilai tingkat pemahaman pelamar tentang visi dan strategi perusahaan serta bagaimana mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : 10 Tips Lolos Interview Kerja<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Tahapan Setelah Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1. Penawaran<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah pelamar melewati tahapan wawancara dan dianggap cocok untuk posisi pekerjaan, perusahaan akan membuat penawaran resmi. Penawaran kerja ini biasanya berisi rincian tentang posisi pekerjaan, gaji dan tunjangan, jadwal kerja, serta informasi lainnya yang relevan.<\/p>\n\n\n\n

Pelamar akan menerima penawaran kerja dalam bentuk tertulis, baik melalui surat resmi atau email. Penawaran tersebut dapat memiliki batas waktu tertentu yang harus dipatuhi pelamar untuk memberikan jawaban.<\/p>\n\n\n\n

2. Negosiasi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah menerima penawaran kerja, pelamar dapat mempertimbangkan untuk bernegosiasi mengenai rincian-rincian tertentu dalam penawaran tersebut. Ini dapat meliputi negosiasi gaji, tunjangan, jadwal kerja, atau komponen lain dari paket kerja.<\/p>\n\n\n\n

Proses negosiasi harus dilakukan dengan sopan dan profesional. Terbuka untuk berbicara tentang kebutuhan dan harapan Anda, tetapi juga harus realistis dalam permintaan Anda.<\/p>\n\n\n\n

3. Medical Check-up<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Beberapa perusahaan mungkin mengharuskan pelamar untuk menjalani pemeriksaan medis sebagai bagian dari proses penerimaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon karyawan dalam keadaan kesehatan yang baik dan dapat menjalankan tugas pekerjaan dengan aman.<\/p>\n\n\n\n

Pemeriksaan medis ini dapat melibatkan tes kesehatan umum, pemeriksaan fisik, atau tes khusus yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.<\/p>\n\n\n\n

Baca Juga : 9 Tips Menghadapi Wawancara Kerja Menggunakan Psikologi Agar Tidak Gugup<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Tips Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

1.\u00a0Cari Tahu Tentang Perusahaan dan Pewawancara<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Lakukan penelitian tentang perusahaan sebelum wawancara. Ketahui sejarah, visi, misi, produk atau jasa, serta nilai-nilai perusahaan tersebut. Juga cari tahu tentang pewawancara jika mungkin. Ini dapat membantu Anda memahami latar belakang dan minat mereka dalam proses wawancara.<\/p>\n\n\n\n

2.\u00a0Latihan Psikotes<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika Anda tahu bahwa wawancara akan melibatkan tes psikologi atau kepribadian, latihan psikotes sebelumnya dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dan memberikan hasil yang lebih akurat.<\/p>\n\n\n\n

3.\u00a0Latihan Studi Kasus<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Jika studi kasus atau tes keterampilan tertulis adalah bagian dari wawancara, latihan adalah kunci. Cobalah untuk memecahkan studi kasus atau masalah serupa sebelum wawancara untuk meningkatkan keterampilan Anda.<\/p>\n\n\n\n

4.\u00a0Persiapkan Contoh Pekerjaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Persiapkan contoh-contoh konkret dari pekerjaan atau proyek sebelumnya yang menunjukkan kemampuan dan prestasi Anda. Ceritakan dengan jelas bagaimana Anda berkontribusi dan mencapai hasil yang positif.<\/p>\n\n\n\n

5.\u00a0Jangan Menjelekan Tempat Kerja Sebelumnya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Hindari berbicara negatif tentang tempat kerja atau atasan sebelumnya, meskipun Anda memiliki pengalaman buruk. Ini bisa memberikan kesan negatif tentang Anda kepada calon perekrut.<\/p>\n\n\n\n

6.\u00a0Persiapkan Pertanyaan yang Baik<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Selalu siapkan pertanyaan yang ingin Anda tanyakan kepada pewawancara. Ini menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Pertanyaan seperti “Bagaimana deskripsi pekerjaan ini?” atau “Apa harapan perusahaan untuk pemegang posisi ini?” dapat membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diharapkan.<\/p>\n\n\n\n

7.\u00a0Tanyakan Langkah Selanjutnya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah wawancara selesai, tanyakan kepada pewawancara tentang proses seleksi selanjutnya. Ini akan memberikan Anda gambaran tentang apa yang diharapkan dan kapan Anda dapat mengharapkan feedback.<\/p>\n\n\n\n

8.\u00a0Kirimkan Email Terima Kasih Setelah Wawancara<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Setelah wawancara, kirimkan email terima kasih kepada pewawancara sebagai tanda penghargaan atas waktu yang mereka berikan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menguatkan minat Anda dalam posisi tersebut.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Berbicara mengenai rekrutmen maka terdapat sejumlah tahapan dalam interview kerja yang harus dilewati oleh seorang […]<\/p>\n","protected":false},"author":14,"featured_media":2390,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2389"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/14"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2389"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2389\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":16352,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2389\/revisions\/16352"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2390"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2389"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2389"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2389"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}