8. Sulit mengambil keputusan<\/strong><\/h3>\n\n\n\nDalam sebuah pekerjaan, mengambil keputusan adalah hal yang penting, baik itu skala besar atau kecil. Hanya saja ada beberapa orang yang kurang berani untuk mengambil keputusan. <\/p>\n\n\n\n
Sebagai solusi, jelaskan pada rekruter bahwa Anda selalu memikirkan dampak atau konsekuensi dari keputusan yang akan diambil. Tambahkan juga contoh seperti sebelum mengambil keputusan, Anda membuat mind map <\/em>untuk melihat resiko apa yang bisa terjadi. <\/p>\n\n\n\n9. Suka menunda pekerjaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\nSuka menunda pekerjaan bisa menjadi jawaban kekurangan saat interview kerja yang umum. Walaupun memberikan kesan negatif, namun jika Anda bisa menjelaskannya dengan baik, kekurangan tersebut bisa menjadi productive procrastination.<\/em><\/p>\n\n\n\nNamun, jangan jelaskan hal tersebut sebagai sebuah kebiasaan. Anda bisa menjelaskan bahwa Anda masih berusaha mengurangi atau mengatasi hal tersebut karena akan mempengaruhi kinerja tim. <\/p>\n\n\n\n
10. Mudah terdistraksi<\/strong><\/h3>\n\n\n\nKekurangan selanjutnya yang bisa Anda jawab adalah mudah terdistraksi. Meskipun multitasking <\/em>bisa menjadi kelebihan, namun hal ini bisa mengganggu teman kerja Anda yang lain. <\/p>\n\n\n\n11. Sulit mendelegasikan pekerjaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\nDalam bekerja, biasanya Anda tidak selalu bekerja sendiri terutama jika skala pekerjaannya sudah besar. Anda justru akan bekerja dalam tim dengan beberapa orang dimana terkadang harus mendelegasikan pekerjaan pada orang lain. Namun ada juga yang sulit mendelegasikan pekerjaan pada orang lain, dimana justru akan menyulitkan Anda. <\/p>\n\n\n\n
Anda bisa mengatasi jawaban tersebut dengan menjelaskan bahwa Anda selalu berusaha memberi kepercayaan pada orang lain untuk mengerjakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan sendiri. <\/p>\n\n\n\n
12. Individualistik<\/strong><\/h3>\n\n\n\nLebih suka mengerjakan pekerjaan sendiri bisa menjadi kekurangan saat Anda melamar pekerjaan. Terutama jika bidang pekerjaan Anda harus berhubungan dengan banyak orang. Anda perlu memberikan penjelasan atau strategi bagaimana mengatasi kekurangan tersebut. <\/p>\n\n\n\n
13. Tidak suka berdebat<\/strong><\/h3>\n\n\n\nAda juga beberapa orang yang tidak suka berdebat baik itu dalam lingkungan pekerjaan atau lainnya. Sedangkan perdebatan adalah hal yang biasa terjadi ketika bekerja karena perbedaan pendapat. Anda dapat menjelaskan bahwa kekurangan tersebut menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang cinta damai. <\/p>\n\n\n\n
14. Sulit bertanya<\/strong><\/h3>\n\n\n\nSulit bertanya terkadang juga bisa menjadi kekurangan ketika bekerja, mungkin rekruter akan berpikir bahwa Anda kurang bisa mengutarakan pendapat atau terlalu menerima apa adanya. <\/p>\n\n\n\n
Akan tetapi Anda bisa menjelaskannya bahwa Anda adalah seseorang yang percaya dengan pekerjaan yang diselesaikan sendiri, itu sebabnya Anda jarang bertanya. <\/p>\n\n\n\n
15. Kurang rapi<\/strong><\/h3>\n\n\n\nJawaban untuk kelebihan dan kekurangan diri saat interview kerja yang selanjutnya adalah kurang rapi. Anda bisa menjelaskan terkadang kurang rapi dalam pekerjaan. Akibatnya banyak dokumen yang harus dibuat menjadi dua salinan. Namun jelaskan juga bahwa Anda sudah berusaha untuk mengatasi hal tersebut. <\/p>\n\n\n\n
Itulah beberapa jawaban yang bisa Anda gunakan ketika ditanya kelebihan dan kekurangan diri saat interview kerja. Selain menjawab dengan beberapa alasan diatas, akan lebih baik juga berikan penjelasan mengenai contoh atau solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut. Dengan begitu, rekruter akan lebih yakin untuk memilih Anda sebagai pekerjanya. <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Salah satu pertanyaan interview yang banyak ditanyakan pada kandidat adalah apakah kekurangan dan kelebihan Anda. […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":23107,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"class_list":["post-22981","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-interview-kerja"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22981"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=22981"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22981\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":23109,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22981\/revisions\/23109"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/23107"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=22981"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=22981"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=22981"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}