{"id":22894,"date":"2024-05-17T15:47:40","date_gmt":"2024-05-17T08:47:40","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=22894"},"modified":"2024-05-21T07:34:34","modified_gmt":"2024-05-21T00:34:34","slug":"penyebab-tidak-di-panggil-interview","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/penyebab-tidak-di-panggil-interview\/","title":{"rendered":"Ini 10 Penyebab Tidak Di panggil Interview, Salah Satunya Overqualified"},"content":{"rendered":"\n<p>Pada saat melamar pekerjaan, setiap perusahaan akan menerapkan sistem rekrutmen yang berbeda-beda. Tahapan yang umumnya diberikan perusahaan seperti interview HR, test, interview user dan offering letter. Lalu, setelah melamar namun tidak kunjung dipanggil oleh perusahaan yang dilamar, apakah menjadi kesalahan Anda?<\/p>\n\n\n\n<p>Mungkinkan kemampuan Anda kurang dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak memenuhi klasifikasi? Berikut adalah beberapa kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab tidak di panggil interview.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#penyebab-tidak-di-panggil-interview-oleh-perusahaan\">Penyebab Tidak Di panggil Interview oleh Perusahaan<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/metode-star-dalam-interview-kerja\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Apa Itu Metode STAR Dalam Interview Kerja? Ini Penjelasan Lengkapnya!<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"penyebab-tidak-di-panggil-interview-oleh-perusahaan\"><strong>Penyebab Tidak Di panggil Interview oleh Perusahaan<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Sudah menemukan kandidat lain<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Penyebab tidak di panggil interview yang pertama bisa karena perusahaan telah menemukan kandidat lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Mungkin akan terdengar jahat atau membuang-buang waktu untuk menunggu saja.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Namun perusahaan juga perlu meyakinkan bahwa kandidat mereka adalah yang terbaik. Bahkan bisa saja perusahaan sudah memiliki kandidat secara internal, hanya saja ingin membuka kesempatan lain dari pihak eksternal.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Tidak cocok dengan budaya perusahaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Umumnya tujuan perusahaan melakukan interview karena mereka ingin mengetahui apakah Anda cocok dengan budaya kerja perusahaan atau tidak. Kemungkinan juga yang menyebabkan Anda tidak dipanggil interview selanjutnya karena budaya kerja yang mereka miliki dirasa kurang cocok dengan pendapat Anda.<\/p>\n\n\n\n<p>Tentunya perusahaan juga akan melihat apakah nantinya Anda bisa nyaman dengan budaya perusahaan yang sudah lama berjalan. Jika dirasa tidak ada kecocokan, maka perusahaan tidak akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Kebutuhan perusahaan berubah<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Melansir dari <a href=\"https:\/\/cultivatedculture.com\/reasons-you-arent-called-after-interview\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener nofollow\">Cultivated Culture<\/a>, penyebab tidak dipanggil interview karena kebutuhan perusahaan sudah berubah setelah mewawancarai Anda. Bisa saja alokasi budget perusahaan harus dikurangi sehingga tidak membutuhkan kandidat baru.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Jawaban yang kurang tepat saat wawancara<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Umumnya HR akan menyeleksi kandidat melalui CV yang sudah dikirimkan terlebih dahulu. Kemudian jika dirasa ada kecocokan skill, maka akan dilakukan sesi interview dengan HR. Interview ini biasanya akan melihat dari segi kecocokan cara kerja dengan perusahaan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Jika Anda menjawab pertanyaan yang dirasa kurang tepat menurut HR, maka bisa saja mereka tidak melanjutkan proses rekrutmen Anda.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>5. Akun media sosial terlalu kontroversial<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Alasan lainnya yang membuat Anda tidak dipanggil untuk interview lanjutan adalah media sosial Anda yang terlalu kontroversial. Seorang HRD bekerja tidak hanya mengecek informasi pada CV, melainkan juga sosial media. Bagi beberapa perusahaan ada yang melakukan pengecekan sosial media kandidat baik itu Instagram, Facebook, LinkedIn, hingga Twitter.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Oleh karenanya, bisa jadi alasan Anda tidak di panggil interview karena riwayat menggunakan sosial media yang kurang baik. Contohnya menyukai postingan atau memposting hal-hal yang berbau SARA, politik, pornografi atau hal lainnya yang bertentangan dengan nilai perusahaan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>6. Kurang menunjukkan motivasi kerja<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Jika Anda melamar pada platform pencari kerja, biasanya Anda perlu menuliskan dua sampai 3 kalimat mengenai alasan mengapa memilih melamar di perusahaan tersebut. Pertanyaan lain seperti \u201cMengapa kami harus menerima Anda sebagai karyawan\u201d, juga sering ditanyakan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Apabila HRD melihat jawaban Anda yang menurutnya kurang menunjukkan motivasi bekerja atau keinginan untuk bekerja di perusahaan tersebut, bisa jadi mereka enggan untuk melanjutkan proses selanjutnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>7. Persyaratan melamar tidak lengkap<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Beberapa perusahaan bisa saja memberikan persyaratan tertentu yang harus Anda lampirkan ketika melamar, contohnya SKCK, paklaring, atau persyaratan lainnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Akan tetapi terkadang masih ditemukan kandidat yang mengirimkan lamaran tanpa melengkapi persyaratan yang diberikan. Hal ini juga yang menjadi penyebab mengapa lamaran yang Anda kirimkan tidak ada hasilnya.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca juga: <a href=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/psikotes-gambar-orang\/\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">5 Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang Dan Bagaimana Penilaiannya?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>8. Kandidat<em> overqualified<\/em><\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Terkadang Anda tidak di panggil untuk mengikuti interview bisa karena terlalu <em>overqualified<\/em>. Dalam hal ini berarti Anda memiliki skill atau kualifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kebutuhan dari perusahaan. Oleh karena itu, tidak semua kandidat yang dipanggil karena kurangnya skill sesuai syarat yang dilampirkan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Mungkin saja perekrut khawatir Anda mudah bosan atau merasa tidak puas dengan pekerjaan tersebut.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>9. Ekspektasi yang terlalu tinggi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Mungkin saja penyebab tidak di panggil interview juga bisa karena tidak adanya kecocokan perusahaan karena ekspektasi kandidat yang terlalu tinggi.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Jika Anda menetapkan standar yang kurang realistis atau berharap mendapatkan manfaat yang tidak sesuai dengan posisi yang dilamar, bisa saja menyebabkan perekrut tidak merasa cocok dengan Anda.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>10. Kesalahan saat melamar secara online<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Terkadang yang membuat kandidat tidak dipanggil wawancara, karena terjadi kesalahan saat melamar secara online. Kesalahan tersebut bisa secara teknis atau karena kelalaian Anda sendiri. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda mengisi form lamaran tersebut dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan.&nbsp;<\/p>\n\n\n\n<p>Itudia beberapa penyebab tidak di panggil interview ketika Anda sudah melamar cukup lama atau bahkan sudah masuk dalam interview dengan HR, namun tidak kunjung mendapatkan panggilan untuk interview lanjutan dengan user.&nbsp;<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Pada saat melamar pekerjaan, setiap perusahaan akan menerapkan sistem rekrutmen yang berbeda-beda. Tahapan yang umumnya [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":22897,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"class_list":["post-22894","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-interview-kerja"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22894"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=22894"}],"version-history":[{"count":8,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22894\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":22917,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22894\/revisions\/22917"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/22897"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=22894"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=22894"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=22894"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}