{"id":22893,"date":"2024-05-19T20:12:21","date_gmt":"2024-05-19T13:12:21","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=22893"},"modified":"2024-06-03T09:33:14","modified_gmt":"2024-06-03T02:33:14","slug":"tanda-gagal-interview-kerja","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/tanda-gagal-interview-kerja\/","title":{"rendered":"10 Tanda Gagal Interview Kerja yang Wajib Diketahui Pelamar"},"content":{"rendered":"\n

Umumnya, pelamar kerja pasti tahu kalau tahap wawancara kerja menjadi salah satu tahapan rekrutmen yang berperan besar atas lulus atau tidaknya seseorang ketika melamar kerja.<\/p>\n\n\n\n

Namun hanya sedikit yang mengetahui tanda-tanda gagal interview kerjanya. Kebanyakan orang hanya menunggu kabar dari recruiter <\/em>secara langsung saja.<\/p>\n\n\n\n

Meski begitu, sebenarnya ada lho tanda yang bisa Anda waspadai jika ternyata wawancara yang Anda jalani tidak memberikan kesan memuaskan bagi recruiter<\/em>.<\/p>\n\n\n\n

Nah, untuk mengetahui tanda gagal interview kerja, yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.<\/p>\n\n\n\n

Tanda Gagal Interview Kerja<\/strong><\/h2>\n\n\n\n

Bagaimana cara mengetahui kalau kita gagal dalam tahap interview kerja? Kalau Anda memiliki pertanyaan seperti itu, berikut jawabannya untuk Anda.<\/p>\n\n\n\n

1. <\/strong>Interviewer<\/em><\/strong> Tidak Menunjukkan Ketertarikan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Menurut Career Sidekick<\/a>, ketika seorang interviewer<\/em> tertarik dengan kandidat yang diwawancarai, ia akan memberikan senyuman, menganggukkan kepala, dan menunjukkan minatnya terhadap apa yang disampaikan.<\/p>\n\n\n\n

Namun jika interviewer<\/em> tidak memberikan perhatian terhadap Anda, dan mereka tidak bertanya lebih jauh tentang Anda sehingga pembicaraan terasa membosankan, kemungkinan besar interviewer tidak tertarik dengan Anda.<\/p>\n\n\n\n

Terlebih lagi jika selama wawancara, interviewer <\/em>menunjukan ekspresi bosan dengan melihat jam tangan atau menguap berkali-kali, ini bisa jadi pertanda kalau Anda harus segera mencari opsi kerja di tempat lain.<\/p>\n\n\n\n

2. Durasi Wawancara yang Berlangsung Pendek<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Selanjutnya dapat diketahui ketika interviewer<\/em> memotong durasi wawancaranya. Pemotongan durasi ini bisa menjadi pertanda kalau Anda dirasa kurang ideal untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.<\/p>\n\n\n\n

Adapun tindakan wawancara pendek yang dimaksud misalnya apabila di dalam jadwal wawancara telah tertulis bahwa durasi berlangsung selama 1 jam namun pewawancara malah memotong waktu tersebut menjadi sangat singkat, maka ini bisa dikatakan sebagai tanda gagal interview kerja.<\/p>\n\n\n\n

3. <\/strong>Interviewer<\/em><\/strong> Menyampaikan Kekhawatirannya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Biasanya, tanda gagal interview kerja akan semakin terlihat jelas ketika interviewer<\/em> memberitahu Anda bahwa mereka memiliki kekhawatiran terhadap pengalaman kerja atau bahkan mengenai tanggapan Anda saat menjawab pertanyaan mereka.<\/p>\n\n\n\n

Namun tak perlu khawatir, adanya hal ini juga bisa menandakan bahwa mereka masih memberi kesempatan untuk Anda. Jadi, Anda tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan jawaban terbaik dan menunjukkan bahwa Anda pantas mengisi posisi tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Ini 10 Penyebab Tidak Di panggil Interview, Salah Satunya Overqualified<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

4. Interviewer<\/em> Fokus pada Sisi Negatif dari Posisi yang Dilamar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Umumnya, sisi negatif yang dimaksud di sini bukanlah aib atau keburukan Anda, ya. Melainkan seputar posisi yang dilamar, misalnya jam kerja yang panjang.<\/p>\n\n\n\n

Pihak interviewer <\/em>bisa saja menyampaikan ini untuk menghalangi Anda melamar di posisi yang menurut mereka tidak cocok untuk Anda.<\/p>\n\n\n\n

Apabila Anda mendapatkan sikap ini dari pihak interviewer<\/em>, Anda dapat memberikan respons yang menunjukkan sikap optimis dan pandangan positif terhadap posisi yang dilamar.<\/p>\n\n\n\n

Dengan begitu Anda dapat membangun impresi yang positif dari hiring manager <\/em>di perusahaan tersebut.<\/p>\n\n\n\n

5. Tidak Diberikan Pertanyaan Lanjutan dari Jawaban Anda<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Nah, salah satu tanda paling jelas kalau Anda tidak lolos interview user <\/em>adalah ketika mereka tidak memberi pertanyaan lanjutan dari jawaban yang diberikan.<\/p>\n\n\n\n

Interviewer <\/em>yang tertarik pada kandidat biasanya akan meminta pihak pelamar mengelaborasikan jawabannya karena mereka ingin mendengar perspektif lain dari pelamar.<\/p>\n\n\n\n

6. Interviewer<\/em> Tidak Menjelaskan Tugas saat Bekerja<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Biasanya, wawancara menjadi cara pelamar bisa mengetahui jobdesk <\/em>yang akan dikerjakan di posisi yang dilamar secara lebih detail dan mendalam.<\/p>\n\n\n\n

Namun, jika ternyata rekruter tidak menjelaskan tugas yang akan Anda kerjakan, mungkin ini menjadi salah satu tanda Anda gagal interview kerja.<\/p>\n\n\n\n

7. Tidak Menanyakan Skill <\/em>dan Pengalaman Kerja Anda<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Skill <\/em>dan pengalaman kerja pelamar merupakan poin utama yang harus diketahui oleh seorang recruiter<\/em>. Maka dari itu mereka pasti menanyakan hal tersebut pada saat wawancara berlangsung.<\/p>\n\n\n\n

Tapi apabila interviewer<\/em> tidak menanyakan sama sekali tentang pengalaman kerja atau keterampilan Anda, bisa jadi interview <\/em>tersebut gagal karena rekruter tidak tertarik pada Anda.<\/p>\n\n\n\n

Biasanya, hal ini terjadi karena jawaban yang diberikan pada awal wawancara kurang menarik hati rekruter.<\/p>\n\n\n\n

8. Tidak Ada Chemistry <\/em>saat Interview Berlangsung<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Tahukah Anda, wawancara kerja dapat diartikan seperti halnya kencan pertama. <\/p>\n\n\n\n

Maka antara seorang pelamar dengan rekruter harus memiliki chemistry <\/em>atau perasaan saling terhubung yang baik saat pertama kali bertemu.<\/p>\n\n\n\n

Nah, jika Anda berada di posisi sebagai pelamar, Anda dapat mencari tahu bagaimana bahasa tubuh rekruter ketika melakukan wawancara tersebut. <\/p>\n\n\n\n

Baca juga: Bolehkah Menanyakan Hasil Interview ke HRD? Pahami Hal Ini!<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n

Bila mereka kerap memperlihatkan bahasa tubuh yang tidak nyaman, maka ini bisa mengindikasikan bahwa kemungkinan besar Anda tidak lolos.<\/p>\n\n\n\n

9. Suasana Wawancara Seperti Interograsi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Pernahkah Anda mengikuti\u00a0interview<\/em>\u00a0yang terasa seperti interograsi? Menurut\u00a0Recruiter.com, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda gagal\u00a0interview<\/em>\u00a0kerja, lho.<\/p>\n\n\n\n

Wawancara yang berjalan sukses akan terasa seperti percakapan yang bersahabat dan santai, bukan seperti diinterogasi polisi.<\/p>\n\n\n\n

Kalau Anda berada dalam wawancara yang terasa sepihak tidak memberikan peluang untuk bertanya kembali, kemungkinan besar mereka tidak tertarik merekrut Anda.<\/p>\n\n\n\n

10. Interviewer <\/em>Tidak Mendiskusikan Tahap Berikutnya<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

Sebagaimana yang diketahui, setiap proses rekrutmen tentunya memiliki berbagai tahap yang harus dilalui. <\/p>\n\n\n\n

Maka dari itu, bila Anda merupakan salah satu kandidat yang berhasil dalam proses interview<\/em>, perekrut akan mendiskusikan proses seleksi selanjutnya dengan Anda.<\/p>\n\n\n\n

Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tahap selanjutnya biasanya menanyakan tentang kesediaan untuk mengikuti tes lagi setelah interview<\/em>. <\/p>\n\n\n\n

Selain itu, rekruter yang tertarik kepada pelamar akan banyak bertanya tentang skill<\/em>, kemampuan, dan lainnya kepada pelamar.<\/p>\n\n\n\n

<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Umumnya, pelamar kerja pasti tahu kalau tahap wawancara kerja menjadi salah satu tahapan rekrutmen yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":22903,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"class_list":["post-22893","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-interview-kerja"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22893"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=22893"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22893\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":23059,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/22893\/revisions\/23059"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/22903"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=22893"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=22893"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=22893"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}