{"id":2141,"date":"2022-10-20T15:09:04","date_gmt":"2022-10-20T08:09:04","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=2141"},"modified":"2022-10-20T15:11:53","modified_gmt":"2022-10-20T08:11:53","slug":"teknik-interview-karyawan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/tentang-hrd\/teknik-interview-karyawan\/","title":{"rendered":"5 Teknik Interview yang Dijamin Akan Mempermudah HRD dalam Merekrut Karyawan"},"content":{"rendered":"\n
Dalam proses perekrutan karyawan, tentu tahap wawancara adalah tahap yang krusial. Proses wawancara merupakan langkah awal untuk memberikan kesan yang baik, dan ini berlaku bagi kedua belah pihak. Untuk memaksimalkan proses rekrutmen, HRD harus memiliki teknik interview yang tepat. <\/p>\n\n\n\n
Teknik interview yang digunakan dalam proses rekrutmen calon karyawan akan berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan setiap jabatan. Berikut adalah 5 teknik interview yang dijamin akan mempermudah HRD dalam proses perekrutan karyawan!<\/p>\n\n\n\n
Teknik wawancara yang satu ini dilakukan secara berkelompok, dengan beberapa kandidat yang diwawancarai di waktu yang bersamaan. Selain untuk menghemat waktu, rekruter juga dapat melihat kandidat mana yang cocok dengan kandidat lainnya. Biasanya ini dilakukan untuk pekerjaan yang membutuhkan kerjasama kelompok\/tim. Pertanyaan yang kerap dilontarkan dalam teknik wawancara ini seperti:<\/p>\n\n\n\n
Untuk teknik wawancara berdasarkan kompetensi, rekruter akan menilai berdasarkan kemampuan (soft skill) kandidat. Pertanyaannya pun bergantung dengan kebutuhan perusahaan sesuai dengan persyaratan jabatan yang diperlukan. Keterampilan yang bisa diuji dalam teknik wawancara berbasis kompetensi:<\/p>\n\n\n\n
Untuk mengoptimalkan teknik wawancara ini, HRD perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini:<\/p>\n\n\n\n
Teknik interview yang satu ini memposisikan kandidat dalam situasi yang penuh tekanan. Selama wawancara ini berlangsung, tim HRD akan mengukur bagaimana kandidat yang diwawancara menangani situasi yang menegangkan atau penuh stres di tempat kerja.<\/p>\n\n\n\n
Untuk posisi atau jabatan dengan tekanan kerja yang tinggi atau dengan tanggung jawab yang lebih besar, maka tim HRD harus mengulik lebih dalam bagaimana kepribadian dan kemampuan kandidat dalam menangani tekanan-tekanan tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda tanyakan saat menggunakan teknik wawancara dalam tekanan:<\/p>\n\n\n\n
Jika lowongan pekerjaan yang sedang dibuka oleh perusahaan Anda memerlukan ketangkasan kandidat dalam pemecahan masalah (problem solving<\/em>), maka teknik interview berdasarkan kasus atau situasional (biasa disebut dengan case interview<\/em>) lebih cocok untuk Anda terapkan.<\/p>\n\n\n\n Buat simulasi masalah yang kemungkinan dapat terjadi dalam lini pekerjaan kandidat. Lalu, tanyakan bagaimana kandidat akan menyelesaikan masalah tersebut. Usahakan kandidat menjawabnya dengan rinci dan perhatikan apakah tekniknya sesuai atau tidak dengan persyaratan lowongan pekerjaan di perusahaan Anda.<\/p>\n\n\n\n Dalam teknik wawancara behavioral interview, Anda akan berfokus lebih ke attitude<\/em> dan karakter kandidat dalam bekerja. Pastikan Anda menanyakan situasi penuh tantangan yang pernah dilewati oleh kandidat di pekerjaan sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Dengarkan penjelasan kandidat dan usahakan agar kandidat memberikan informasi sedetail mungkin, sehingga Anda mengetahui teknik pemecahan masalah apa yang kandidat gunakan, dan apakah output<\/em> atau hasil akhirnya memuaskan atau tidak. <\/p>\n\n\n\n Berikut adalah beberapa contoh topik tantangan yang dapat ditanyakan ke kandidat:<\/p>\n\n\n\n Itulah 5 teknik interview yang dapat diterapkan saat merekrut karyawan. Jika Anda atau perusahaan Anda sedang membutuhkan kandidat berkualitas untuk pengembangan bisnis\/perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di perusahaan@pintarnya.com<\/a> atau klik di sini<\/a> untuk informasi lebih lengkapnya!<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Dalam proses perekrutan karyawan, tentu tahap wawancara adalah tahap yang krusial. Proses wawancara merupakan langkah […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":2142,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[143],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2141"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=2141"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/2141\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/2142"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=2141"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=2141"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=2141"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}