Perawat lansia atau careworker<\/em> yang sering dikenal sebagai elderly caregiver<\/em> merupakan salah satu profesi dimana pekerja yang menjalaninya dapat merasakan nilai dan kepuasan tersendiri.<\/p>\n\n\n\n

Pasalnya, seorang yang berprofesi sebagai perawat lansia herus memiliki dedikasi yang tinggi dalam meluangkan waktu, kesabaran dan tenaganya untuk merawat dan mendampingi klien<\/em> yang berada di usia senja.<\/p>\n\n\n\n

Lantas, apakah profesi ini masih cukup menjanjikan secara penghasilan dan kesempatan saat ini? <\/p>\n\n\n\n

Mari mengenal lebih jauh mengenai definisi, tugas , keterampilan dan gaji dari seorang pengasuh lansia?<\/p>\n\n\n\n

Daftar Isi<\/h2>
Apa Itu Perawat Lansia?<\/a><\/li>
Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Lansia<\/a><\/li>
Skill yang dibutuhkan Perawat Lansia<\/a><\/li>
Kualifikasi Perawat Lansia<\/a><\/li>
Cara Menjadi Perawat Lansia<\/a><\/li>
Dimana Perawat Lansia Bekerja?<\/a><\/li>
Berapa Gaji Perawat Lansia?<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n
Apa Itu Perawat Lansia?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Perawat lansia atau caregiver merupakan seseorang yang bertugas memberikan bantuan kepada klien yang memiliki keterbatasan yang disebabkan oleh usia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari\u200b\u200b\u200b\u200b. <\/p>\n\n\n\n
Menurut All American Home Care<\/a> sendiri, perawat lansia adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk membantu seorang lansia untuk menjalani kehidupannya secara mandiri dirumah mereka sendiri.<\/p>\n\n\n\n
Caregiver<\/em> atau careworker<\/em> sendiri tidak hanya berfokus pada perawatan medis kepada lansia. Dimana perawat lansia juga akan memberikan dukungan dalam aktivitas non media mulai dari mandi, berpakaian, menyiapkan makanan, hingga memonitor pengobatan dan hal membantu berbagai aktifitas sehari hari lainnya.<\/p>\n\n\n\n
Perawat lansia juga tidak hanya membantu dalam aktifitas fisik semata, dimana seorang caregiver<\/em> juga akan memberikan dukungan secara moral, mental maupun emosional kepada pasiennya.<\/p>\n\n\n\n
Profesi ini tidak hanya dikenal sebagai perawat lansia. Dimana banyak juga orang yang lebih mengenalnya sebagai suster lansia, perawat orang tua, pengasuh orang tua, care worker<\/em>, caregiver<\/em> atau elderly caregiver<\/em>.<\/p>\n\n\n\n
Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Lansia<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Tugas dan tanggung jawab perawat lansia sangat bervariasi tergantung situasi dan kondisi pasien atau klien. Pasalnya tidak semua lansia membutuhkan perawatan yang sama dengan berbagai kondisi yang dialami masing masing. <\/p>\n\n\n\n
Namun pada intinya tugas pokok caregiver lansia adalah membantu pasien dengan usia lanjut melanjutkan kehidupan ataupun menghabiskan waktu mereka dengan nyaman dan bahagia namun tetap mandiri.<\/p>\n\n\n\n
Beberapa jobdesk atau tugas perawat lansia lainnya antara lain:<\/p>\n\n\n\n
\n
Membantu lansia dalam bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa resiko seperti terjatuh atau kehilangan keseimbangan<\/li>\n\n\n\n
Memastikan kebersihan dan perawatan pribadi terhadap lansia dengan baik<\/li>\n\n\n\n
Memastikan makan yang dikonsumsi sesuai secara nutrisi dan asupan gizi yang dibutuhkan<\/li>\n\n\n\n
Memastikan tempat tinggal menjadi nyaman dan terawat mulai dari menyirami tanaman, mencuci piring hingga memastikan seluruh aspek dirumah dapat berjalan dengan baik<\/li>\n\n\n\n
Membantu pengobatan dan peawatan medis yang tengah atau akan dijalani<\/li>\n\n\n\n
Membantu lansia untuk melakukan aktifitas sosial untuk menjaga kesehatan mental<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Skill yang dibutuhkan Perawat Lansia<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Menjadi perawat lansia bukan hanya pekerjaan, tapi panggilan yang memerlukan dedikasi dan sejumlah skill<\/em> khusus yang wajib dikuasai oleh perawat lansia. <\/p>\n\n\n\n
Bahkan beberapa keterampilan berikut merupakan syarat menjadi perawat lansia yang harus dipenuhi oleh seorang caregiver. <\/p>\n\n\n\n
berikut beberapa keterampilan yang mesti dikuasai oleh perawat lansia mulai dari:<\/p>\n\n\n\n
\n
Kemampuan komunikasi yang baik untuk interaksi yang efektif dengan pasien dan keluarganya. <\/li>\n\n\n\n
Empati agar dapat merespon sensitivitas kebutuhan emosi klien untuk kesehatan mentalnya<\/li>\n\n\n\n
Fleksibilitas dan manajemen waktu untuk penyesuaian jadwal yang kerap berubah secara cepat yang biasa dilakukan para lansia<\/li>\n\n\n\n
Kemampuan untuk menorganisir semua kebutuhan klien agar dapat berjalan efektif.<\/li>\n\n\n\n
Kekuatan fisik dan ketahanan untuk membantu dalam aktivitas fisik klien<\/em>, seperti berpindah dari kursi ke tempat tidur. <\/li>\n\n\n\n
Observasi yang tajam untuk mengenali gejala perubahan kondisi kesehatan klien. <\/li>\n\n\n\n
Kemampuan dalam problem solving <\/li>\n\n\n\n
Kemampuan interpersonal yang kuat untuk membangun hubungan yang positif dengan klien dan keluarganya, <\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Dengan berbagai skill dan keterampilan perawat lansia tersebut, seorang perawat lansia tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup pasien, tetapi juga memberikan ketenangan bagi keluarga yang mempercayakan perawatan anggota keluarga mereka.<\/p>\n\n\n\n
Kualifikasi Perawat Lansia<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Berikut beberapa syarat menjadi perawat lansia yang kerap menjadi kualifikasi yang ditetapkan oleh yayasan maupun klien perorangan.<\/p>\n\n\n\n
\n
Diutamakan Perempuan<\/li>\n\n\n\n
Usia berkisar antara 16 \u2013 48 tahun<\/li>\n\n\n\n
Umumnya klien atau pasien tidak membatasi pendidikan minimal <\/li>\n\n\n\n
Siap kerja, jujur, amanah dan mudah nyaman tinggal di rumah pasien atau klien<\/li>\n\n\n\n
Memiliki rasa peduli yang besar terhadap orang tua<\/li>\n\n\n\n
Bersedia menginap dalam jangka waktu tertentu dirumah pasien<\/li>\n\n\n\n
Sehat secara jasmani dan rohani<\/li>\n\n\n\n
Memiliki KTP dan KK atau identitas diri lainnya<\/li>\n\n\n\n
Diutamakan punya Whatsapp untuk komunikasi yang efektif<\/li>\n\n\n\n
Berpengalaman dalam merawat lansia<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Cara Menjadi Perawat Lansia<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Setiap orang dapat menjadi caregiver atau perawat lansia. Pasalnya profesi ini tidak membutuhkan pendidikan khusus seperti banyak profesi lainnya.<\/p>\n\n\n\n
Langkah awal untuk menjalani karir sebagai perawat lansia adalah dengan memperkaya pengalaman Anda. Anda dapat memulainya dengan mencari posisi entry-level perawat lansia yang umumnya tersedia di fasilitas perawatan kesehatan. <\/p>\n\n\n\n
Cara lainnya untuk menjadi careworker adalah dengan bergabung ke berbagai lembaga pengasuh atau komunitas tempat tinggal yang menyediakan layanan perawat lansia. dari sini anda akan mendapatkan kesempatan atau peluang untuk menjadi perawat lansia. <\/p>\n\n\n\n
Namun setiap fasilitas kesehatan atau lembaga penyalur lansia tentu memiliki kualifikasi dan persyaratan yang berbeda. Bahkan dibeberapa lembaga penyalur maupun fasilitas kesehatan memberikan kualifikasi sertifikasi khusus atau pelatihan tertentu kepada calon perawat lansia.<\/p>\n\n\n\n
Dimana Perawat Lansia Bekerja?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Umumnya Perawat lansia atau caregiver bekerja di rumah pribadi pasien atau klien<\/em>. <\/p>\n\n\n\n
Namun profesi ini juga tidak hanya terbatas pada perawatan di rumah pribadi, tetapi juga mencakup pelayanan lainnya seperti di panti jompo dan fasilitas tinggal khusus yang dirancang untuk kebutuhan orang tua dan lain sebagainya.<\/p>\n\n\n\n
Perawat lansia yang memiliki pendidikan seperti lulusan D3 atau S1 Keperawatan juga dapat bekerja di tempat yang lebih luas lagi. Seperti di fasilitas kesehatan daerah ataupun pada rumah sakit. Khusus untuk perawat lansia yang ingin bekerja di Rumah Sakit, diwajibkan untuk Anda memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan CV Perawat<\/a> yang profesional.<\/p>\n\n\n\n
Berapa Gaji Perawat Lansia?<\/strong><\/h2>\n\n\n\nDi Indonesia sendiri, gaji perawat<\/a> lansia sangatlah bervariasi. Besaran gaji tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor penting seperti tempat mereka bekerja dan status kepegawaiannya. <\/p>\n\n\n\n
Bagi perawat lansia Pegawai Negeri Sipil (PNS), gaji mereka ditentukan berdasarkan golongan jabatan yang dimiliki, dengan rentang gaji berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 jutaan per bulan. <\/p>\n\n\n\n
Sementara itu, di sektor swasta, gaji perawat lansia umumnya disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di area tersebut.<\/p>\n\n\n\n
Dalam riset yang dilakukan oleh tim Pintarnya, Seorang perawat lansia yang bekerja di DKI Jakarta dan sekitarnya dapat mengantongi gaji sebesar 2,7 juta rupiah hingga 4,5 juta rupiah perbulannya.<\/p>\n\n\n\n
$\"gaji$ <\/figure>\n\n\n\n
Sementara untuk gaji perawat lansia di luar Jakarta, besaran gaji yang diterima berkisar antara 2 juta rupiah hingga 4 juta rupiah.<\/p>\n\n\n\n
$\"gaji$ <\/figure>\n\n\n\n
Namun, terdapat peluang mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi bagi perawat lansia yang bekerja secara pribadi mendampingi orang lanjut usia di rumah, dengan honor yang bisa mencapai hingga Rp5 juta per bulan. <\/p>\n\n\n\n
Umumnya lowongan pekerjaan perawat lansia berasal dari orang orang terdekat karena berlandaskan atas asas kepercayaan. Hal tersebut yang membuat lowongan dan lamaran kerja perawat<\/a> lansia sangat sulit di temukan.<\/p>\n\n\n\n
Berikut informasi lengkap mengenai tugas, kualifikasi, syarat menjadi hingga gaji seorang perawat lansia. Informasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi seluruh pembaca akan pentingnya profesi tersebut dan tantangan yang dihadapi oleh seorang perawat lansia. <\/p>\n\n\n\n
Cari Tahu Profesi Lainnya<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
\n
\n
Tugas & Tanggung Jawab Perawat<\/a><\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Perawat Gigi<\/a><\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Perawat Kecantikan<\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Perawat Anastesi<\/li>\n<\/ul>\n<\/div>\n\n\n\n
\n
\n
Tugas & Tanggung Jawab Dokter<\/a><\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Dokter Anak<\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Dokter Hewan<\/li>\n\n\n\n
Tugas & Tanggung Jawab Dokter Ortopedi<\/li>\n<\/ul>\n<\/div>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Perawat lansia atau careworker yang sering dikenal sebagai elderly caregiver merupakan salah satu profesi dimana pekerja […]<\/p>\n","protected":false},"author":16,"featured_media":21280,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[140],"tags":[171],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21049"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/16"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=21049"}],"version-history":[{"count":6,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21049\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":21582,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/21049\/revisions\/21582"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/21280"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=21049"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=21049"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=21049"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}