{"id":18599,"date":"2023-12-07T14:05:10","date_gmt":"2023-12-07T07:05:10","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=18599"},"modified":"2024-01-25T16:27:37","modified_gmt":"2024-01-25T09:27:37","slug":"psikotes-gambar-orang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/psikotes-gambar-orang\/","title":{"rendered":"5 Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang Dan Bagaimana Penilaiannya?"},"content":{"rendered":"\n<p>Selain tes gambar pohon dan wartegg, salah satu jenis tes proyeksi diri yang biasa digunakan oleh rekruter atau perusahaan adalah Psikotes gambar orang. <\/p>\n\n\n\n<p>Hampir sama dengan tes gambar pada umumnya, dalam tes gambar orang, penilaian utama bukan terletak pada keindahan dan estetiknya sebuah gambar, melainkan dari kelengkapan gambar tersebut. <\/p>\n\n\n\n<p>Untuk dapat mengetahui lebih dalam cara mengerjakan psikotes gambar orang, berikut penjelasan lengkapnya!<\/p>\n\n\n\n<div class=\"wp-block-rank-math-toc-block\" id=\"rank-math-toc\" id=\"rank-math-toc\"><h2>Daftar Isi<\/h2><nav><ul><li ><a href=\"#apa-itu-psikotes-gambar-orang\">Apa Itu Psikotes Gambar Orang?<\/a><\/li><li ><a href=\"#teknis-pengerjaan-psikotes-gambar-orang\">Teknis Pengerjaan Psikotes Gambar Orang<\/a><\/li><li ><a href=\"#cara-mengerjakan-psikotes-gambar-orang-yang-baik-dan-benar\">Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang yang Baik dan Benar<\/a><\/li><li ><a href=\"#bagaimana-penilaian-psikotes-gambar-orang\">Bagaimana Penilaian Psikotes Gambar Orang?<\/a><\/li><li ><a href=\"#contoh-psikotes-gambar-orang\">Contoh Psikotes Gambar Orang<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"apa-itu-psikotes-gambar-orang\"><strong>Apa Itu Psikotes Gambar Orang?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Psikotes gambar orang atau biasa disebut dengan Tes DAP (draw a person) atau DAM (draw a man) merupakan <strong>salah satu psikotes yang berfungsi untuk untuk membaca kepribadian Anda melalui gambar yang Anda buat<\/strong> dan nantinya akan memberikan gambaran kepribadian dan kemampuan pada saat bekerja. Tes ini juga termasuk salah satu tes psikotes  individual. <\/p>\n\n\n\n<p>Dikutip dari <a href=\"https:\/\/www.psychologymania.com\/2011\/07\/tes-dap-tes-draw-person.html\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Psychologymania<\/a>, Tes ini mulai digunakan pada tahun 1926, saat <strong>Goodenough<\/strong> membuat Draw-A-Man (DAM) Test. Pada awalnya, <strong>tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan intelektual<\/strong> anak. Untuk itu, Di awal tes ini muncul, tes ini hanya diperuntukan kepada anak-anak dengan rentan usia 3 sampai 10 tahun.<\/p>\n\n\n\n<p>Dimana dalam pelakasanaanya, <strong>Goodenough<\/strong> tes akan meminta anak tersebut untuk menggambar orang dan dari gambar itu, Goodenough mencoba memahami kemampuan kognitif mereka. Yang pada umumnya, penilian akan dilihat dari kemampuan seorang anak menggambar orang.  <strong>Semakin baik dan detail gambar yang dibuat, semakin matang secara intelektual<\/strong> anak itu.<\/p>\n\n\n\n<p>Baru pada tahun 1948, terdapat pengembangan baru oleh Buck yang dikenal sebagai House-Tree-Person (HTP) Test. Di sini, anak-anak diminta menggambar rumah dan pohon, yang dianggap bisa memberikan gambaran tentang kehidupan mereka sendiri.<\/p>\n\n\n\n<p>Kemudian, pada tahun 1949, Machover mengembangkan DAP Test sebagai cara untuk mengukur kepribadian. Machover berdasarkan pada observasi klinis untuk membuat hipotesis, misalnya ukuran gambar yang dihubungkan dengan self-esteem seseorang.<\/p>\n\n\n\n<p>Lanjut ke tahun 1951, Hulse membuat Draw-A-Family (DAF) Test, dan metode DAP ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh banyak peneliti lain seperti Hammer, Headler, Urban, dan Koppitz.<\/p>\n\n\n\n<p>Pada tahun 1963, Harris melakukan revisi pada DAM Test, menambahkan dua bentuk baru dalam gambar (seorang wanita dan gambar diri sendiri), sistem skor yang lebih rinci, dan standarisasi yang lebih luas.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"teknis-pengerjaan-psikotes-gambar-orang\"><strong>Teknis Pengerjaan Psikotes Gambar Orang<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Berikut ini alur pengerjaan dari Psikotes Gambar Orang pada umumnya: <\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Mempersiapkan Material yang Diperlukan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Umumnya dalam mengerjakan psikotes gambar orang, peserta akan diberikan:<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li>Kertas HVS ukuran folio.<\/li>\n\n\n\n<li>Pensil jenis HP.<\/li>\n\n\n\n<li>Meja yang datar untuk menggambar.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Waktu Pengerjaan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Biasanya, waktu yang diberikan sekitar 20 menit, tapi dalam psikologi klinis, waktu bisa lebih fleksibel.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Instruksi untuk Menggambar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<ul>\n<li>An da akandiminta untuk menulis identitas diri di pojok kanan atas kertas, seperti nama, jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.<\/li>\n\n\n\n<li>Setelah itu, Anda akan diminta untuk menggambar orang dengan anatomi tubuh yang lengkap mulai dari kepala, badan hingga kaki.<\/li>\n\n\n\n<li>Namun Penting untuk diingat bahwa penguji (tester) tidak boleh memberikan komentar yang bisa mempengaruhi cara kamu menggambar atau yang menilai gambar kamu.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Jika Peserta Merasa Tidak Bisa Menggambar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<ul>\n<li>Jika Anda mengatakan tidak bisa menggambar, Penyedia tes akan mengatakan, &#8220;Gambarlah semampu Anda.&#8221;<\/li>\n\n\n\n<li>Jika Anda mengatakan bahwa Anda tidak bisa menggambar dengan baik, Penyedia tes juga akan mengatakan bahwa yang penting bukan baik atau buruknya gambar.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\">5.<strong> Setelah Menggambar<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<ul>\n<li>Setelah selesai menggambar orang, Anda akan diminta untuk menuliskan usia dan jenis kelamin orang yang digambar.<\/li>\n\n\n\n<li>Anda juga akan diminta untuk menjelaskan apa yang sedang dilakukan oleh orang dalam gambar yang Anda buat.<\/li>\n\n\n\n<li>Tuliskan cita-cita atau keinginan terpendam dari orang yang ada didalam gambar tersebut.<\/li>\n\n\n\n<li>Uraikan kelebihan dan kelemahan dari orang yang Anda gambar.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>6. Tak Hanya Hasil, Penyedia Tes Juga Melakukan Observasi Selama Tes<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<ul>\n<li>Penyedia tes akan mengamati bagaimana Anda menggambar, termasuk fokus dan perhatian yang Anda curahkan terhadap tugas.<\/li>\n\n\n\n<li>Penyedia tes juga akan memperhatikan perilaku verbal, seperti gumaman atau doodling.<\/li>\n\n\n\n<li>Tak hanya itu, Penyedia tes juga memperhatikan garak motorik seperti gesture dan ekspresi wajah juga akan diamati.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"cara-mengerjakan-psikotes-gambar-orang-yang-baik-dan-benar\"><strong>Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang yang Baik dan Benar<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Dari informasi teknis pengerjaan psikotes gambar orang yang sebelumnya dijabarkan, Anda harus mempersiapkan diri Anda sebelum mengerjakan tes tersebut. Berikut beberapa cara mengerjakan psikotes gambar orang yang dapat Anda terapkan:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Perhatikan Skala Proporsional Gambar pada Ukuran Kertas<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Skala proporsional sangat penting untuk Anda perhatikan dalam mengerjakan psikotes gambar ini. Pasalnya setiap skala gambar yang Anda memiiki arti sendiri terhadap kepribadian yang Anda miliki. Jika Anda menggambar orang dengan ukuran besar, hal ini menunjukkan sifat percaya diri tinggi, aktif, agresif, dan kecenderungan sosial.<\/p>\n\n\n\n<p>Berbanding terbalik jika Anda menggambar orang dengan skala ukuran kecil. Hal ini bisa mengindikasikan kurangnya kepercayaan diri, sifat introvert, dan kecocokan untuk pekerjaan yang membutuhkan fokus tinggi.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Pastikan Gambar Anda Memiliki Kelengkapan Anggota Tubuh<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Hal terpenting saat mengerjakan psikotes gambar orang bukanlah ke estetikan sebuah gambar, melainkan kelengkapan gambar yang Anda buat. Dasar ini lah yang membuat Anda harus memastikan gambar yang Anda buat memiliki anggota tubuh secara lengkap, dari kepala hingga ujung kaki.<\/p>\n\n\n\n<p>Alangkah lebih baik jika Anda juga memperhatikan detail kecil anggota tubuh dalam gambar tersebut seperti alis dan bulu mata, dan kuku. Hal ini juga akan menunjukkan kemampuanmu dalam memperhatikan detail.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Kaitkan Gambar Orang Tersebut Dengan Profesi yang Dikerjakan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Dengan menggambarkan profesi yang dilakukan oleh gambar orang yang Anda buat juga akan membantu Anda dalam penilaian nantinya. Tak perlu sulit untuk menggambarkan profesi orang tersebut, Anda dapat melakukannya dengan hal yang simple seperti menambahkan jubah dokter jika orang yang Anda gambar berprofesi sebagai dokter. <\/p>\n\n\n\n<p>Selain instumen profesi yang berkaitan, Anda juga wajib untuk menambahkan ekspresi atau perasaan dalam gambar orang yang Anda buat. Buat gambar tersebut seakan bereskpresi bahagia dalam menjalankan pekerjaannya.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>5. Sesuaikan Posisi Objek dengan Profesi yang dijalankan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Hal penting lainnya yang mesti Anda perhatikan saat mengerjakan tes gambar orang adalah posisi objek. Posisi objek akan menentukan profesi dan aktivitas orang yang Anda gambar. Mulai dari menghadap depan , kesamping atau sedang melakukan aktivitas. <\/p>\n\n\n\n<p>Pastikan gambar tersebut melakukan aktivitas yang sesuai dengan profesi yang digambarkan. Jangan lupa juga untuk perhatikan setiap detail seperti kesimetrisan kaki dan tangan, ukuran mata, dan bentuk telinga. Alangkah lebih baiknya lagi jika Anda menambahkan gender pada gambar yang Anda buat<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"bagaimana-penilaian-psikotes-gambar-orang\"><strong>Bagaimana Penilaian Psikotes Gambar Orang?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<p>Psikotes gambar orang, atau tes DAP (Draw A Person), menilai beberapa aspek kepribadian seseorang berdasarkan bagaimana mereka menggambar manusia atau seseorang yang merepresentasikannya. Berikut ini penjelasan tentang apa saja yang dinilai dalam tes gambar orang:<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Kepala<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Kepala mencerminkan cara pandang seseorang terhadap diri sendiri dan interaksinya dengan lingkungan. Bagian-bagian kepala seperti mata, telinga, mulut, hidung, dagu, dan rambut memberikan insight tentang persepsi diri dan hubungan dengan orang lain.<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Mata<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Penggambar mata akan menunjukan bagaimana Anda dalam melihat lingkungan kerja dan memposisikan diri Anda dilingkungan tersebut. Buatlah gambar mata dengan komplit dari alis, bulu mata, kornea, dll. Hindari banyak coretan yang tidak diperlukan. <\/p>\n\n\n\n<p>Salah seorang pengguna twitter dengan akun bernama @omsanto bahkan menjelaskan jika mata yang diarsir dengan cukup tebal menggambarkan jika orang tersebut merasa dirinya sexy dan sesual, serta memliki ketertarikan lebih dengan keindahan dan komunikasi yang artistik.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full\"><img fetchpriority=\"high\" decoding=\"async\" width=\"600\" height=\"541\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-13.48.19.png\" alt=\"gambar orang dengan bola mata yang hitam pekat\" class=\"wp-image-18643\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-13.48.19.png 600w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-13.48.19-300x271.png 300w\" sizes=\"(max-width: 600px) 100vw, 600px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">Sumber: <a href=\"https:\/\/twitter.com\/omsanto\/status\/1668551373284315137\" rel=\"nofollow noopener\" target=\"_blank\">Twitter\/@omsanto<\/a><\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Telinga<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Kebanyakan dari Anda yang mengerjakan tes gambar orang akan mengabaikan kehadiran telinga di gambar tersebut. Padahal gambar telinga menjadi sangat krusial, karena penggambaran telinga akan menunjukan seseorang yang mudah diberi tahu serta menerima masukan, kritikan ataupun saran.<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Mulut<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Penggambaran mulut juga dapat merepresentasikan kepribadian Anda. Jika Anda membuat gambar mulut yang terbuka, Umumnya penggambaran ini menunjukan seseorang yang senang berbicara. Sebaliknya, jika Anda menggambar mulut atau bibir yang tertutup, bisa di artikan jika Anda merupakan pribadi yang pendiam. <\/p>\n\n\n\n<p>Ada baiknya Anda membentuk wajah yang sedang tersenyum dalam menggambar mulut. Hal ini akan menandakan sesuatu yang positif dibanding Anda menggambar mulut dengan kondisi cemberut, yang justru diartikan sebagai terdapatnya masalah yang ada didalam diri Anda.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Tangan, Bahu, dan Dada<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Penggambaran beberapa hal ini dapat menunjukan kekuatan, kemampuan meraih, agresi, dan tanda konflik.<br>Gambar ini bisa menunjukkan apakah seseorang cenderung menarik diri dari lingkungan, aktif meraih sesuatu, atau merasa aman, terancam, atau bahkan merasa lemah.<\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><strong>Tangan<\/strong><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<p>Penggambaran tangan akan dipresepsikan sebagai penggambaran akan karyawan dalam bersosialisasi di lingkungan kerjanya,Apakah Anda termasuk kedalam tipe yang mudah bergaul atau tertutup.<\/p>\n\n\n\n<p>Penggambaran tangan yang terbuka, melebar dari tubuh, menunjukkan Anda merupakan pribadi yang welcome dengan siapa pun, mudah bergaul, mampu merangkul siapa aja tanpe melihat status. Sebaliknya, penggambaran tangan yang dilipat kebelakang tubuh, Menunjukan jika Anda merupakan pribadi yang  kesulitan untuk bergaul dan selektif dalam berteman.<\/p>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" width=\"438\" height=\"498\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-14.29.05.png\" alt=\"gambar orang dengan tangan terbuka\" class=\"wp-image-18651\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-14.29.05.png 438w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/Screen-Shot-2023-12-07-at-14.29.05-264x300.png 264w\" sizes=\"(max-width: 438px) 100vw, 438px\" \/><\/figure>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Badan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Bagian ini menggambarkan bagaimana seseorang ingin tampil dan apa yang mereka tekankan dalam diri.<br>Pakaian seperti dasi, kancing, perhiasan, saku, dan ikat pinggang juga memberi informasi tentang kepribadian, seperti kebutuhan akan perhatian atau rasa aman.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>4. Kaki<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Area ini berkaitan dengan kemandirian, arah, gerakan, dan keseimbangan. Pada pria, bagian kaki sering dikaitkan dengan maskulinitas. Misalnya, gambar kaki yang panjang bisa menunjukkan keinginan kuat untuk mandiri. Kaki juga menggambarkan akan ambisi dan semangat Anda dalam bekerja.<\/p>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>5. Activity \/ Passivity<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<p>Gambar yang pasif menunjukkan kurangnya energi, ketergantungan, kurangnya kompetensi, dan perasaan kecil atau tidak berdaya.<br>Kelengkapan:<\/p>\n\n\n\n<p>Perhatikan apakah ada bagian tubuh yang tidak digambar atau digambar dengan tidak lengkap.<br>Bagian yang hilang atau rusak bisa mengindikasikan adanya masalah atau konflik yang berkaitan dengan bagian tersebut.<\/p>\n\n\n\n<h2 class=\"wp-block-heading\" id=\"contoh-psikotes-gambar-orang\"><strong>Contoh Psikotes Gambar Orang<\/strong><\/h2>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>1. Contoh Psikotes Gambar Orang Pria<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full\"><img decoding=\"async\" width=\"670\" height=\"670\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2024\/01\/20220713154058-1-cara-menggambar-orang-psikotes-001-andre-kurniawan.jpeg\" alt=\"Contoh Psikotes Gambar Orang Pria\" class=\"wp-image-20014\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2024\/01\/20220713154058-1-cara-menggambar-orang-psikotes-001-andre-kurniawan.jpeg 670w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2024\/01\/20220713154058-1-cara-menggambar-orang-psikotes-001-andre-kurniawan-300x300.jpeg 300w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2024\/01\/20220713154058-1-cara-menggambar-orang-psikotes-001-andre-kurniawan-150x150.jpeg 150w\" sizes=\"(max-width: 670px) 100vw, 670px\" \/><figcaption class=\"wp-element-caption\">Sumber: Merdeka.com<\/figcaption><\/figure>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>2. Contoh Psikotes Gambar Orang Wanita<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full is-resized\"><img loading=\"lazy\" decoding=\"async\" width=\"612\" height=\"468\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/psikotes-gambar-orang-wanita-berkerudung.webp\" alt=\"Contoh Psikotes Gambar Orang Wanita\" class=\"wp-image-18605\" style=\"aspect-ratio:1.2962962962962963;object-fit:cover;width:700px;height:auto\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/psikotes-gambar-orang-wanita-berkerudung.webp 612w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/psikotes-gambar-orang-wanita-berkerudung-300x229.webp 300w\" sizes=\"(max-width: 612px) 100vw, 612px\" \/><\/figure>\n\n\n\n<h3 class=\"wp-block-heading has-medium-font-size\"><strong>3. Contoh Psikotes Gambar Orang Wanita Berkerudung<\/strong><\/h3>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-image aligncenter size-full\"><img loading=\"lazy\" decoding=\"async\" width=\"416\" height=\"640\" src=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/photo_2022-03-17_17-40-38.webp\" alt=\"Contoh Psikotes Gambar Orang Wanita Berkerudung\" class=\"wp-image-18604\" srcset=\"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/photo_2022-03-17_17-40-38.webp 416w, https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-content\/uploads\/2023\/12\/photo_2022-03-17_17-40-38-195x300.webp 195w\" sizes=\"(max-width: 416px) 100vw, 416px\" \/><\/figure>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Selain tes gambar pohon dan wartegg, salah satu jenis tes proyeksi diri yang biasa digunakan [&hellip;]<\/p>\n","protected":false},"author":12,"featured_media":19698,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/18599"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/12"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=18599"}],"version-history":[{"count":8,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/18599\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":20020,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/18599\/revisions\/20020"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/19698"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=18599"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=18599"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=18599"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}