Notice: Undefined index: titleWrapper in /var/www/html/wp-content/plugins/seo-by-rank-math/includes/modules/schema/blocks/toc/class-block-toc.php on line 103
{"id":17889,"date":"2023-11-20T05:44:24","date_gmt":"2023-11-19T22:44:24","guid":{"rendered":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/?p=17889"},"modified":"2024-04-26T13:10:36","modified_gmt":"2024-04-26T06:10:36","slug":"contoh-tes-logika-penalaran","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/interview-kerja\/contoh-tes-logika-penalaran\/","title":{"rendered":"Contoh Tes Logika Penalaran Lengkap Dengan Jenis Dan Caranya!"},"content":{"rendered":"\n

Tes Logika Penaralan menjadi salah satu tes penting yang digunakan dalam banyak aspek kehidupan profesional, khususnya selama proses rekrutmen karyawan. <\/p>\n\n\n\n

Tes ini dirancang untuk mengevaluasi kemampuan seseorang dalam mengolah informasi, menggunakan logika untuk memecahkan masalah, serta mengambil kesimpulan berdasarkan data yang tersedia.<\/p>\n\n\n\n

Umumnya, tes ini berbentuk non-verbal dan menggunakan pertanyaan pilihan ganda. Dengan begitu Anda diharuskan untuk menerapkan prinsip-prinsip logika daripada mengandalkan pengetahuan faktual. <\/p>\n\n\n\n

Dalam panduan ini, kita akan membahas lengkap terkait tes logika penalaran untuk menjawab mengapa tes ini begitu penting bagi perekrut serta bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tes logika penalaran ini.<\/p>\n\n\n\n

Daftar Isi<\/h2>
Apa Itu Tes Logika Penalaran?<\/a><\/li>
4 Jenis Tes Logika Penalaran<\/a><\/li>
Contoh Soal Tes Logika Penalaran<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n
Apa Itu Tes Logika Penalaran?<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Tes Logika Penalaran adalah tes yang digunakan oleh perusahaan atau rekruter untuk menilai kemampuan Anda dalam memecahkan masalah. Kemampuan Anda dalam mengenali pola dan berpikir logis saat berada bawah tekanan waktu akan diuji dalam tes ini.<\/p>\n\n\n\n
Tes Logika Penalaran sendiri terbagi kedalam 4 jenis yang didalamnya mencakup Tes Logika Umum<\/strong>, Tes Logika Diagram<\/strong>, Tes Logika Cerita<\/strong> dan<\/strong> Tes Silogisme<\/strong>. Dalam menentukan skor kelulusan dalam tes ini juga bervariatif, dimana setiap penyedia tes ataupun perusahaan memiliki perhitungan dan persentase jawaban yang benar yang berbeda beda. <\/p>\n\n\n\n
Namun dikutip dari MConsulting Prep<\/a>, persentase rata-rata jawaban yang benar yang biasa digunakan oleh banyak perusahaan atau penyedia tes logika penalaran adalah 70%. Namun, tak jarang juga beberapa perusahaan atau perekrut yang menetapkan persentase jawaban yang benar dalam tes ini hingga 80%.<\/p>\n\n\n\n
Dalam pelaksanaannya, seperti dinyatakan oleh Graduatefrits<\/a>, Tes logika penalaran akan dikerjakan bersamaan dengan serangkaian tes lainnya seperti tes matematika serta analogi verbal dimana umumnya beberapa tes tersebut digunakan untuk berbagai profesi yang membutuhkan kemampuan melihat trend, analisis dan logika yang diatas rata rata.<\/p>\n\n\n\n
Baca juga: 5 Cara Mengerjakan Psikotes Gambar Orang Dan Bagaimana Penilaiannya?<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n
4 Jenis Tes Logika Penalaran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Tes Logika Penalaran sendiri memilki 4 jenis turunan tes yang memiliki fungsi berbeda, berikut 4 jenis tes logika penalaran:<\/p>\n\n\n\n
1. Tes Logika Umum<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Tes logika umum adalah jenis penilaian yang menguji kemampuan seseorang dalam menggunakan logika dan penalaran untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan. Cara efektif untuk menjawab tes ini adalah dengan memilih satu jawaban yang paling logis dan paling sesuai dengan petunjuk dalam soal. <\/p>\n\n\n\n
Penting untuk fokus pada informasi yang diberikan dan menghindari pilihan jawaban yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan pernyataan soal. Tes ini mengukur kemampuan berpikir kritis dan analitis, serta kemampuan untuk menerapkan penalaran logis dalam situasi yang beragam.<\/p>\n\n\n\n
2. Tes Logika Diagram<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Tes logika diagram adalah jenis tes penalaran yang menggunakan diagram alur dan simbol untuk menilai kemampuan seseorang dalam memahami dan menganalisis informasi visual. Dalam tes ini, kandidat dihadapkan pada serangkaian diagram dengan beberapa narasi tertentu. <\/p>\n\n\n\n
Tugas kandidat adalah mengidentifikasi bagaimana narasi tersebut mempengaruhi diagram untuk menghasilkan keluaran yang spesifik. Tes ini mengukur kemampuan kandidat dalam menerapkan aturan logis pada informasi visual dan menarik kesimpulan yang tepat berdasarkan informasi yang diberikan.<\/p>\n\n\n\n
3. Tes Logika Cerita<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Tes logika cerita adalah jenis tes yang memerlukan pemahaman mendalam dan analisis terhadap narasi atau cerita yang diberikan dalam soal. Saat menjawab tes ini, sangat penting untuk membaca cerita dengan cermat dan teliti karena jawaban yang benar harus didasarkan pada informasi yang tertuang dalam cerita tersebut. <\/p>\n\n\n\n
Tes ini menguji kemampuan Anda untuk memproses informasi, menarik kesimpulan, dan menerapkan logika dalam konteks naratif. Kemampuan analisis dan pemahaman membaca menjadi kunci utama dalam menyelesaikan tes logika cerita ini secara efektif.<\/p>\n\n\n\n
4. Tes Silogisme<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Tes silogisme adalah jenis tes logika di mana Anda akan diberikan beberapa pernyataan dan tugas Anda adalah menarik kesimpulan yang logis dari pernyataan-pernyataan tersebut. Tes ini menguji kemampuan Anda untuk memahami hubungan yang logis antara berbagai pernyataan dan menggunakan informasi tersebut untuk mencapai kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Baca juga: Psikotes Gambar Pohon, Penjelasan Cara Penilaian & Contoh<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n
Contoh Soal Tes Logika Penalaran<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Berikut merupakan contoh soal tes logika penalaran pada masing masing jenisnya:<\/p>\n\n\n\n
Contoh Soal Tes Logika Umum<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
1. Semua programmer mahir komputer. Tara tidak mahir komputer.<\/p>\n\n\n\n
A. Tara adalah seorang programmer.
B. Tara bukan seorang programmer.
C. Tara adalah seorang insinyur.
D. Semua insinyur adalah programmer.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: B. Tara bukan seorang programmer.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan: <\/strong>Berdasarkan pernyataan yang diberikan, kita tahu bahwa semua programmer mahir komputer. Jika Tara tidak mahir komputer, maka berdasarkan informasi yang kita miliki, kita dapat menyimpulkan bahwa Tara bukan seorang programmer. <\/p>\n\n\n\n
Pilihan lainnya tidak didukung oleh informasi yang diberikan. Pilihan A salah karena bertentangan dengan premis. Pilihan C dan D menyatakan informasi tambahan yang tidak terkait dengan premis. Pilihan E salah karena ada kesimpulan yang benar berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu pilihan B.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
2. Semua dokter memiliki stetoskop. Nina tidak memiliki stetoskop.<\/p>\n\n\n\n
A. Nina adalah seorang dokter.
B. Nina bukan seorang dokter.
C. Semua yang memiliki stetoskop adalah dokter.
D. Hanya dokter yang memiliki stetoskop.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: B. Nina bukan seorang dokter.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan:<\/strong> Jika semua dokter memiliki stetoskop dan Nina tidak memiliki satu, maka dia tidak bisa menjadi dokter.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
3. Semua insinyur tahu matematika. Alex tahu matematika.<\/p>\n\n\n\n
A. Alex adalah insinyur.
B. Alex bukan insinyur.
C. Hanya insinyur yang tahu matematika.
D. Semua yang tahu matematika adalah insinyur.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan:<\/strong> Meskipun semua insinyur tahu matematika, tidak berarti bahwa setiap orang yang tahu matematika adalah insinyur.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
4. Semua penulis membaca banyak buku. Farah membaca banyak buku.<\/p>\n\n\n\n
A. Farah adalah penulis.
B. Farah bukan penulis.
C. Semua yang membaca banyak buku adalah penulis.
D. Hanya penulis yang membaca banyak buku.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan:<\/strong> Tidak bisa disimpulkan bahwa Farah adalah penulis hanya karena dia membaca banyak buku.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
5. Semua pesepakbola latihan setiap hari. Leo tidak latihan setiap hari.<\/p>\n\n\n\n
A. Leo adalah pesepakbola.
B. Leo bukan pesepakbola.
C. Semua yang latihan setiap hari adalah pesepakbola.
D. Hanya pesepakbola yang latihan setiap hari.
E. Tidak ada kesimpulan yang benar.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: B. Leo bukan pesepakbola.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan: <\/strong>Jika semua pesepakbola latihan setiap hari dan Leo tidak, maka dapat disimpulkan Leo bukan pesepakbola.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
Contoh Soal Tes Logika Diagram<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Dari gambar berikut, Manakah yang tergolong sebagai himpunan:<\/p>\n\n\n\n
Soal 1: <\/strong><\/p>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
Jawaban: B<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Pembahasan: Pada Himpunan A, setiap kotak berisi satu bintang yang diarsir dan dua bintang dibelakang garis, sedangkan Himpunan B setiap kotak berisi satu bindang yang diarsir dan satu bintang di belakang garis. Sementara untuk pilihan C bukanlah himpunan melainkan hanya gambar. Jadi jawabannya B.<\/p>\n\n\n\n
Soal 2:<\/strong><\/p>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
Jawaban: A<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Pembahasan: Pilihan A tergolong Himpunan karena setiap kotak memiliki satu pasang bentuk yang cocok dan kedua bentuk tersebut diarsir. Pilihan B juga tergolong himpunan namun disetiap kotaknya memiliki satu pasang bentuk yang cocok dan tidak diarsir sedangkan bentuk lainnya yang justru diarsir. Pilihan C, hanya gambar bukan himpunan.<\/p>\n\n\n\n
3. Soal 3:<\/strong><\/p>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
Jawaban: B<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Pembahasan: Pilihan A merupakan himpunan, namun setiap kotak berisi lima garis dan dua lingkaran, sedangkan pilihan B merupakan himpunan karena setiap kotak berisi empat garis dan dua lingkarang, sementara C hanya gambar.<\/p>\n\n\n\n
4. Soal 4:<\/strong><\/p>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
Jawaban: B<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Pembahasan:<\/strong> Pada pilihan A, Setiap kotak berisi empat lingkaran yang saling bersilangan. Sementara pada pilihan B setiap kotak berisi 3 lingkarang yang diarsis dan pilihan C hanya berisi gambar dengan 3 lingkaran yang diarsir<\/p>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
$\"\"$ <\/figure>\n\n\n\n
Jawaban: A<\/strong><\/p>\n\n\n\n
Pembahasan:<\/strong> Pilihan A merupakan Himpunan dimana setiap bentuk dari gambarnya terdiri dari tiga segmen, Pilihan B terdiri juga merupakan himpunan namun setiap bentuknya terdiri dari empat segmen, dan pilihan C merupakan gambar bukan himpunan.<\/p>\n\n\n\n
Contoh Soal Tes Logika Cerita<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
1. Ada 6 peti bernomor 1 sampai 6. Buah apel, pisang, ceri, anggur, dan kiwi harus dimasukkan ke dalam peti dengan aturan:<\/p>\n\n\n\n
\n
Kiwi harus di peti nomor 5.<\/li>\n\n\n\n
Ceri tidak boleh diletakkan tepat di sebelah pisang.<\/li>\n\n\n\n
Anggur harus diletakkan di sebelah apel.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Jika pisang di peti nomor 2, mana yang tidak boleh dilakukan?<\/p>\n\n\n\n
A. Kiwi di peti nomor 4.
B. Apel di peti nomor 3.
C. Anggur di peti nomor 6.
D. Ceri di peti nomor 3.
E. Apel di peti nomor 1.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: C. Anggur di peti nomor 6.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan: <\/strong>Jika pisang di peti nomor 2 dan anggur harus bersebelahan dengan apel, maka apel tidak bisa di peti nomor 1 karena akan sebelah dengan pisang. Anggur juga tidak bisa di peti nomor 6 karena akan sebelah dengan peti nomor 5 yang kosong.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
2. Terdapat 7 peti bernomor 1 sampai 7. Buah naga, leci, pir, dan kelengkeng harus disusun dengan aturan:<\/p>\n\n\n\n
\n
Leci harus di peti nomor 3.<\/li>\n\n\n\n
Naga tidak boleh diletakkan tepat di sebelah pir.<\/li>\n\n\n\n
Pir harus diletakkan di sebelah kelengkeng.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Jika kelengkeng di peti nomor 1, mana yang tidak boleh dilakukan?<\/p>\n\n\n\n
A. Naga di peti nomor 2.
B. Leci di peti nomor 4.
C. Pir di peti nomor 5.
D. Kelengkeng di peti nomor 7.
E. Pir di peti nomor 2.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: E. Pir di peti nomor 2.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan:<\/strong> Jika kelengkeng di peti nomor 1, dan naga tidak boleh bersebelahan dengan pir, maka pir tidak bisa di peti nomor 2 karena akan sebelah dengan kelengkeng di peti nomor 1.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
3. Ada 5 peti bernomor 1 sampai 5. Buah alpukat, bluberi, raspberry, dan stroberi harus dimasukkan ke dalam peti dengan aturan:<\/p>\n\n\n\n
\n
Alpukat harus di peti nomor 3.<\/li>\n\n\n\n
Stroberi tidak boleh diletakkan tepat di sebelah raspberry.<\/li>\n\n\n\n
Bluberi harus diletakkan di sebelah alpukat.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Jika raspberry di peti nomor 5, mana yang tidak boleh dilakukan?<\/p>\n\n\n\n
A. Stroberi di peti nomor 4.
B. Bluberi di peti nomor 2.
C. Alpukat di peti nomor 1.
D. Bluberi di peti nomor 4.
E. Stroberi di peti nomor 1.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: D. Bluberi di peti nomor 4.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan: <\/strong>Jika raspberry di peti nomor 5 dan stroberi tidak boleh sebelahan dengan raspberry, maka stroberi tidak bisa di peti nomor 4. Jadi, bluberi yang harus bersebelahan dengan alpukat tidak bisa di peti nomor 4.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
4. Terdapat 6 peti bernomor 1 sampai 6. Buah peach, plum, apricot, dan quince harus disusun dengan aturan:<\/p>\n\n\n\n
\n
Plum harus di peti nomor 2.<\/li>\n\n\n\n
Quince tidak boleh diletakkan tepat di sebelah apricot.<\/li>\n\n\n\n
Peach harus diletakkan di sebelah plum.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Jika apricot di peti nomor 6, mana yang tidak boleh dilakukan?<\/p>\n\n\n\n
A. Quince di peti nomor 5.
B. Peach di peti nomor 3.
C. Plum di peti nomor 4.
D. Peach di peti nomor 1.
E. Quince di peti nomor 1.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban: C. Plum di peti nomor 4.<\/strong><\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan: <\/strong>Jika apricot di peti nomor 6 dan quince tidak boleh bersebelahan dengan apricot, maka quince tidak bisa di peti nomor 5. Jika peach harus bersebelahan dengan plum dan plum di peti nomor 2, maka peach tidak bisa di peti nomor 4.<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
5. Ada 8 peti bernomor 1 sampai 8. Buah grapefruit, lemon, lime, dan tangerine harus dimasukkan ke dalam peti dengan aturan:<\/p>\n\n\n\n
\n
Lime harus di peti nomor 4.<\/li>\n\n\n\n
Lemon tidak boleh diletakkan tepat di sebelah grapefruit.<\/li>\n\n\n\n
Tangerine harus diletakkan di sebelah lime.<\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
Jika grapefruit di peti nomor 1, mana yang tidak boleh dilakukan?<\/p>\n\n\n\n
A. Lemon di peti nomor 2.
B. Lime di peti nomor 3.
C. Tangerine di peti nomor 5.
D. Lemon di peti nomor 8.
E. Tangerine di peti nomor 6.<\/p>\n\n\n\n
Jawaban<\/strong>: A. Lemon di peti nomor 2.<\/p>\n\n\n\n
\n
Pembahasan:<\/strong> Jika grapefruit di peti nomor 1 dan lemon tidak boleh sebelahan dengan grapefruit, maka lemon tidak bisa di peti nomor 2. Lime sudah di peti nomor 4, dan tangerine harus bersebelahan dengan lime, sehingga tangerine harus di peti nomor 3 atau 5.<\/p>\n\n\n\n
<\/p>\n<\/blockquote>\n\n\n\n
Contoh Soal Tes Silogisme<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
\n
Semua burung bisa terbang. Penguin adalah burung. Jadi, penguin bisa terbang.<\/strong>
A. Benar.
B. Salah pada pernyataan pertama.
C. Salah pada pernyataan kedua.
D. Salah pada pernyataan pertama dan kedua.
E. Salah pada kesimpulan.

Jawaban: E. Salah pada kesimpulan (Penguin adalah burung tetapi tidak bisa terbang).<\/strong><\/li>\n\n\n\n
Semua kucing memiliki empat kaki. Kucing persia adalah kucing. Jadi, kucing persia memiliki empat kaki.<\/strong>
A. Benar.
B. Salah pada pernyataan pertama.
C. Salah pada pernyataan kedua.
D. Salah pada pernyataan pertama dan kedua. E. Salah pada kesimpulan.

Jawaban: A. Benar (Kesimpulan logis dan sesuai dengan premis).<\/strong><\/li>\n\n\n\n
Semua reptil berkembang biak dengan bertelur. Kadal adalah reptil. Jadi, kadal berkembang biak dengan bertelur.<\/strong>
A. Benar.
B. Salah pada pernyataan pertama.
C. Salah pada pernyataan kedua.
D. Salah pada pernyataan pertama dan kedua.
E. Salah pada kesimpulan.

Jawaban: A. Benar (Kesimpulan logis dan sesuai dengan premis).<\/strong><\/li>\n\n\n\n
Semua planet mengorbit matahari. Bulan adalah planet. Jadi, bulan mengorbit matahari.<\/strong>
A. Benar.
B. Salah pada pernyataan pertama.
C. Salah pada pernyataan kedua.
D. Salah pada pernyataan pertama dan kedua.
E. Salah pada kesimpulan.

Jawaban: C. Salah pada pernyataan kedua (Bulan bukan planet, melainkan satelit alami Bumi).<\/strong><\/li>\n\n\n\n
Semua manusia membutuhkan air untuk hidup. Batu adalah manusia. Jadi, batu membutuhkan air untuk hidup.<\/strong>
A. Benar.
B. Salah pada pernyataan pertama.
C. Salah pada pernyataan kedua.
D. Salah pada pernyataan pertama dan kedua.
E. Salah pada kesimpulan.

Jawaban: C. Salah pada pernyataan kedua (Batu bukan manusia).<\/strong><\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n
Setiap jawaban di atas didasarkan pada premis yang diberikan dan kesesuaian dengan realitas yang kita ketahui.<\/p>\n\n\n\n
Referensi:<\/em><\/p>\n\n\n\n
\n
Graduatefrist, Logical Reasoning test, diunduh pada tahun 2023<\/em><\/li>\n\n\n\n
Caitlin Meyer, Logical Reasoning Tests Guide, diunduh pada tahun 2023<\/em><\/li>\n\n\n\n
MConsultingprep, Logical Reasoning Tests: Guidelines & Practice Examples, diunduh pada tahun 2023<\/em><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n
<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Tes Logika Penaralan menjadi salah satu tes penting yang digunakan dalam banyak aspek kehidupan profesional, […]<\/p>\n","protected":false},"author":11,"featured_media":17890,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[142],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17889"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/11"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=17889"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17889\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":22566,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/17889\/revisions\/22566"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/17890"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=17889"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=17889"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=17889"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}