Seiring dengan berkembangnya teknologi dan digitalisasi, profesi data analyst menjadi semakin dibutuhkan, tapi apa sebenarnya contoh job description data analiyst?<\/p>\n\n\n\n

Jawaban sementara adalah bertugas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data kepada perusahaan. Guna memberikan insight dan rekomendasi kepada perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama.<\/p>\n\n\n\n

Daftar Isi<\/h2>
Contoh Job Description Data Analyst<\/a><\/li>
Kualifikasi Data Analyst<\/a><\/li><\/ul><\/nav><\/div>\n\n\n\n
Namun, tugas dan kualifikasi data analyst dapat bervariasi, tergantung pada jenis perusahaan atau industri tempat Mereka bekerja. Sehingga artikel ini akan membahas contoh jobdesk beserta tugas serta kualifikasi untuk menggelutinya.<\/p>\n\n\n\n
Contoh Job Description Data Analyst<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Tugas utama data analyst adalah mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan data untuk membantu perusahaan atau organisasi membuat keputusan yang lebih baik.<\/p>\n\n\n\n
Berikut adalah beberapa tugas yang mungkin termasuk dalam job desk dari DA tersebut, pahami baik-baik agar mampu melihat gambaran umumnya:<\/p>\n\n\n\n
\n
Mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber, seperti database, aplikasi, dan survei.<\/li>\n\n\n\n
Membersihkan serta memproses informasi untuk memastikan kualitasnya demi memudahkan analisis lebih lanjut lagi.<\/li>\n\n\n\n
Menganalisis informasi dengan menggunakan perangkat lunak khusus seperti Excel<\/a>, R, atau Python untuk mengidentifikasi tren serta pola yang terbentuk.<\/li>\n\n\n\n
Menyajikan hasil analisis dengan cara yang mudah dipahami oleh orang awam, seperti tabel, grafik, dan visualisasi informasi.<\/li>\n\n\n\n
Contoh job description data analyst selanjutnya memberikan insight serta rekomendasi berdasarkan hasil analisis kepada manajemen atau departemen terkait.<\/li>\n<\/ol>\n\n\n\n
Selain tugas-tugas di atas, DA juga bisa memiliki tugas tambahan tergantung pada jenis perusahaan atau industri tempat mereka sedang bekerja. <\/p>\n\n\n\n
Misalnya, DA di perusahaan e-commerce mungkin bertanggung jawab untuk memprediksi permintaan produk atau mengoptimalkan harga. Sementara DA di industri kesehatan mungkin bertanggung jawab untuk memprediksi tren kesehatan masyarakat awam.<\/p>\n\n\n\n
Baca juga: Contoh Job Description General Affairs, Tugas & Kualifikasi<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n
Kualifikasi Data Analyst<\/strong><\/h2>\n\n\n\n
Sesuai dengan tanggung jawab yang terbilang cukup rumit, adapun kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi DA bervariasi tergantung pada perusahaan atau industri tempat mereka sedang bekerja. <\/p>\n\n\n\n
Namun, tetap ada beberapa kualifikasi umum yang sering dicari cari oleh perusahaan populer, di antaranya:<\/p>\n\n\n\n
1. Pendidikan<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Sebagian besar perusahaan mengharapkan kandidat DA dengan bawaan gelar sarjana atau pascasarjana dalam bidang seperti statistik, matematika, komputer, atau ilmu sosial. Demi memiliki pengetahuan lanjut untuk menganalisa lebih dalam lagi.<\/p>\n\n\n\n
2. Kemampuan analitis<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
DA juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat untuk dapat mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi dengan tepat. Mereka harus bisa menguasai perangkat lunak analisis data seperti Excel, R, atau Python.<\/p>\n\n\n\n
3. Kemampuan komunikasi<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
DA juga harus mampu menyajikan hasil analisis secara jelas dan mudah dipahami oleh orang awam. Mereka juga harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan departemen lain dalam perusahaan terkait.<\/p>\n\n\n\n
Baca juga: Apa Saja Jenis Tipe Data? Berikut Uraiannya<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n
4. Kemampuan manajemen proyek<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Contoh job description data analyst yang rumit, tentu menuntut untuk seseorang harus mampu mengelola proyek mereka sendiri dan memastikan bahwa hasil analisis dapat disampaikan tepat waktu.<\/p>\n\n\n\n
5. Pengalaman<\/strong><\/h3>\n\n\n\n
Terakhir, pengalaman dalam bidang analisis data, baik dari pekerjaan sebelumnya atau dari proyek akademik, dapat menjadi nilai tambah bagi kandidat. Sehingga jika masih dalam tahapan pendidikan, jangan ragu banyak belajar.<\/p>\n\n\n\n
Selain kualifikasi umum di atas, terdapat juga kualifikasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh perusahaan atau industri tertentu. Demi membuat semua contoh job description data analyst dapat tercapai dengan lebih mudah.<\/p>\n\n\n\n
Misalnya, perusahaan teknologi mungkin mencari DA yang memiliki kemampuan dalam machine learning atau data mining, sedangkan perusahaan keuangan mungkin mencari DA yang memiliki pengetahuan tentang pasar keuangan.<\/p>\n\n\n\n
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan perusahaan di era digitalisasi akan profesi ini semakin tinggi, sebab proses untuk bisa mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data guna membantu perusahaan membuat keputusan itu sangat sulit.<\/p>\n\n\n\n
Baca juga: Contoh Surat Domisili Beserta dengan Persyaratan Pembuatannya<\/a><\/strong><\/p>\n\n\n\n
Ini bisa menjadi prospek karir bagus untuk Anda yang memang benar-benar jago dalam dunia IT khususnya analis. Dengan peluang gaji besar serta selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun, bisa dijadikan pegangan.<\/p>\n\n\n\n
Bagi yang tertarik untuk menjadi seorang DA, sebaiknya mempelajari perangkat lunak analisis data seperti Excel, R, atau Python, serta mengasah kemampuan analitis dan komunikasi juga.<\/p>\n\n\n\n
Selain itu, mencari pengalaman melalui magang atau proyek akademik juga dapat meningkatkan peluang untuk menjadi seorang DA sukses. Beserta memahami contoh job description data analyst yang sudah Kami jelaskan tersebut.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan digitalisasi, profesi data analyst menjadi semakin dibutuhkan, tapi apa sebenarnya […]<\/p>\n","protected":false},"author":6,"featured_media":11261,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"footnotes":""},"categories":[143],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11260"}],"collection":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/6"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=11260"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11260\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":20709,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11260\/revisions\/20709"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/11261"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=11260"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=11260"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/blog.pintarnya.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=11260"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}